Ahmad Faizun, Pakar IT Pendorong Internet Mandiri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fenomena peretasan data sejumlah pejabat pemerintahan Indonesia kerap dibicarakan masyarakat belakangan ini. Aksi yang dilakukan sosok hacker bernama Bjorka itu membuat masyarakat berbicara mengenai profesi yang belum terekspose dengan baik di masayrakat.
Sejalan dengan kasus itu, Ahmad Faizun, pakar IT dan pendorong Internet Mandiri mengatakan ada dua profesi yang perlu dipahami di dalam dunia maya. Keduanya adalah ahli cyber security dan elite hacker .
Perbedaannya menurut Faiz, panggilan akrab Ahmad Faizun, sangat jelas, dimana ahli keamanan siber (cyber security) atau juga dikenal sebagai topi putih (white hat), adalah mereka yang mempunyai kemampuan sangat hebat dalam keamanan informasi. Para white hat menurutnya melakukan kajian atau assessment terhadap keamanan informasi yang bertujuan meningkatkan keamanan informasi suatu organisasi.
Ahli keamanan informasi adalah orang-orang yang memiliki sertifikasi dengan judul CEH (Certified Ethical Hacking, GIAC Certified Penetration Tester (GPEN), GIAC Web Application Penetration Tester (GWAPT), GIAC Exploit Researcher and Advanced Penetration Tester (GXPN). Selain itu mereka juga memiliki sertifikasi tambahan seperti ECCouncil Certified Ethical Hacker (CEH), EC-Council Licensed Penetration Tester — Master (LPT), Certified Penetration Tester (CPT), CompTIA PenTest+, dan Offensive Security Certified Professional (OSCP).
Ini berbeda dengan elite hacker. Julukan atau profesi itu menurut Faiz ditujukan kepada anggota dari segmen orang-orang berbakat dalam komunitas computer underground. Elite hacker diakui juga oleh kolega siber mereka atas bakat peretasan spesial dimiliki.
Akhir-akhir ini tukasnya, label elit saat ini telah meluas artinya tidak hanya ke penguji batasan virtual akan tetapi juga pendeteksi sabotase siber. Berbeda dengan defisini cracker (perusak), elite hacker disebutnya dengan sengaja menghindari perusakan informasi atau merusak computer sistem yang telah mereka eksploitas.
Diketahui bagi pencinta IT nama Ahmad Faizun sudah dikenal sebagai salah seorang ahli keamanan siber Indonesia yang gencar mendorong diperlukannya benteng nasional berupa internet mandiri guna melindungi data masyarakat Indonesia.
Kiprah Faiz di dunia IT berawal dari kegiatannya menguji kelemahan dari perangkat lunak di gawai. Dalam perjalanannya, pria kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia pada 30 Januari 1987 ini telah mengembangkan banyak aplikasi dengan fitur khusus keamanan informasi yang bermanfaat di kelas dunia dan telah dijual ke mancanegara.
Sejalan dengan kasus itu, Ahmad Faizun, pakar IT dan pendorong Internet Mandiri mengatakan ada dua profesi yang perlu dipahami di dalam dunia maya. Keduanya adalah ahli cyber security dan elite hacker .
Perbedaannya menurut Faiz, panggilan akrab Ahmad Faizun, sangat jelas, dimana ahli keamanan siber (cyber security) atau juga dikenal sebagai topi putih (white hat), adalah mereka yang mempunyai kemampuan sangat hebat dalam keamanan informasi. Para white hat menurutnya melakukan kajian atau assessment terhadap keamanan informasi yang bertujuan meningkatkan keamanan informasi suatu organisasi.
Ahli keamanan informasi adalah orang-orang yang memiliki sertifikasi dengan judul CEH (Certified Ethical Hacking, GIAC Certified Penetration Tester (GPEN), GIAC Web Application Penetration Tester (GWAPT), GIAC Exploit Researcher and Advanced Penetration Tester (GXPN). Selain itu mereka juga memiliki sertifikasi tambahan seperti ECCouncil Certified Ethical Hacker (CEH), EC-Council Licensed Penetration Tester — Master (LPT), Certified Penetration Tester (CPT), CompTIA PenTest+, dan Offensive Security Certified Professional (OSCP).
Ini berbeda dengan elite hacker. Julukan atau profesi itu menurut Faiz ditujukan kepada anggota dari segmen orang-orang berbakat dalam komunitas computer underground. Elite hacker diakui juga oleh kolega siber mereka atas bakat peretasan spesial dimiliki.
Akhir-akhir ini tukasnya, label elit saat ini telah meluas artinya tidak hanya ke penguji batasan virtual akan tetapi juga pendeteksi sabotase siber. Berbeda dengan defisini cracker (perusak), elite hacker disebutnya dengan sengaja menghindari perusakan informasi atau merusak computer sistem yang telah mereka eksploitas.
Diketahui bagi pencinta IT nama Ahmad Faizun sudah dikenal sebagai salah seorang ahli keamanan siber Indonesia yang gencar mendorong diperlukannya benteng nasional berupa internet mandiri guna melindungi data masyarakat Indonesia.
Kiprah Faiz di dunia IT berawal dari kegiatannya menguji kelemahan dari perangkat lunak di gawai. Dalam perjalanannya, pria kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia pada 30 Januari 1987 ini telah mengembangkan banyak aplikasi dengan fitur khusus keamanan informasi yang bermanfaat di kelas dunia dan telah dijual ke mancanegara.