Gantikan Jarum, Ilmuwan Gunakan Nyamuk untuk Suntikkan Vaksin ke Manusia

Senin, 03 Oktober 2022 - 14:51 WIB
loading...
Gantikan Jarum, Ilmuwan...
Ilmuwan pakai nyamuk untuk suntik vaksin ke manusia. FOTO/ IST
A A A
LONDON - Para ilmuwan telah berhasil mengubah salah satu serangga paling mematikan menjadi sistem pengiriman vaksin. Menurut laporan baru dari NPR, uji klinis untuk metode vaksinasi unik itu sudah dilangsungkan di Inggris.

Temuan percobaan telah dipublikasikan di Science Translational Medicine. Dalam makalah penelitian dikatakan bahwa para ilmuwan mampu memodifikasi parasit secara genetik untuk memberikan vaksin malaria melalui gigitan nyamuk.



Ini adalah proposisi yang menarik untuk menggunakan nyamuk sebagai alat vaksin. Meskipun kedengarannya sangat licik, namun uji coba yang mengharuskan peserta digigit sebanyak ratusan kali itu menunjukan hasil positif.

Untuk mendapatkan efek yang diinginkan dari nyamuk yang memberikan vaksin, para ilmuwan memuatnya dengan parasit yang dimodifikasi secara genetik yang dikenal sebagai Plasmodium falciparum.

Di masa lalu, para ilmuwan telah mencoba melakukan hal serupa. Namun, ini adalah pertama kalinya CRISPR digunakan untuk mencapainya yang membuat pengiriman vaksin malaria menjadi jauh lebih mudah.

Melansir dari BGR, Senin (3/10/2022), 14 dari 26 peserta uji yang sudah mendaoatkan vaksin masih tertular penyakit tersebut. Artinya, sistem pemberian vaksin nyamuk hanya efektif sekitar 50 persen.

Hasil penelitian ini merupakan sebuah lompatan besar meskipun belum sepenuhnya efektif. Saat ini yang diperlukan adalah evaluasi untuk pengembangan metode yang lebih baik lagi. Kemungkinan akan sempurna dalam beberapa tahun kedepan.

Untuk diketahui, metode vaksinasi mrenggunakan nyamuk tidak dilakukan dengan menyebar nyamuk ke alam bebas. Meskipun peneliti menyebut ini adalah proporsi yang menarik, tetapi akan memerlukan riset yang lebih mendalam.

Dengan cara tersebut perlu persetujuan medis dan bioetika karena mereka tidak dapat mengontrol siapa yang diinokulasi dan terpapar. Maka dsri itu saat ini hanya dilakukan secara terbatas, dengan maksud hanya untuk memberikan vaksin dengan cara yang lebih terkontrol.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pemerintah AS Siagakan...
Pemerintah AS Siagakan Perangkat Detektor kebohongan untuk Karyawannya
Kastil Berusia 640 Tahun...
Kastil Berusia 640 Tahun Ditemukan di Bawah Bangunan Hotel
Jerman Ciptakan Teknologi...
Jerman Ciptakan Teknologi yang Diklaim Bisa Hidupkan Orang Mati
Universitas di Jepang...
Universitas di Jepang Siapkan Jurusan AI untuk Calon Dokter
Tanah Kelahiran Ratu...
Tanah Kelahiran Ratu Cleopatra Ditemukan Tenggelam di Laut Mediterania
Astronom Dibuat Bingung...
Astronom Dibuat Bingung oleh Partikel Aneh yang Mengambang di Luar Angkasa
Sungai Bertaburan Biji...
Sungai Bertaburan Biji Emas Ditemukan di Pakistan
Perusahaan Listrik SCE...
Perusahaan Listrik SCE Dituduh Jadi Pemicu Kebakaran Hebat di Los Angeles
Panas Matahari Bisa...
Panas Matahari Bisa Mempengaruhi Aktivitas Gempa Bumi
Rekomendasi
Bolehkah Non-muslim...
Bolehkah Non-muslim Ikut Buka Puasa Bersama?
Ojol dan Kurir Online...
Ojol dan Kurir Online Dijamin Dapat THR, Prabowo: Dalam Bentuk Uang Tunai
Keluarga kerajaan Inggris...
Keluarga kerajaan Inggris Beragama Apa? Pangeran William Diisukan Masuk Islam
Berita Terkini
3 Penyebab Hipotermia...
3 Penyebab Hipotermia di Gunung seperti yang Dialami Pendaki Carstensz Rombongan Fiersa Besari
1 jam yang lalu
5 Manfaat Puasa Secara...
5 Manfaat Puasa Secara Ilmiah, Penting Dipahami!
2 jam yang lalu
Cara Mengatasi Port...
Cara Mengatasi Port Charger iPhone Rusak
3 jam yang lalu
Pemerintah AS Siagakan...
Pemerintah AS Siagakan Perangkat Detektor kebohongan untuk Karyawannya
5 jam yang lalu
AS Klaim Temukan 4 Calon...
AS Klaim Temukan 4 Calon Terkuat Pembeli TikTok
5 jam yang lalu
Kastil Berusia 640 Tahun...
Kastil Berusia 640 Tahun Ditemukan di Bawah Bangunan Hotel
6 jam yang lalu
Infografis
Pertama Kalinya, Ukraina...
Pertama Kalinya, Ukraina Gunakan Bom JDAM-ER ke Militer Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved