3 Tempat di Pulau Jawa yang Pernah Turun Salju, Nomor 2 Biasa Disebut Embun Upas
loading...
Tidak ada salju di Pulau Jawa, namun ada fenomena alam lain yang unik sekilas mirip, yaitu hujan es atau kristal es dan fenomena embun beku. Foto/Dok/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Tidak ada salju di Pulau Jawa , namun ada fenomena alam lain yang unik sekilas mirip, yaitu hujan es atau kristal es dan fenomena embun beku. Pulau Jawa tidak ada salju karena terletak di daerah tropis yang bersuhu rata-rata 28 derajat celcius.
Padahal syarat utama agar salju turun adalah suhu yang rendah dan kelembapan di atmosfer. Suhu di atmosfer yang dibutuhkan untuk membentuk salju harus berada di bawah titik beku 0 derajat Celcius.
Berikut fenomena alam unik mirip dengan salju yang pernah terjadi di 3 wilayah pulau Jawa. Salah satunya fenomena embun upas atau embun beku yang diungkap Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hanya akan berlangsung selama satu dasarian.
1. Fenomena Es atau Frost di Kawasan Bromo Tengger Semeru
![3 Tempat di Pulau Jawa yang Pernah Turun Salju, Nomor 2 Biasa Disebut Embun Upas]()
BPBD Kabupaten Lumajang menuturkan bahwa fenomena es atau frost yang muncul di kawasan Bromo Tengger Semeru merupakan hal biasa terjadi setiap tahun. Seperti yang terjadi pada 2 Agustus 2022, munculnya fenomena frost ini terjadi di kawasan Ranupani, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Fenomena frost merupakan hal yang biasa dan terjadi setiap tahunnya saat puncak musim kemarau. Biasanya es bakal mencair ketika waktu menunjukkan pukul 09.00 - 10.00 WIB, saat matahari muncul.
“Fenomena frost itu tiap tahun seperti itu. Kalau cuaca ekstrem dan suhu 0 atau bahkan minus atau 0 sampai 5 derajat, itu pasti muncul embun es,” kata Wawan Hadi, Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Lumajang kepada MNC Portal Indonesia.
Baca juga; Fenomena Embun Es di Gunung Bromo, Pengelola: Suhu Capai 2 Derajat Celcius
2. Fenomena Embun Upas di Dieng
![3 Tempat di Pulau Jawa yang Pernah Turun Salju, Nomor 2 Biasa Disebut Embun Upas]()
Kawasan Dieng di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tegah, diselimuti fenomena embun upas atau embun beku pada Kamis 30 Juni 2022. Embun es muncul di area wisata Kompleks Candi Arjuna, Dieng, akibat cuaca ekstrem hingga mencapai minus 1 derajat celcius.
Embun beku menutupi rerumputan, daun-daun, dan sejumlah failitas umum obyek wisata Dieng dengan ketebalan mencapai setengah centimemer. Embun beku muncul mulai pukul 03.00 dini hari hingga pukul 06.00 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan fenomena embun beku atau embun upas akan berlangsung selama satu dasarian. “Terkait fenomena embun es, akibat ada dua pusat tekanan rendah (LPA) di belahan bumi utara (BBU),” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedie dilansir dari ANTARA.
Baca juga; Dieng Membeku Diselimuti Salju, Suhu Ekstrem Minus 1 Derajat Celcius
3. Embun Beku di Kawasan Kaligua Brebes
![3 Tempat di Pulau Jawa yang Pernah Turun Salju, Nomor 2 Biasa Disebut Embun Upas]()
Fenomena alam yang tidak biasa, berupa embun beku, pernah terjadi Objek Wisata Kaligua, Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, JawaTengah, pada awal Juli 2018. Wilayah Kaligua berada di ketinggian 2.050 meter di atas permukaan laut, terletak di lereng barat Gunung Slamet, gunung tertinggi kedua di pulau Jawa.
Masyarakat Kaligua menyebut fenomena ini dengan Frooz atau tepung es karena bentuknya mirip tepung putih. Fenomena ini muncul akibat suhu yang esktrem, biasanya paginya terasa sangat dingin dan siang terasa sangat panas. Pada penurunan suhu yang sangat drastis bahkan bisa menyebabkan titik embun di dedaunan membeku.
Baca juga; Penjelasan BMKG Mengenai Hujan Es
Padahal syarat utama agar salju turun adalah suhu yang rendah dan kelembapan di atmosfer. Suhu di atmosfer yang dibutuhkan untuk membentuk salju harus berada di bawah titik beku 0 derajat Celcius.
Berikut fenomena alam unik mirip dengan salju yang pernah terjadi di 3 wilayah pulau Jawa. Salah satunya fenomena embun upas atau embun beku yang diungkap Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hanya akan berlangsung selama satu dasarian.
1. Fenomena Es atau Frost di Kawasan Bromo Tengger Semeru
BPBD Kabupaten Lumajang menuturkan bahwa fenomena es atau frost yang muncul di kawasan Bromo Tengger Semeru merupakan hal biasa terjadi setiap tahun. Seperti yang terjadi pada 2 Agustus 2022, munculnya fenomena frost ini terjadi di kawasan Ranupani, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Fenomena frost merupakan hal yang biasa dan terjadi setiap tahunnya saat puncak musim kemarau. Biasanya es bakal mencair ketika waktu menunjukkan pukul 09.00 - 10.00 WIB, saat matahari muncul.
“Fenomena frost itu tiap tahun seperti itu. Kalau cuaca ekstrem dan suhu 0 atau bahkan minus atau 0 sampai 5 derajat, itu pasti muncul embun es,” kata Wawan Hadi, Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Lumajang kepada MNC Portal Indonesia.
Baca juga; Fenomena Embun Es di Gunung Bromo, Pengelola: Suhu Capai 2 Derajat Celcius
2. Fenomena Embun Upas di Dieng
Kawasan Dieng di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tegah, diselimuti fenomena embun upas atau embun beku pada Kamis 30 Juni 2022. Embun es muncul di area wisata Kompleks Candi Arjuna, Dieng, akibat cuaca ekstrem hingga mencapai minus 1 derajat celcius.
Embun beku menutupi rerumputan, daun-daun, dan sejumlah failitas umum obyek wisata Dieng dengan ketebalan mencapai setengah centimemer. Embun beku muncul mulai pukul 03.00 dini hari hingga pukul 06.00 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan fenomena embun beku atau embun upas akan berlangsung selama satu dasarian. “Terkait fenomena embun es, akibat ada dua pusat tekanan rendah (LPA) di belahan bumi utara (BBU),” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedie dilansir dari ANTARA.
Baca juga; Dieng Membeku Diselimuti Salju, Suhu Ekstrem Minus 1 Derajat Celcius
3. Embun Beku di Kawasan Kaligua Brebes
Fenomena alam yang tidak biasa, berupa embun beku, pernah terjadi Objek Wisata Kaligua, Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, JawaTengah, pada awal Juli 2018. Wilayah Kaligua berada di ketinggian 2.050 meter di atas permukaan laut, terletak di lereng barat Gunung Slamet, gunung tertinggi kedua di pulau Jawa.
Masyarakat Kaligua menyebut fenomena ini dengan Frooz atau tepung es karena bentuknya mirip tepung putih. Fenomena ini muncul akibat suhu yang esktrem, biasanya paginya terasa sangat dingin dan siang terasa sangat panas. Pada penurunan suhu yang sangat drastis bahkan bisa menyebabkan titik embun di dedaunan membeku.
Baca juga; Penjelasan BMKG Mengenai Hujan Es
(wib)
Lihat Juga :
