Tencent Caplok Iflix untuk Cicipi Pasar Layanan Streaming di Asia Tenggara
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Tencent resmi mencaplok atau mengakuisisi platform video-on-demand asal Malaysia, Iflix . Akuisisi ini merupakan langkah Tencent untuk mencicipi pasar layanan streaming di Asia Tenggara. (Baca juga: Menyorot Kontroversi Kerja Sama Netflix dan Kemendikbud )
Raksasa teknologi China itu, mengatakan, konten di Iflix akan membantu memperluas jangkauan layanan streaming milik mereka, WeTV, yang diluncurkan di Thailand pada 2019 lalu.
Dengan mengakuisisi iFlix yang sudah tayang di 13 negara, ekspansi WeTV akan semakin lebih luas. Karena, jika ingin memperluas pasar Asia Tenggara, WeTV akan menghadapi pemain yang sudah lebih dulu hadir, seperti perusahaan streaming video asal AS, Netflix, dan pesaingnya di China, iQIYI.
Iflix mengatakan, memiliki lebih dari 25 juta pengguna aktif di Asia Tenggara. Namun, menurut sumber, telah menghadapi akumulasi kerugian yang signifikan dan kesulitan keuangan. Pembelian ini termasuk sebagai upaya dari Tencent untuk memanfaatkan basis pengguna yang tumbuh cepat di wilayah Asia Tenggara.
Dikutip dari Reuters, Jumat (26/6/2020), seorang juru bicara Tencent enggan untuk mengungkap harga akuisisi Iflix.
Media hiburan AS, Variety, yang pertama kali menerbitkan berita ini, mengutip orang yang mengetahui perjanjian tersebut mengatakan, kesepakatan itu bernilai puluh juta dolar.
Kesepakatan itu jauh lebih kecil dari nilai USD1 miliar yang dicari Iflix pada 2019 ketika merencanakan listing publik di Australia.
Raksasa teknologi China itu, mengatakan, konten di Iflix akan membantu memperluas jangkauan layanan streaming milik mereka, WeTV, yang diluncurkan di Thailand pada 2019 lalu.
Dengan mengakuisisi iFlix yang sudah tayang di 13 negara, ekspansi WeTV akan semakin lebih luas. Karena, jika ingin memperluas pasar Asia Tenggara, WeTV akan menghadapi pemain yang sudah lebih dulu hadir, seperti perusahaan streaming video asal AS, Netflix, dan pesaingnya di China, iQIYI.
Iflix mengatakan, memiliki lebih dari 25 juta pengguna aktif di Asia Tenggara. Namun, menurut sumber, telah menghadapi akumulasi kerugian yang signifikan dan kesulitan keuangan. Pembelian ini termasuk sebagai upaya dari Tencent untuk memanfaatkan basis pengguna yang tumbuh cepat di wilayah Asia Tenggara.
Dikutip dari Reuters, Jumat (26/6/2020), seorang juru bicara Tencent enggan untuk mengungkap harga akuisisi Iflix.
Media hiburan AS, Variety, yang pertama kali menerbitkan berita ini, mengutip orang yang mengetahui perjanjian tersebut mengatakan, kesepakatan itu bernilai puluh juta dolar.
Kesepakatan itu jauh lebih kecil dari nilai USD1 miliar yang dicari Iflix pada 2019 ketika merencanakan listing publik di Australia.
(iqb)