Bentuk Alam Semesta Seperti Terompet Malaikat Israfil, Ini Temuan Ilmuwan
loading...
Ilmuwan menemukan bukti bahwa alam semesta memiliki bentuk seperti terompet sisi datar. Foto: dok/NASA
A
A
A
JAKARTA - Teori mengenai bentuk dari alam semesta menjadi perdebatan yang menarik. Ada yang berteori bahwa alam semesta memiliki bentuk datar, ada juga pihak yang beranggapan alam semesta memiliki bentuk lain.
Beberapa tahun yang lalu sempat muncul juga sebuah teori mengenai alam semesta yang berbentuk seperti terompet malaikat Israfil. Mengutip laman Independent, Sabtu (26/2/2022), beberapa ilmuwan menemukan bukti bahwa alam semesta memiliki bentuk seperti terompet sisi datar.
Sebelumnya ilmuwan berpikir bahwa alam semesta pada dasarnya berbentuk datar, setelah itu muncul kembali kemungkinan alam semesta berbentuk bola, dan yang terbaru adalah berbentuk terompet sisi datar.
Penelitian terhadap kemungkinan alam semesta yang berbentuk terompet ini dilakukan dengan pemodelan matematika yang cermat sesuai data astronomi yang dimiliki.
Hasilnya akan terlihat bahwa bentuk alam semesta membentang seperti corong panjang dengan salah satu ujungnya berbentuk seperti lonceng. Selain itu, ujung dari bentuk alam semesta tersebut akan menyempit sehingga memiliki volume terbatas.
Sebuah penelitian pernah dilakukan oleh tim Fisikawan Jerman yang dipimpin Frank Steiner di University of Ulm. Mereka menggunakan metode matematika kompleks yang disebut ‘Topologi Picard’.
Penemuannya adalah alam semesta memiliki volume terbatas pada sisi tepinya. Konsep tersebut mengikuti penelitian NASA pada 1996 yang menunjukan bahwa radiasi gelombang mikro yang samar masih tersisa dari peristiwa Big Bang 13 miliar tahun yang lalu.
Beberapa tahun yang lalu sempat muncul juga sebuah teori mengenai alam semesta yang berbentuk seperti terompet malaikat Israfil. Mengutip laman Independent, Sabtu (26/2/2022), beberapa ilmuwan menemukan bukti bahwa alam semesta memiliki bentuk seperti terompet sisi datar.
Sebelumnya ilmuwan berpikir bahwa alam semesta pada dasarnya berbentuk datar, setelah itu muncul kembali kemungkinan alam semesta berbentuk bola, dan yang terbaru adalah berbentuk terompet sisi datar.
Penelitian terhadap kemungkinan alam semesta yang berbentuk terompet ini dilakukan dengan pemodelan matematika yang cermat sesuai data astronomi yang dimiliki.
Hasilnya akan terlihat bahwa bentuk alam semesta membentang seperti corong panjang dengan salah satu ujungnya berbentuk seperti lonceng. Selain itu, ujung dari bentuk alam semesta tersebut akan menyempit sehingga memiliki volume terbatas.
Sebuah penelitian pernah dilakukan oleh tim Fisikawan Jerman yang dipimpin Frank Steiner di University of Ulm. Mereka menggunakan metode matematika kompleks yang disebut ‘Topologi Picard’.
Penemuannya adalah alam semesta memiliki volume terbatas pada sisi tepinya. Konsep tersebut mengikuti penelitian NASA pada 1996 yang menunjukan bahwa radiasi gelombang mikro yang samar masih tersisa dari peristiwa Big Bang 13 miliar tahun yang lalu.
Lihat Juga :
