Truth Social, Aplikasi Media Sosial Bikinan Donald Trump Mulai Dirilis Pekan Ini

Senin, 21 Februari 2022 - 07:38 WIB
loading...
Truth Social, Aplikasi Media Sosial Bikinan Donald Trump Mulai Dirilis Pekan Ini
Platform media sosial baru bikinan Donald Trump, Truth Social memulai dirilis secara bertahap minggu ini dan diperkirakan sudah mulai beroperasi penuh pada akhir Maret. Foto/dw.com
A A A
WASHINGTON - Platform media sosial baru bikinan Donald Trump , Truth Social mulai dirilis secara bertahap minggu ini dan diperkirakan sudah mulai beroperasi penuh pada akhir Maret. Aplikasi ini dibikin mantan Presiden Amerika Serikat (AS) karena dia lebih dari setahun dilarang media sosial besar.

Donald Trump telah menggambarkan Truth Social sebagai alternatif dari Facebook, Twitter, dan YouTube, yang semuanya melarangnya setelah serangan di US Capitol oleh para pendukungnya pada 6 Januari 2021. Dia telah dituduh menghasut pengikutnya untuk menggunakan kekuatan untuk mencoba membatalkan hasil pemilihan 2020.

"Minggu ini, kami akan mulai meluncurkan kepada orang-orang di Apple App store," kata Devin Nunes, kepala eksekutif Grup Media dan Teknologi Trump, perusahaan induk aplikasi tersebut dikutip SINDOnews dari laman thenationalnews, Senin (21/2/2022).



Pada hari Minggu, App Store mengizinkan pengguna untuk memesan Truth Social mulai hari Senin, hari libur Hari Presiden di AS. Trump dan istrinya Melania juga berencana untuk menawarkan 10.000 NFT untuk dijual.

Token yang tidak dapat dipertukarkan ini menggambarkan momen-momen penting dalam masa kepresidenan Donald Trump. NFT adalah gambar digital bersertifikat yang dapat dibeli dan dijual.
Truth Social, Aplikasi Media Sosial Bikinan Donald Trump Mulai Dirilis Pekan Ini


Nunes, mantan anggota Kongres dari Partai Republik yang mengundurkan diri dari DPR untuk memimpin kelompok Trump. Kepada Fox News, dia menambahkan, “Saya pikir pada akhir Maret kami akan beroperasi penuh, setidaknya di Amerika Serikat.”



Kelompok ini dilaporkan memiliki dukungan USD1,25 miliar karena mencari ceruk di pasar media sosial yang ramai untuk kaum konservatif, termasuk platform Gettr, Parler dan Gab. Sebelum dilarang oleh Twitter, Trump memiliki sekitar 89 juta pengikut dan menggunakan platform tersebut terus-menerus, untuk pernyataan presiden dan untuk menyerang saingannya.

"Sebenarnya sangat mengharukan bagi saya melihat orang-orang berada di platform ini, setelah suaranya dibungkam. Kami ingin memberi tahu mereka bahwa platform ini merupakan kebalikan dari beberapa oligarki teknologi Silicon Valley," kata Nunes.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2210 seconds (0.1#10.140)