Dikepung Krisis, Biaya Lobi Facebook Terus Menggila hingga Lebih Rp287,9 Miliar

Selasa, 07 Juni 2022 - 06:12 WIB
loading...
Dikepung Krisis, Biaya...
Facebook mengeluarkan biaya lobi ke pemerintahan jauh lebih besar dibanding perusahaan teknologi lainnya. Foto/VOX.com
A A A
JAKARTA - Biaya lobi Facebook terus menggila seiring krisis yang semakin berat dialami. Tahun lalu upaya lobi menghabiskan biaya lebih dari USD20 juta atau setara lebih dari Rp287,9 miliar.

Dikutip Politico, angka lonjakan itu terjadi karena adanya pengakuan mantan karyawan Facebook, Frances Haugen yang menjadi whistleblower dalam sidang senat Amerika Serikat tahun 2021 lalu. Saat itu Frances Haugen mengungkap ketidakpedulian Facebook terhadap dampak negatif yang dialami anak-anak muda.

"Lonjakan rekor lobi dari USD20 juta untuk tahun ini datang ketikamereka menghadapi krisis politik paling serius dalam sejarahnya, dipicu oleh pengungkapan dari whistleblower Frances Haugen. Mereka berusaha untuk membatalkan undang-undang bipartisan yang bertujuan mengurangi kekuatan besar perusahaan teknologi," tulis Politico.

Meski belum jadi angka resmi, setidaknya besaran uang lobi yang dikeluarkan pada 2021 jauh lebih besar dari pengeluaran di 2020. Diketahui pada 2021, Facebook yang sekarang berganti nama jadi Meta, mengumumkan telah menghabiskan dana sebesar USD19,68 juta atau mencapai Rp273,5 milar untuk dana lobi.



Dikepung Krisis, Biaya Lobi Facebook Terus Menggila hingga Lebih Rp287,9 Miliar


Dikutip CNBC, saat itu biaya yang dikeluarkan Facebook jadi rekor tersendiri karena jadi yang terbesar dibandingkan perusahaan teknologi lainnya. Di periode yang sama Amazon menghabiskan dana sebesar USD17,86 juta (Rp257,1 miliar) dan Google di angka USD7,53 juta (Rp108,4 miliar).

Menurut catatan mereka, pengeluaran yang dikeluarkan Facebook pada 2020 jauh lebih besar 17,8 persen dibanding pengeluaran di 2019. Dana yang dihabiskan meningkat karena di 2020 Facebook mendapat komplain adanya praktek monopoli. Setidaknya Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat dan 488 Jaksa dari negara bagian dan teritori mengajukan keberatan pada perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg itu.



Dinamika politik itu yang membuat Facebook mau tidak mau harus jor-joran mengeluarkan uang untuk lobi. Pasalnya tuntutan terhadap Facebook terus mengemuka dan semakin serius.

Politico bahkan menyebut saat ini tim kuasa lobi dan hukum Facebook telah diisi oleh orang-orang kelas berat. Mereka telah bekerja sama dengan analis politik John Branscome.

Kehadiran politisi Amerika Serikat itu diharapkan bisa membantu perusahaan menangkis ancaman dari anggota parlemen Demokrat dan pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Wajah-wajah baru dengan trek politik yang tinggi selain John Branscome di antaranya adalah Ken Buck dan Thom Tillis.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3067 seconds (0.1#10.140)