China Tuduh AS Lancarkan 10.000 Serangan Siber, Termasuk ke Universitas

Selasa, 06 September 2022 - 20:51 WIB
loading...
China Tuduh AS Lancarkan...
China dan Amerika saling melakukan tuduhan terkait serangan siber dan phishing. Foto: ist
A A A
AMERIKA - China kembali bersitegang dengan Amerika Serikat. Kali ini, negara Tirai Bambu itu menuduh Amerika Serikat telah melancarkan serangan siber ke universitas yang didanai oleh pemerintah China, Northwestern Polytechnical University.

Seperti dilansir dari TechSpot, Selasa (6/9), Northwestern Polytechnical University sendiri merupakan universitas yang berspesialisasi pada studi penerbangan, kedirgantaraan, navigasi, dan juga luar angkasa.

Pusat Tanggap Darurat Virus Komputer Nasional China (CNCERT/CC) menyebut bahwa badan intelijen National Security Agency (NSA) Amerika Serikat telah mengirim email phishing kepada para dosen dan mahasiswa dalam upaya mencuri data dan informasi pribadi mereka.

Seperti serangan phishing lainnya, email berusaha mengelabui target dengan mengiming-imingi agar mengklik tautan berbahaya. Di kasus ini email phising mengusung tema-tema evaluasi ilmiah, tesis, dan informasi lainnya.

Menurut The Global Times, sebuah publikasi yang dimiliki oleh partai komunis China, tim dari CNCERT/CC dan 360 Security Technology Inc. menganalisis sampel trojan dari sistem informasi kampus setelah serangan terjadi.

China mengatakan NSA berada di balik lebih dari 10.000 serangan siber kejam yang menarget sistem dalam negeri China dalam beberapa tahun terakhir, mengumpulkan lebih dari 140 GB data bernilai tinggi.

Untuk diketahui, tuduhan ini bukan pertama kali dilayangkan oleh China karena kedua negara memang dalam beberapa tahun terakhir memiliki hubungan yang kurang harmonis. Keduanya saling tuduh menuduh.

Amerika Serikat sendiri memiliki sejarah panjang dalam melemparkan tuduhan peretasan ke China. CISA, NSA, dan FBI sudah sering mengeluarkan peringatan bahwa China mencoba memata-matai mereka.

AS juga mengatakan bahwa China menggunakan router dan perangkat penyimpanan yang terpasang jaringan (NAS) untuk mendapatkan akses ke infrastruktur perusahaan telekomunikasi besar, lalu mengirimkannya ke server China.

Pada Februari, direktur Biro Investigasi Federal Christopher Wray mengatakan China berada di balik lebih banyak serangan siber di AS daripada gabungan semua negara lain.

BACA JUGA: Perbandingan iPhone 14 dan iPhone 13, Perlu Upgrade Nggak Ya?

Dia menambahkan bahwa, pada saat itu, FBI sedang menyelidiki 2.000 kasus serangan China. Dia mengutip peretasan Microsoft Exchange, yang berdampak pada jaringan 10.000 perusahaan Amerika, sebagai contoh kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh peretas China terhadap industri AS.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
NEC Raih Standar Emas...
NEC Raih Standar Emas Perlindungan Data, Jaga Keamanan Informasi dari Penjahat Siber
Selain eSIM, Ini Cara...
Selain eSIM, Ini Cara Gampang Tapi Ampuh Usir Penipu Online! Pakar Siber: Blokir IMEI!
Efektifkan Solusi eSIM...
Efektifkan Solusi eSIM Komdigi Atasi Penipuan Online? Pakar Siber Beberkan Faktanya!
Cloudflare Kenalkan...
Cloudflare Kenalkan AI untuk Mencegah Pencurian Data
Rusia Siapkan Platform...
Rusia Siapkan Platform Khusus untuk Blokir Nomor Telepon dan Website Berbahaya
Elon Musk Umumkan X...
Elon Musk Umumkan X Diserang Besar-besaran
Kolaborasi Akamai dan...
Kolaborasi Akamai dan Westcon Perluas Solusi Keamanan di Indonesia
Akun Instagram Ridwan...
Akun Instagram Ridwan Kamil Kembali Pulih usai Diretas
Robohkan Firewall Besar...
Robohkan Firewall Besar China, Aktivis Wuhan Cari Suaka ke Belanda
Rekomendasi
Inilah 10 Petinju Amerika...
Inilah 10 Petinju Amerika Serikat Terbaik saat Ini
Prabowo Dukung RUU Perampasan...
Prabowo Dukung RUU Perampasan Aset, Eks Penyidik KPK: Tak Ada Lagi Hambatan Politik
Raih Penghargaan di...
Raih Penghargaan di WISCA 2025, KAI Perkuat Budaya Keselamatan Berkelanjutan
Berita Terkini
Bukti Raksasa Pernah...
Bukti Raksasa Pernah Hidup di Bumi Terlihat di Gua Nevada
lmuwan Ungkap AI Bisa...
lmuwan Ungkap AI Bisa Mengurangi Satu Sifat Utama Manusia
Cara Masuk Opsi Pengembang...
Cara Masuk Opsi Pengembang di HP vivo, Gampang Banget!
Daftar Harga iPhone...
Daftar Harga iPhone April 2025, Banyak yang Turun Harga!
Cara Membandingkan Tinggi...
Cara Membandingkan Tinggi Badan di Google Menggunakan Kalkulator Hikaku Sitatter
Apa Itu iPhone SIM Sticker?...
Apa Itu iPhone SIM Sticker? Kenali 5 Kekurangannya!
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved