Antarmuka Otak-Komputer Bantu Pasien Sindrom ALS Berkomunikasi Kembali
loading...

Untuk pertama kalinya, seorang pasien sindrom Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) mampu berkomunikasi secara verbal dengan bantuan teknologi antarmuka otak-komputer (brain-computer interface/BCI). Foto/roboticsbiz
A
A
A
BERLIN - Untuk pertama kalinya, seorang pasien sindrom Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) mampu berkomunikasi secara verbal dengan bantuan teknologi antarmuka otak-komputer (brain-computer interface/BCI). Padahal pria berusia 37 tahun ini sudah kehilangan kontrol terhadap otot untuk berkomunikasi secara verbal.
Teknologi ini memungkinkan pasien sindrom ALS tersebut berkomunikasi dengan membentuk kata-kata dan frase, meskipun tidak memiliki kontrol otot berbicara. Sistem ini melibatkan penanaman perangkat dengan mikroelektroda ke dalam otak pasien, dan menggunakan perangkat lunak komputer khusus untuk membantu menerjemahkan sinyal otaknya.
Sindrom ALS juga dikenal sebagai penyakit neuron motorik atau penyakit Lou Gehrig, merupakan gangguan neurodegeneratif langka yang mempengaruhi neuron yang bertanggung jawab untuk mengontrol gerakan otot. Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), penyakit ini menyebabkan degenerasi dan akhirnya kematian sel-sel saraf sehingga memengaruhi kemampuan seseorang untuk berjalan, berbicara, mengunyah, dan menelan.
Baca juga; Lengan Robot Ini Dikendalikan Kekuatan Otak, Bisa Bantu Orang yang Lumpuh
Dalam kondisi yang semakin parah, penyakit ini menyebabkan pasien kehilangan kemampuan untuk bernapas tanpa bantuan ventilator atau perangkat lain, bahkan melumpuhkan hampir semua otot mereka. Ketika orang mengalami kelumpuhan semua otot mereka kecuali otot yang mengontrol gerakan mata, ini dikenal sebagai "keadaan terkunci".
Teknologi ini memungkinkan pasien sindrom ALS tersebut berkomunikasi dengan membentuk kata-kata dan frase, meskipun tidak memiliki kontrol otot berbicara. Sistem ini melibatkan penanaman perangkat dengan mikroelektroda ke dalam otak pasien, dan menggunakan perangkat lunak komputer khusus untuk membantu menerjemahkan sinyal otaknya.
Sindrom ALS juga dikenal sebagai penyakit neuron motorik atau penyakit Lou Gehrig, merupakan gangguan neurodegeneratif langka yang mempengaruhi neuron yang bertanggung jawab untuk mengontrol gerakan otot. Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), penyakit ini menyebabkan degenerasi dan akhirnya kematian sel-sel saraf sehingga memengaruhi kemampuan seseorang untuk berjalan, berbicara, mengunyah, dan menelan.
Baca juga; Lengan Robot Ini Dikendalikan Kekuatan Otak, Bisa Bantu Orang yang Lumpuh
Dalam kondisi yang semakin parah, penyakit ini menyebabkan pasien kehilangan kemampuan untuk bernapas tanpa bantuan ventilator atau perangkat lain, bahkan melumpuhkan hampir semua otot mereka. Ketika orang mengalami kelumpuhan semua otot mereka kecuali otot yang mengontrol gerakan mata, ini dikenal sebagai "keadaan terkunci".
Lihat Juga :