Lawan Praktik Doxing, Google Perbarui Kebijakan Penghapusan Informasi Pribadi

Senin, 02 Mei 2022 - 14:00 WIB
loading...
Lawan Praktik Doxing,...
Google telah memperluas kebijakannya untuk mengizinkan korban doxing menghapus lebih banyak informasi pengenal pribadi (PII) dari hasil mesin pencari. Foto/Ilustrasi/Bleepingcomputer
A A A
MENLO PARK - Google telah memperluas kebijakannya untuk mengizinkan korban doxing menghapus lebih banyak informasi pengenal pribadi (PII) dari hasil mesin pencari. Menghapus info pribadi bertujuan untuk melindungi privasi korban dan risiko substansial pencurian identitas.

Doksing atau doxing adalah praktik menyebarluaskan informasi pribadi secara publik terhadap seseorang individu atau organisasi yang diperoleh dari internet. Menghapus konten doxing (info kontak yang dibagikan secara online dengan maksud jahat) bertujuan untuk melindungi privasi korban.

"Di bawah perluasan kebijakan baru ini, orang sekarang dapat meminta penghapusan jenis informasi tambahan ketika mereka menemukannya di hasil Penelusuran. Termasuk informasi kontak pribadi seperti nomor telepon, alamat email, atau alamat fisik," kata Michelle Chang, Global Policy Lead Google dikutip SINDOnews dari laman Bleepingcomputer, Senin (2/5/2022).

Baca juga; Polda Metro Jaya Mulai Selidiki Kasus Doxing kepada Wartawan

Secara keseluruhan, Google mengatakan akan mengizinkan penghapusan jenis informasi berikut, yaitu Nomor identifikasi (ID) rahasia pemerintah, Nomor rekening bank, Nomor kartu kredit, Gambar tanda tangan tulisan tangan, Gambar dokumen ID, Catatan yang sangat pribadi, terbatas, dan resmi, seperti catatan medis, Info kontak pribadi (alamat fisik, nomor telepon, dan alamat email), dan Kredensial login rahasia.

Google menambahkan bahwa URL yang dikirimkan melalui permintaan penghapusan konten harus berisi info kontak Anda. Selain itu, Google hanya akan mempertimbangkan permintaan jika menemukan adanya "ancaman eksplisit atau implisit, atau ajakan bertindak eksplisit atau implisit bagi orang lain untuk menyakiti atau melecehkan."

Korban doxing atau perwakilan resminya dapat mengajukan permintaan untuk menghapus informasi pribadi dari hasil pencarian Google melalui tautan ini. Setelah melewatinya, Anda akan mendapatkan konfirmasi otomatis dan pemberitahuan tentang tindakan apa pun yang diambil atau permintaan untuk info lebih lanjut jika tidak ada cukup informasi untuk mengevaluasi permintaan penghapusan.

Anda dapat menemukan info lebih lanjut tentang prosesnya, termasuk faktor yang dipertimbangkan dalam evaluasi setiap permintaan dan URL mana yang perlu Anda kirimkan untuk ditinjau, di halaman bantuan ini.

Baca juga; Cermati! Ini Cara Menghindari Doxing di Media Sosial

“Ketersediaan informasi kontak pribadi secara online dapat mengejutkan dan dapat digunakan dengan cara yang berbahaya, termasuk untuk kontak langsung yang tidak diinginkan atau bahkan cedera fisik,” tambah Chang.

Pada bulan Oktober, Google juga meluncurkan kebijakan baru yang memungkinkan orang di bawah usia 18 tahun (atau salah satu dari orang tua atau wali mereka) untuk meminta penghapusan tautan di hasil Google Penelusuran yang mengarah ke situs yang menghosting foto mereka.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ubah Nama Teluk Meksiko...
Ubah Nama Teluk Meksiko Jadi Amerika, Google Digugat
Google Siapkan Fitur...
Google Siapkan Fitur Mode Desktop Mirip Samsung DeX untuk HP Android
Cara Membandingkan Tinggi...
Cara Membandingkan Tinggi Badan di Google Menggunakan Kalkulator Hikaku Sitatter
Google Bayar Rp11 Miliar...
Google Bayar Rp11 Miliar Per Bulan untuk Mengamankan CEO Sundar Pichai
Cara Mengecek Jalan...
Cara Mengecek Jalan Macet atau Tidak Melalui Google Maps, Mudah dan Praktis
Google Maps Kini Bisa...
Google Maps Kini Bisa Kenali Detail Lokasi hanya dari Tangkapan Layar
Bitcoin Lampaui Google...
Bitcoin Lampaui Google dan Amazon, Masuk 5 Besar Aset Global
TASPEN Imbau Seluruh...
TASPEN Imbau Seluruh Peserta untuk Lindungi Data Pribadi
IHSG Ambrol 11,46% di...
IHSG Ambrol 11,46% di Pencarian Google Hari Ini, BEI Buka Suara
Rekomendasi
Perang India dan Pakistan,...
Perang India dan Pakistan, Siapa yang Paling Menderita?
5 Masalah Kesehatan...
5 Masalah Kesehatan yang Sering Terjadi saat Hamil di Usia 30 Tahun ke Atas
Amunisi Kedaluwarsa...
Amunisi Kedaluwarsa yang Tewaskan 13 Orang di Garut Granat hingga Mortir
Berita Terkini
Mark Zuckerberg Tegaskan...
Mark Zuckerberg Tegaskan Era Sosmed Akan segera Berakhir
Temuan Obat Psikedelik...
Temuan Obat Psikedelik di Andes, Bukti Pengunaan Kimia Lebih Tua dari Suku Inca
Nintendo Switch 2 Ditenagai...
Nintendo Switch 2 Ditenagai NVIDIA Tegra T239, Ini Kecanggihannya
Roket Uni Soviet Kembali...
Roket Uni Soviet Kembali ke Bumi setelah 53 Tahun Terjebak di Antariksa
Mengapa Danau Aral Mengering?
Mengapa Danau Aral Mengering?
Ngopi Sambil Ngulik...
Ngopi Sambil Ngulik Laptop AI? Lenovo Bikin Kafe Teknologi Pertama di Indonesia!
Infografis
Tegaskan Status Negara...
Tegaskan Status Negara Berdaulat, Taiwan Lawan China di PBB
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved