Cartenz Group-JSC Kembangkan Aplikasi JEJAK Bantu Pengendalian COVID-19 di DKI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jakarta Smart City dan Cartenz Group sebagai perusahaan penyedia solusi e-government di Indonesia berkolaborasi mengembangkan aplikasi JEJAK sebagai salah satu langkah untuk membantu mengendalikan penyebaran pandemi COVID-19 di wilayah DKI Jakarta.
JEJAK merupakan salah satu fitur aplikasi di platform JAKI yang dapat melakukan pemindaian pergerakan individu melalui kode QR. Teknologi ini akan memberikan sebuah gambaran lokasi pergerakan pasien positif COVID-19 selama 14 hari ke belakang.
Kolaborasi ini dinilai sebagai langkah strategis antara swasta dan pemerintah, dimana JSC sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di bawah Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Diskominfotik) berperan penting untuk menciptakan Jakarta sebagai kota yang terus berinovasi dalam menyelesaikan permasalahan kota dan pada akhirnya membawa warga Jakarta untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
(Baca Juga: 2 Pekan PSBB Transisi, Anies Sebut Tak Ada Lonjakan Kasus Positif COVID-19)
Setiap warga Jakarta dapat mengunduh aplikasi JAKI untuk mendapatkan fitur aplikasi JEJAK secara gratis dan nantinya secara berkala akan mengkaji pelaksanaan serta tata kelola data sehingga pelacakan akan termonitor dengan baik.
Adapun cara kerja dari aplikasi ini adalah dengan melakukan pemindaian kode unik QR dari setiap individu di pusat keramaian. Pemindaian ini bertindak sebagai pencatat riwayat kunjungan yang kemudian akan digunakan para petugas pengendali COVID-19. Apabila ditemukan sebuah kasus baru di titik lokasi yang pernah dikunjungi, maka para petugas bisa mendapatkan data secara akurat terkait siapa saja yang pernah mengunjungi lokasi tersebut.
"Harapan kami melalui aplikasi JEJAK berbagai keputusan terkait penanganan COVID-19 dapat diambil dengan cepat dan tepat," ujar CEO Cartenz Group Gito Wahyudi, dalam keterangan tertulis, Kamis (25/6/2020).
Cartenz Group, kata dia, akan terus berkolaborasi, menghadirkan inovasi serta berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam hal pengendalian penyebaran COVID-19, dalam hal ini khususnya DKI Jakarta. Gito mengatakan, teknologi memegang peranan sangat penting di dalam memutus rantai penyebaran COVID-19. "Cartenz ingin turut mengambil bagian dan pada saat yang bersamaan dapat memberikan sumbangsih untuk Indonesia," tuturnya.
Dia menambahkan, kolaborasi ini merupakan salah satu bentuk dari implementasi Smart City 4.0, yaitu pemerintah menjadi kolaborator dan masyarakat dapat mengambil peran sebagai co-creator. Prinsip-prinsip pengembangan ekosistem Smart City 4.0 mulai dari mobile first, system dan data driven technology, digital experience, serta smart collaboration diterapkan dalam skema kolaborasi ini.
Di bagian lain, Direktur JSC Yudhistira Nugraha mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk mengajak para akademisi, industri, media maupun masyarakat untuk berperan aktif bersama dalam menghadirkan berbagai solusi. "Khususnya pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam penanganan COVID-19 di DKI Jakarta mulai dari tahapan testing, tracing, treatment dan monitoring," pungkasnya.
JEJAK merupakan salah satu fitur aplikasi di platform JAKI yang dapat melakukan pemindaian pergerakan individu melalui kode QR. Teknologi ini akan memberikan sebuah gambaran lokasi pergerakan pasien positif COVID-19 selama 14 hari ke belakang.
Kolaborasi ini dinilai sebagai langkah strategis antara swasta dan pemerintah, dimana JSC sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di bawah Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Diskominfotik) berperan penting untuk menciptakan Jakarta sebagai kota yang terus berinovasi dalam menyelesaikan permasalahan kota dan pada akhirnya membawa warga Jakarta untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
(Baca Juga: 2 Pekan PSBB Transisi, Anies Sebut Tak Ada Lonjakan Kasus Positif COVID-19)
Setiap warga Jakarta dapat mengunduh aplikasi JAKI untuk mendapatkan fitur aplikasi JEJAK secara gratis dan nantinya secara berkala akan mengkaji pelaksanaan serta tata kelola data sehingga pelacakan akan termonitor dengan baik.
Adapun cara kerja dari aplikasi ini adalah dengan melakukan pemindaian kode unik QR dari setiap individu di pusat keramaian. Pemindaian ini bertindak sebagai pencatat riwayat kunjungan yang kemudian akan digunakan para petugas pengendali COVID-19. Apabila ditemukan sebuah kasus baru di titik lokasi yang pernah dikunjungi, maka para petugas bisa mendapatkan data secara akurat terkait siapa saja yang pernah mengunjungi lokasi tersebut.
"Harapan kami melalui aplikasi JEJAK berbagai keputusan terkait penanganan COVID-19 dapat diambil dengan cepat dan tepat," ujar CEO Cartenz Group Gito Wahyudi, dalam keterangan tertulis, Kamis (25/6/2020).
Cartenz Group, kata dia, akan terus berkolaborasi, menghadirkan inovasi serta berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam hal pengendalian penyebaran COVID-19, dalam hal ini khususnya DKI Jakarta. Gito mengatakan, teknologi memegang peranan sangat penting di dalam memutus rantai penyebaran COVID-19. "Cartenz ingin turut mengambil bagian dan pada saat yang bersamaan dapat memberikan sumbangsih untuk Indonesia," tuturnya.
Dia menambahkan, kolaborasi ini merupakan salah satu bentuk dari implementasi Smart City 4.0, yaitu pemerintah menjadi kolaborator dan masyarakat dapat mengambil peran sebagai co-creator. Prinsip-prinsip pengembangan ekosistem Smart City 4.0 mulai dari mobile first, system dan data driven technology, digital experience, serta smart collaboration diterapkan dalam skema kolaborasi ini.
Di bagian lain, Direktur JSC Yudhistira Nugraha mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk mengajak para akademisi, industri, media maupun masyarakat untuk berperan aktif bersama dalam menghadirkan berbagai solusi. "Khususnya pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam penanganan COVID-19 di DKI Jakarta mulai dari tahapan testing, tracing, treatment dan monitoring," pungkasnya.
(fai)