Cara XL Axiata Menggandeng Pelaku UMKM untuk Go Digital
loading...
LOGO XL Axiata . foto/ IST
A
A
A
JAKARTA - Sejak 2016 lalu XL Axiata aktif menggandeng para pelaku UMKM untuk go digital dalam mengembangkan bisnisnya.
CEO XL Axiata Dian Siswarini, mengatakan, sejak 2016 pihaknya menyadari bahwa UMKM memiliki peran besar bagi Indonesia, dan itu mempunyai dampak yang tidak boleh diabaikan. (Baca juga: Pasar Automotif Baru Pulih Tahun Depan )
Namun ia mengaku bahwa membuat UMKM untuk go digital itu tidak mudah. Pertama yang paling penting dilakukan adalah literasi. Pengetahuan menjadi dasar atau pondasi bagi para UMKM untuk memulai bisnisnya menjadi digital.
"Jadi satu sisi karena konteksnya sudah berubah kebutuhan jadi lebih tinggi, di sisi lain kesiapannya belum mumpuni jadi kalau kita kesiapan untuk UMKM menjadi go digital itu satu dari pengetahuan atau literasi digital," ujar Dian saat live di Instagram bersama SINDOnews, Rabu (17/6/2020). (Baca: Maskapai Dapat Lampu Hijau Naikan Harga Tiket Pesawat)
Kedua adalah tools atau alat yang digunakan para UMKM untuk memasarkan produknya. Kemudian yang ketiga adalah bisnis model, karena kata Dian, model yang dilakukan online atau offline itu berbeda.
CEO XL Axiata Dian Siswarini, mengatakan, sejak 2016 pihaknya menyadari bahwa UMKM memiliki peran besar bagi Indonesia, dan itu mempunyai dampak yang tidak boleh diabaikan. (Baca juga: Pasar Automotif Baru Pulih Tahun Depan )
Namun ia mengaku bahwa membuat UMKM untuk go digital itu tidak mudah. Pertama yang paling penting dilakukan adalah literasi. Pengetahuan menjadi dasar atau pondasi bagi para UMKM untuk memulai bisnisnya menjadi digital.
"Jadi satu sisi karena konteksnya sudah berubah kebutuhan jadi lebih tinggi, di sisi lain kesiapannya belum mumpuni jadi kalau kita kesiapan untuk UMKM menjadi go digital itu satu dari pengetahuan atau literasi digital," ujar Dian saat live di Instagram bersama SINDOnews, Rabu (17/6/2020). (Baca: Maskapai Dapat Lampu Hijau Naikan Harga Tiket Pesawat)
Kedua adalah tools atau alat yang digunakan para UMKM untuk memasarkan produknya. Kemudian yang ketiga adalah bisnis model, karena kata Dian, model yang dilakukan online atau offline itu berbeda.
Lihat Juga :
