Aplikasi Pesaing Twitter Milik Trump Hanya Tersedia di App Store
loading...
A
A
A
NEW YORK - Pekan ini Truth Social yang merupakan aplikasi milik Donald Trump untuk menyaingi Twitter akan mulai diluncurkan. Namun untuk sementara aplikasi tersebut hanya tersedia di App Store milik Apple.
Dilansir Reuters, kemunculan Truth Social ini sepertinya menandai kemunculan mantan Presiden AS itu di media sosial setelah dilarang di Twitter.
Aplikasi ini tersedia untuk diunduh secara otomatis di perangkat Apple Inc (AAPL.O) milik pengguna yang telah memesan Truth Social sebelumnya.
Sebelumnya dilaporkan, dalam tahap uji coba hanya beberapa pengguna yang bisa mengakses media sosial ini. Dalam laporan sebelumnya, Reuters mengungkapkan kalau aplikasi ini telah tersedia untuk orang yang diundang selama fase uji coba.
Namun beberapa pengguna melaporkan kesulitan mendaftarkan akun atau ditambahkan ke daftar tunggu dengan pesan: "Karena permintaan besar-besaran, kami telah menempatkan Anda pada daftar tunggu kami."
Trump dilarang menggunakan media sosial setelah para pendukungnya menyerang US Capitol. Trump dituding menghasut pendukungnya untuk berbuat onar di Twitter sehingga YouTube Twitter Inc (TWTR.N) mensuspend akunnya.
Tak mau suaranya dibungkam, Trump melalui Trump Media & Technology Group (TMTG) membuat media sosial baru yang diberi nama Truth Social. Sebelum dilarang oleh Twitter, Trump memiliki sekitar 89 juta pengikut dan menggunakan platform tersebut untuk pernyataan presiden dan untuk menyerang saingannya.
"Minggu ini kita akan mulai meluncur di Apple App Store. Itu akan luar biasa, karena kita akan mendapatkan begitu banyak orang yang akan berada di peron," kata Kepala rump Media & Technology Group (TMTG) Devin Nunes.
Halaman App Store Sywate Social yang merinci riwayat versinya menunjukkan versi publik pertama aplikasi, atau versi 1.0 tersedia satu hari yang lalu. Versi 1.0.1 saat ini mencakup "perbaikan bug," sesuai dengan halaman.
Pada versi uji coba sebelumnya, Nunes meminta kepada pengguna untuk saling mengikuti akun teman-teman mereka di Truth Social untuk bisa berbagi foto dan video dan berpartisipasi dalam percakapan.
"Sebenarnya sangat mengharukan bagi saya melihat orang-orang berada di platform ini, setelah suaranya dibungkam. Kami ingin memberi tahu mereka bahwa platform ini merupakan kebalikan dari beberapa oligarki teknologi Silicon Valley," kata Nunes.
Dilansir Reuters, kemunculan Truth Social ini sepertinya menandai kemunculan mantan Presiden AS itu di media sosial setelah dilarang di Twitter.
Aplikasi ini tersedia untuk diunduh secara otomatis di perangkat Apple Inc (AAPL.O) milik pengguna yang telah memesan Truth Social sebelumnya.
Sebelumnya dilaporkan, dalam tahap uji coba hanya beberapa pengguna yang bisa mengakses media sosial ini. Dalam laporan sebelumnya, Reuters mengungkapkan kalau aplikasi ini telah tersedia untuk orang yang diundang selama fase uji coba.
Namun beberapa pengguna melaporkan kesulitan mendaftarkan akun atau ditambahkan ke daftar tunggu dengan pesan: "Karena permintaan besar-besaran, kami telah menempatkan Anda pada daftar tunggu kami."
Trump dilarang menggunakan media sosial setelah para pendukungnya menyerang US Capitol. Trump dituding menghasut pendukungnya untuk berbuat onar di Twitter sehingga YouTube Twitter Inc (TWTR.N) mensuspend akunnya.
Tak mau suaranya dibungkam, Trump melalui Trump Media & Technology Group (TMTG) membuat media sosial baru yang diberi nama Truth Social. Sebelum dilarang oleh Twitter, Trump memiliki sekitar 89 juta pengikut dan menggunakan platform tersebut untuk pernyataan presiden dan untuk menyerang saingannya.
"Minggu ini kita akan mulai meluncur di Apple App Store. Itu akan luar biasa, karena kita akan mendapatkan begitu banyak orang yang akan berada di peron," kata Kepala rump Media & Technology Group (TMTG) Devin Nunes.
Halaman App Store Sywate Social yang merinci riwayat versinya menunjukkan versi publik pertama aplikasi, atau versi 1.0 tersedia satu hari yang lalu. Versi 1.0.1 saat ini mencakup "perbaikan bug," sesuai dengan halaman.
Pada versi uji coba sebelumnya, Nunes meminta kepada pengguna untuk saling mengikuti akun teman-teman mereka di Truth Social untuk bisa berbagi foto dan video dan berpartisipasi dalam percakapan.
"Sebenarnya sangat mengharukan bagi saya melihat orang-orang berada di platform ini, setelah suaranya dibungkam. Kami ingin memberi tahu mereka bahwa platform ini merupakan kebalikan dari beberapa oligarki teknologi Silicon Valley," kata Nunes.
(ysw)