Ilmuwan Pastikan Virus Langya Berbeda dari COVID-19

Jum'at, 12 Agustus 2022 - 22:20 WIB
loading...
Ilmuwan Pastikan Virus...
Ilmuwan pastikan Langya berbeda dari virus Covid-19 yang sedang melanda dunia. FOTO/ IST
A A A
LONDON - Ilmuwan terkemuka telah meyakinkan penduduk bahwa virus Langya, yang pertama kali terdeteksi di China pada akhir 2018, tidak seperti infeksi Covid-19.

Kepastian itu muncul setelah laporan munculnya patogen baru di China memicu kekhawatiran akan terulangnya pandemi 2020.

BACA JUGA - Ilmuwan Menemukan Penyebab Terjadinya Supernova

Seperti dilansir dari Daily Mail, Langya henipavirus atau LayV telah terdeteksi telah menginfeksi 35 orang di provinsi Shandong dan Henan antara Desember 2018 dan pertengahan 2021.

Ini berarti virus hanya menginfeksi segelintir individu setiap tahun sejak pertama kali terdeteksi pada seorang petani perempuan berusia 53 tahun.

Spesialis penyakit menular di University College London, Prof. Francois Balloux mengatakan, data saat ini menunjukkan bahwa virus yang terlibat ``tidak menyebar dengan cepat ke manusia''.

Dia mengatakan, ada sedikit bukti bahwa LayV dapat menyebar dengan mudah antar individu, sehingga menunjukkan potensi epidemi yang rendah.

"Pada tahap ini, LayV tidak terlihat seperti pandemi Covid-19 akan terulang sama sekali,''

“Namun, ini menjadi pengingat akan ancaman karena keberadaan banyak patogen pada populasi hewan liar dan domestik yang berpotensi menginfeksi manusia,” katanya.

Virus itu diungkapkan oleh para ilmuwan minggu lalu dalam sebuah makalah penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine.

Patogen baru sejauh ini hanya menyebabkan gejala ringan pada manusia seperti demam, kelelahan, kelelahan, kehilangan nafsu makan dan nyeri otot.

Virus Langya konon berasal dari hewan dan bisa menular ke manusia.

Namun, sejauh ini, tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia.

Sementara itu, para ahli China yang sedang mempelajari virus tersebut percaya bahwa kasus yang melibatkan manusia bersifat "sporadis''.

Mereka masih berusaha mencari tahu apakah itu bisa menular dari satu orang ke orang lain.

Tikus sekarang diyakini sebagai hewan pembawa virus utama.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Bukti Raksasa Pernah...
Bukti Raksasa Pernah Hidup di Bumi Terlihat di Gua Nevada
lmuwan Ungkap AI Bisa...
lmuwan Ungkap AI Bisa Mengurangi Satu Sifat Utama Manusia
Mencekam! Badai Pasir...
Mencekam! Badai Pasir dari 9 Negara Arab Bergeser Menerjang Israel
Israel Dikepung Badai...
Israel Dikepung Badai Pasir, Langit Jerusalem Berubah Merah Darah
Bahan Kimia dalam Plastik...
Bahan Kimia dalam Plastik Dikaitkan dengan Kematian Akibat Penyakit Jantung
15 Kebakaran Hutan Terbesar...
15 Kebakaran Hutan Terbesar dalam Sejarah Dunia, Israel Nomor Berapa?
Cara Pasang GPS di Mobil...
Cara Pasang GPS di Mobil Avanza dengan 3 Langkah Mudah
Eksperimen Science,...
Eksperimen Science, Strategi Efektif Ciptakan Generasi Kreatif di Era Globalisasi
50 Contoh Soal Pilihan...
50 Contoh Soal Pilihan Ganda OSN IPS SD 2025 Lengkap Beserta Kunci Jawaban
Rekomendasi
Ayu Ting Ting Curhat...
Ayu Ting Ting Curhat Lika-liku Jadi Orang Tua Tunggal, Akui Berat Berjuang Sendiri
Raja Charles III Curhat...
Raja Charles III Curhat Beratnya Perjuangan Melawan Kanker
Ditinggal Mudik saat...
Ditinggal Mudik saat Lebaran 2025, Jakarta Alami Penurunan Inflasi
Berita Terkini
Tim Cook Beberkan Risiko...
Tim Cook Beberkan Risiko Besar yang Dihadapi Apple Terkait Tarif Impor
Bukti Raksasa Pernah...
Bukti Raksasa Pernah Hidup di Bumi Terlihat di Gua Nevada
lmuwan Ungkap AI Bisa...
lmuwan Ungkap AI Bisa Mengurangi Satu Sifat Utama Manusia
Cara Masuk Opsi Pengembang...
Cara Masuk Opsi Pengembang di HP vivo, Gampang Banget!
Daftar Harga iPhone...
Daftar Harga iPhone April 2025, Banyak yang Turun Harga!
Cara Membandingkan Tinggi...
Cara Membandingkan Tinggi Badan di Google Menggunakan Kalkulator Hikaku Sitatter
Infografis
Bisa Mematikan Manusia,...
Bisa Mematikan Manusia, Virus Baru dari Kelelawar Ditemukan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved