NASA: Luar Angkasa Penuh dengan Sampah Berbahaya!

Jum'at, 16 September 2022 - 08:36 WIB
loading...
NASA: Luar Angkasa Penuh...
NASA mengatakan bahwa sampah luar angkasa jumlahnya mencapai lebih dari 23.000 keping dan bisa memiliki dampak bahaya. Foto: ist
A A A
AMERIKA - Studi yang dilakukan NASA mengungkap bahwa sampah luar angkasa menjadi tantangan besar bagi industri dirgantara. Bahkan, dikatakan bahwa ini sampah luar angkasa bisa menjadi ancaman bagi satelit orbit rendah Bumi (LEO), pesawat luar angkasa, hingga Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Menurut NASA, sampah luar angkasa sebagian besar terdiri dari puing-puing yang terkait dengan pesawat ruang angkasa yang tidak lagi berfungsi, fragmentasi misi luar angkasa, hingga bagian roket yang ditinggalkan. NASA mengatakan bahwa sampah tersebut jadi ancaman serius.

“Puing-puing orbit adalah salah satu tantangan besar di era kita. Mempertahankan kemampuan kita untuk menggunakan ruang angkasa sangat penting bagi ekonomi, keamanan nasional, dan perusahaan sains dan teknologi,” kata petinggi NASA Bhavya Lal.

“Kami akan mendanai penelitian untuk membantu memahami dinamika lingkungan orbit dan menunjukkan bagaimana kita dapat mengembangkan kebijakan untuk membatasi puing-puing. Juga, menciptakan dan mengurangi dampak puing-puing yang ada,” lanjutnya.

Untuk diketahui, Sensor Space Surveillance Network (SSN) Pentagon melacak 27.000 keping sampah antariksa, baik buatan manusia maupun meteoroid, dengan diameternya mulai lima sentimeter di orbit rendah Bumi dan sekitar satu meter dalam orbit geosinkron.

Sementara NASA mengatakan ada 23.000 keping puing yang lebih besar dari bola softball yang mengorbit Bumi dengan kecepatan hingga 28.163 km/jam, seperti dilansir dari ZDNET.

Untuk diketahui, China pada 2007 secara kontroversial menggunakan rudal untuk menghancurkan satelit cuaca lama untuk uji ASAT, menciptakan lebih dari 3.500 keping besar, puing-puing yang dapat dilacak dan lebih banyak lagi puing-puing ruang kecil yang tidak terlacak.

Pada November 2021, Rusia juga melakukan tes ASAT “pendakian langsung” yang menghasilkan setidaknya 1.500 keping puing orbital yang dapat dilacak, menurut Komando Luar Angkasa AS.



Pekan lalu, ketua Komisi Komunikasi Federal mengusulkan aturan baru untuk memotong jumlah tahun operator satelit LEO harus membuang satelit mereka setelah misi selesai dari 25 tahun menjadi lima tahun. Proposal sedang diajukan ke pemungutan suara oleh ketua FCC.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Komponen Roket Luar...
Komponen Roket Luar Angkasa Rusia Jatuh ke Bumi
NASA Umumkan Baru Saja...
NASA Umumkan Baru Saja Selamatkan Bumi dari Kehancuran
NASA Kurangi Risiko...
NASA Kurangi Risiko Ancaman Asteroid Berbahaya Menjadi 0,28 Persen
NASA Beberkan Bukti...
NASA Beberkan Bukti Risiko Bumi Dihantam Asteroid Semakin Meningkat
Kondisi Alam Semesta...
Kondisi Alam Semesta Tidak Stabil, NASA Minta Penduduk Bumi Siaga 1
Sampah Luar Angkasa...
Sampah Luar Angkasa Terdeteksi Akan Berjatuhan ke Bumi
Benda-benda Langit Akan...
Benda-benda Langit Akan Berjatuhan ke Bumi, NASA Kirim Pesan Penting
Pengakuan Mengejutkan...
Pengakuan Mengejutkan 2 Astronot NASA yang Terjebak di Luar Angkasa
NASA Deteksi Anomali...
NASA Deteksi Anomali Alam Aneh di Atlantik Selatan
Rekomendasi
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Peristiwa Nuzulul Quran...
Peristiwa Nuzulul Qur'an dalam Al Qur'an dan Hadis Nabi SAW
Hasil Pertandingan Leg...
Hasil Pertandingan Leg 2 Babak 16 Besar Liga Champions: Real Madrid dan Arsenal Lolos
Berita Terkini
Susu Kecoa Diklaim Peneliti...
Susu Kecoa Diklaim Peneliti Tiga Kali Lebih Bergizi dari Sapi
17 menit yang lalu
Ilmuwan Ungkap Penyebab...
Ilmuwan Ungkap Penyebab Utama Runtuhnya Kerajaan Romawi
4 jam yang lalu
Ini Jadwal Gerhana Bulan...
Ini Jadwal Gerhana Bulan Total di Ramadan 2025, Bisa Lihat di Indonesia?
11 jam yang lalu
Fungsi dan Cara Kerja...
Fungsi dan Cara Kerja Selaput Mata Buaya, Rahasia Unik Sang Predator
12 jam yang lalu
Syarat dan Cara Tukar...
Syarat dan Cara Tukar Uang Secara Online, Praktis Via Situs Resmi BI
13 jam yang lalu
Indonesia dan Masa Depan...
Indonesia dan Masa Depan AI: SDM, Infrastruktur, dan Regulasi Jadi Kunci
14 jam yang lalu
Infografis
Penemuan Terbaru, Planet...
Penemuan Terbaru, Planet Merkurius Ternyata Penuh dengan Berlian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved