Hacker Lapsus$ Klaim Bobol 70 GB Data Rekanan Apple Health
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setelah vakum beberapa saat, kelompok hacker Lapsus$ kembali beraksi. Kali ini Lapsus$ mengaku berhasil mencuri 70GB data dari Globant yang merupakan rekanan dari Apple Health.
Dalam sebuah postingan yang dibagikan melalui saluran Telegram grup, Lapsus$ mengklaim telah mencuri 70GB data dari Globant. Perusahaan ini adalah pengembang perangkat lunak internasional yang berkantor pusat di Luksemburg.
Dilansir The Verge, Kamis (31/3/2022), tangkapan layar dari data yang diretas, awalnya diposting oleh Lapsus$ dan dibagikan di Twitter oleh peneliti keamanan Dominic Alvieri.
Postingan itu menunjukkan folder yang memuat nama-nama berbagai bisnis global: di antaranya adalah perusahaan pengiriman dan logistik DHL, jaringan kabel AS C-Span , dan bank Prancis BNP Paribas.
Dalam daftar juga ada raksasa teknologi Facebook dan Apple, dengan yang terakhir disebut dalam folder berjudul "aplikasi kesehatan-Apple."
Data tersebut tampaknya merupakan bahan pengembangan untuk aplikasi BeHealthy Globant dalam kemitraan dengan Apple untuk melacak perilaku kesehatan karyawan menggunakan fitur Apple Watch.
Globant mengakui peretasan itu dalam siaran pers di hari yang sama. “Menurut analisis kami saat ini, informasi yang diakses terbatas pada kode sumber tertentu dan dokumentasi terkait proyek untuk sejumlah klien yang sangat terbatas,” kata perusahaan itu.
“Sampai saat ini, kami belum menemukan bukti bahwa area lain dari sistem infrastruktur kami atau klien kami terpengaruh,” tambahnya.
Di Telegram, Lapsus$ membagikan tautan torrent ke data yang diduga dicuri dengan pesan yang mengumumkan, “Kami secara resmi kembali dari liburan.”
Jika dikonfirmasi, kebocoran tersebut akan menunjukkan kembalinya aktivitas setelah tujuh tersangka anggota Lapsus$ ditangkap oleh polisi Inggris kurang dari seminggu yang lalu.
Kelompk hacker Lapsus$ sangat produktif dalam melakukan peretasan dari perusahaan besar. Beberapa korbannya yakni perusahaan teknologi terkenal, termasuk Nvidia, Samsung, Microsoft, dan Vodafone.
Dalam sebuah postingan yang dibagikan melalui saluran Telegram grup, Lapsus$ mengklaim telah mencuri 70GB data dari Globant. Perusahaan ini adalah pengembang perangkat lunak internasional yang berkantor pusat di Luksemburg.
Dilansir The Verge, Kamis (31/3/2022), tangkapan layar dari data yang diretas, awalnya diposting oleh Lapsus$ dan dibagikan di Twitter oleh peneliti keamanan Dominic Alvieri.
Postingan itu menunjukkan folder yang memuat nama-nama berbagai bisnis global: di antaranya adalah perusahaan pengiriman dan logistik DHL, jaringan kabel AS C-Span , dan bank Prancis BNP Paribas.
Dalam daftar juga ada raksasa teknologi Facebook dan Apple, dengan yang terakhir disebut dalam folder berjudul "aplikasi kesehatan-Apple."
Data tersebut tampaknya merupakan bahan pengembangan untuk aplikasi BeHealthy Globant dalam kemitraan dengan Apple untuk melacak perilaku kesehatan karyawan menggunakan fitur Apple Watch.
Globant mengakui peretasan itu dalam siaran pers di hari yang sama. “Menurut analisis kami saat ini, informasi yang diakses terbatas pada kode sumber tertentu dan dokumentasi terkait proyek untuk sejumlah klien yang sangat terbatas,” kata perusahaan itu.
“Sampai saat ini, kami belum menemukan bukti bahwa area lain dari sistem infrastruktur kami atau klien kami terpengaruh,” tambahnya.
Di Telegram, Lapsus$ membagikan tautan torrent ke data yang diduga dicuri dengan pesan yang mengumumkan, “Kami secara resmi kembali dari liburan.”
Jika dikonfirmasi, kebocoran tersebut akan menunjukkan kembalinya aktivitas setelah tujuh tersangka anggota Lapsus$ ditangkap oleh polisi Inggris kurang dari seminggu yang lalu.
Kelompk hacker Lapsus$ sangat produktif dalam melakukan peretasan dari perusahaan besar. Beberapa korbannya yakni perusahaan teknologi terkenal, termasuk Nvidia, Samsung, Microsoft, dan Vodafone.
(ysw)