Pertama Dalam Sejarah, Perusahaan Mark Zuckerberg Alami Penurunan Pendapatan

Kamis, 28 Juli 2022 - 08:00 WIB
loading...
Pertama Dalam Sejarah, Perusahaan Mark Zuckerberg Alami Penurunan Pendapatan
Meta akhirnya mengalami penurunan pendapatan pertama kali dalam sejarah sejak 2012 go public. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Meta, perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg akhirnya merasakan juga penurunan pendapatan. Itu jadi sejarah karena baru pertama kali terjadi.

Dilaporkan New York Times, penurunan pendapatan itu terjadi pada kuarter kedua tahun ini. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penurunan pendapatan mencapai 1 persen.

Angka itu memang masih tergolong kecil. Hanya saja menurut New York Times, hal itu jadi catatan sejarah. Pasalnya sejak Go Public di 2012, Meta yang dulunya Facebook , belum pernah sekali pun mengalami penurunan pendapatan.

Penurunan ini justru menjadi peringatan karena di saat yang bersamaan Meta berupaya membawa sosial media yang ada di bawah mereka beralih ke metaverse.



Pertama Dalam Sejarah, Perusahaan Mark Zuckerberg Alami Penurunan Pendapatan


Bersamaan dengan penurunan pendapatan itu, Meta juga mengumumkan perubahan struktur pimpinan. Chief Financial Officer Meta David Wehner, akan segera mengisi posisi baru ke Chief Strategy Officer Meta.

Susan Li, Wakil Presiden Keuangan perusahaan saat ini telah ditunjuk untuk mengambil alih peran Chief Financial Officer menggantikan David Wehner. CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan langsung perubahan posisi itu.

"Saya senang untuk terus bekerja sama dengan Anda berdua saat kami mengembangkan bisnis kami dan membentuk strategi kami untuk membangun masa depan," tulis Mark Zuckerberg.



Sementara Gizmodo menyebutkan penurunan pendapatan yang dirasakan Meta jadi bukti saat ini tidak ada perusahaan teknologi yang kebal krisis. Perusahaan sebesar Meta buktinya juga kena dampak seperti perusahaan-perusahaan lain.

Meta bahkan saat ini sudah merampingkan jumlah karyawan. Mereka telah meminta seluruh pimpinan divisi untuk menilai karyawan yang tidak kompeten dan melakukan pemutusan hubungan kerja.

Pengisian posisi kerja juga dikurangi. Semula jumlah karyawan baru yang direkrut mencapai 10.000 orang. Kini targetnya diturunkan menjadi 6.000 hingga 7.000 orang.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3068 seconds (0.1#10.140)