Jadi Pertanda Kiamat, Ini Penjelasan NASA Soal Matahari Terbit dari Barat

Minggu, 08 Mei 2022 - 21:03 WIB
loading...
Jadi Pertanda Kiamat,...
Kiamat dan kepunahan massal yang pernah digambarkan beberapa ahli. FOTO/ Reuters
A A A
JAKARTA - Belakangan ramai pemberitaan bahwa semesta mulai bergerak aneh dan Matahari akan terbit dari barat sebagai pertanda datangnya kiamat. National Aeronautics and Space Administration ( NASA ) pun akhirnya buka suara.



NASA dengan tegas membantah kebenarannya. Bettina Inclan selaku Associate Administrator for Communications NASA mengatakan bahwa pihaknya serta peneliti lain hingga saat ini belum dapat memprediksinya.

"Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi Matahari akan terbit dari barat," kata Bettina seperti dikutip dari AFP Fact Check, Sabtu (7/5/2022).

Namun demikian, Bettina tak menyangkal bahwa pembalikan kutub magnet adalah fenomena nyata yang telah terjadi berkali-kali di masa lalu, dan para ilmuwan di seluruh dunia hingga saat ini masih terus mempelajarinya.

Tetapi menurutnya, pernyataan bahwa pembalikan kutub magnet ini dapat menyebabkan Bumi berputar ke arah yang berlawanan sehingga menyebabkan Matahari terbit di barat adalah salah besar.

"Terlalu sering menjadi sasaran berita palsu dan klaim sains. Hoax terbaru ini mirip dengan ramalan kiamat lainnya yang datang dan pergi," katanya.

Sebelumnya viral narasi dengan bahasa Thailand dan Inggris yang menjelaskan bahwa NASA mengumumkan kemungkinan matahari bisa terbit dari barat yang disebabkan oleh Bumi berputar ke arah sebaliknya.

Narasi itu sukses membuat panik banyak orang dan telah mendapat beragam respon. Tidak sedikit juga netizen yang menyebarkannya lagi sehingga makin banyak netizen yang termakan kabar tersebut.

"Bumi akan berputar ke arah sebaliknya yang menyebabkan matahari muncul dari sisi barat. Periset meyakini bahwa kita bergerak menuju pembalikan medan magnet yang akan menjadi akhir umat manusia dan mendekati kiamat," bunyi narasi.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jerman Ciptakan Teknologi...
Jerman Ciptakan Teknologi yang Diklaim Bisa Hidupkan Orang Mati
Universitas di Jepang...
Universitas di Jepang Siapkan Jurusan AI untuk Calon Dokter
Tanah Kelahiran Ratu...
Tanah Kelahiran Ratu Cleopatra Ditemukan Tenggelam di Laut Mediterania
Astronom Dibuat Bingung...
Astronom Dibuat Bingung oleh Partikel Aneh yang Mengambang di Luar Angkasa
Sungai Bertaburan Biji...
Sungai Bertaburan Biji Emas Ditemukan di Pakistan
Perusahaan Listrik SCE...
Perusahaan Listrik SCE Dituduh Jadi Pemicu Kebakaran Hebat di Los Angeles
Panas Matahari Bisa...
Panas Matahari Bisa Mempengaruhi Aktivitas Gempa Bumi
Gunung Es Terbesar di...
Gunung Es Terbesar di Dunia Kandas di Pulau Terpencil Inggris
Ikan Mas Berubah Ukuran...
Ikan Mas Berubah Ukuran Raksasa, Ahli: Habitat Asli Terancam
Rekomendasi
Rusia Kecam Strategi...
Rusia Kecam Strategi Militer Uni Eropa sebagai Permainan Geopolitik yang Berbahaya, Berikut 3 Alasannya
Ello Buka Donasi untuk...
Ello Buka Donasi untuk Korban Banjir di Villa Nusa Indah Bekasi, Ini Daftar Kebutuhannya
Ribuan Narapidana Masuk...
Ribuan Narapidana Masuk Islam di Penjara AS Setiap Tahun, Berikut 6 Alasannya
Berita Terkini
Jerman Ciptakan Teknologi...
Jerman Ciptakan Teknologi yang Diklaim Bisa Hidupkan Orang Mati
2 jam yang lalu
Universitas di Jepang...
Universitas di Jepang Siapkan Jurusan AI untuk Calon Dokter
5 jam yang lalu
Apple Umumkan Tunda...
Apple Umumkan Tunda Sematkan Fitur AI di Siri
8 jam yang lalu
Konten Telegram Kini...
Konten Telegram Kini Bisa Disebar lewat Google Cast
10 jam yang lalu
Microsoft Gabungkan...
Microsoft Gabungkan xAI, Meta, dan DeepSeek demi CoPilot
12 jam yang lalu
Cara Menonaktifkan Mode...
Cara Menonaktifkan Mode Aman Samsung yang Paling Mudah Dicoba
15 jam yang lalu
Infografis
Rusia: Ukraina Jadi...
Rusia: Ukraina Jadi Tambang Emas bagi Produsen Senjata Barat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved