Ilmuwan Sukses Tanam Sel Otak Manusia ke Otak Tikus
loading...
Sel otak manusia ditanam ke otak tikus untuk mempelajari kejiwaan. FOTO/ IST
A
A
A
LONDON - Para ilmuwan telah berhasil menanamkan dan mengintegrasikan sel-sel otak manusia ke dalam tikus yang baru lahir.
Riset terbaru tersebut dituangkan dalam jurnal Nature yang diterbitkan pada hari Rabu (13/10/2022).
Ini bertujuan untuk menciptakan cara baru untuk mempelajari gangguan kejiwaan yang kompleks seperti skizofrenia dan autisme dan pada akhirnya dapat menguji perawatan pada orang dengan penyakit tersebut.
Para peneliti mentransplantasikan kelompok sel otak manusia yang disebut organoid ke dalam otak tikus muda.
Usia tikus penting karena neuron manusia telah ditanamkan ke tikus dewasa sebelumnya, tetapi otak hewan berhenti berkembang pada usia tertentu.
"Dengan transplantasi pada tahap awal ini, kami menemukan bahwa organoid ini dapat tumbuh cukup besar,''
"Ini adalah vaskularisasi (menerima nutrisi) oleh tikus dan dapat menutupi sekitar sepertiga dari otak tikus," kata Sergiu Pasca, penulis utama studi dan profesor ilmu psikiatri dan perilaku di Stanford University, California, seperti dilansir AFP.
Pasca mengatakan, pengamatan cermat terhadap tikus menunjukkan implan otak tidak mengubah mereka atau menyebabkan mereka sakit.
"Tidak ada perubahan perilaku tikus," katanya.
Riset terbaru tersebut dituangkan dalam jurnal Nature yang diterbitkan pada hari Rabu (13/10/2022).
Baca Juga :
Ilmuwan Mengajarkan Tikus untuk Mencium Bau
Ini bertujuan untuk menciptakan cara baru untuk mempelajari gangguan kejiwaan yang kompleks seperti skizofrenia dan autisme dan pada akhirnya dapat menguji perawatan pada orang dengan penyakit tersebut.
Para peneliti mentransplantasikan kelompok sel otak manusia yang disebut organoid ke dalam otak tikus muda.
Usia tikus penting karena neuron manusia telah ditanamkan ke tikus dewasa sebelumnya, tetapi otak hewan berhenti berkembang pada usia tertentu.
"Dengan transplantasi pada tahap awal ini, kami menemukan bahwa organoid ini dapat tumbuh cukup besar,''
"Ini adalah vaskularisasi (menerima nutrisi) oleh tikus dan dapat menutupi sekitar sepertiga dari otak tikus," kata Sergiu Pasca, penulis utama studi dan profesor ilmu psikiatri dan perilaku di Stanford University, California, seperti dilansir AFP.
Pasca mengatakan, pengamatan cermat terhadap tikus menunjukkan implan otak tidak mengubah mereka atau menyebabkan mereka sakit.
"Tidak ada perubahan perilaku tikus," katanya.
(wbs)
Lihat Juga :
