Google dan Aclima Terbitkan Data Kualitas Udara, Bebas Diakses Peneliti
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aclima dan Google merilis serangkaian data tentang kualitas udara dan polusi. Data tersebut tersedia secara bebas untuk diakses para komunitas peneliti ilmiah. BACA JUGA - Siap diproduksi, Suzuki Pastikan Pasar Motor Listrik Masih Belum Jelas
Data itu diyakini akan sangat bermanfaat bagi para peneliti untuk mempelajari polusi udara pada tingkat detail. BACA JUGA - Pasar Hatchback Melempem, Toyota Akan Bunuh Yaris Akhir Juni 2020
CEO Aclima Davida Herzl, mengatakan, bahwa selama empat tahun, kedua perusahaan telah mengumpulkan lebih dari 42 juta pengukuran kualitas udara hyperlocal di seluruh California AS. Baca Juga - Melebihi Harga Motor 600cc, Jangan Harap Kawasaki Ninja ZX-25R Dijual Murah
Dikutip dari Venture Beat, Sabtu (27/6/2020), Herzl dalam sebuah sesi di acara bertajuk "Carbon, Pollution, and the Current Pandemic", menyebut, sudah mengumpulkan data dalam kemitraan dengan Google sejak 2015.
Google mengintegrasikan platform penginderaan dan analisis Aclima ke dalam kendaraan Google Street View, yang mengukur tingkat polusi udara dan gas rumah kaca di Wilayah Teluk San Francisco, Los Angeles, dan California selama empat tahun.
Mereka juga memasang sensor tetap di beberapa kota di California.
Teknologi ini memberikan pandangan blok demi blok polusi udara yang dapat membantu dalam mengidentifikasi sumber polusi dan menyarankan metode untuk mengurangi emisi.
Polutan yang dianalisis kedua perusahaan meliputi karbon dioksida (CO2), ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2), nitrat oksida (NO), metana (CH4), karbon hitam (BC), dan partikel-partikel halus.
Data itu diyakini akan sangat bermanfaat bagi para peneliti untuk mempelajari polusi udara pada tingkat detail. BACA JUGA - Pasar Hatchback Melempem, Toyota Akan Bunuh Yaris Akhir Juni 2020
CEO Aclima Davida Herzl, mengatakan, bahwa selama empat tahun, kedua perusahaan telah mengumpulkan lebih dari 42 juta pengukuran kualitas udara hyperlocal di seluruh California AS. Baca Juga - Melebihi Harga Motor 600cc, Jangan Harap Kawasaki Ninja ZX-25R Dijual Murah
Dikutip dari Venture Beat, Sabtu (27/6/2020), Herzl dalam sebuah sesi di acara bertajuk "Carbon, Pollution, and the Current Pandemic", menyebut, sudah mengumpulkan data dalam kemitraan dengan Google sejak 2015.
Google mengintegrasikan platform penginderaan dan analisis Aclima ke dalam kendaraan Google Street View, yang mengukur tingkat polusi udara dan gas rumah kaca di Wilayah Teluk San Francisco, Los Angeles, dan California selama empat tahun.
Mereka juga memasang sensor tetap di beberapa kota di California.
Teknologi ini memberikan pandangan blok demi blok polusi udara yang dapat membantu dalam mengidentifikasi sumber polusi dan menyarankan metode untuk mengurangi emisi.
Polutan yang dianalisis kedua perusahaan meliputi karbon dioksida (CO2), ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2), nitrat oksida (NO), metana (CH4), karbon hitam (BC), dan partikel-partikel halus.
(wbs)