Dihantam Badai Matahari, 40 Satelit Starlink SpaceX Berguguran Jatuh ke Bumi

Rabu, 09 Februari 2022 - 15:46 WIB
loading...
Dihantam Badai Matahari,...
Sebanyak 40 satelit Starlink yang baru diluncurkan SpaceX baru-baru ini rusak dihantam gelombang geomagnetik dari badai Matahari. Foto/Cnet
A A A
SEBANYAK 40 dari 49 satelit Starlink yang baru diluncurkan SpaceX baru-baru ini rusak dihantam gelombang geomagnetik dari badai Matahari . 40 satelit Starlink yang rusak ini akan jatuh kembali ke Bumi dan hancur dalam lapisan atmosfer.

Pekan lalu, SpaceX perusahaan penerbangan luar angkasa Elon Musk mengirim 49 satelit Starlink dengan roket Falcon 9 dari Kennedy Space Center. Namun setelah diluncurkan pada hari Kamis 3 Februari 2022, badai geomagnetik menghantam atmosfer bumi.

Badai geomagnetik disebabkan oleh Matahari yang memuntahkan partikel angin panas yang akhirnya menabrak Bumi. Partikel tersebut mengacaukan medan magnet planet dan mengganggu satelit, sehingga hambatan dan mengacaukan orbitnya.



Akibatnya, sebanyak 40 satelit Starlink mengalami kerusakan dan hancur setelah jatuh kembali ke Bumi di lapisan atmosfer pada Selasa 8 Februari 2022. “Itulah yang terjadi pada 40 satelit Starlink setelah mereka ditempatkan ke orbit yang diinginkan,” demikian keterangan SpaceX dikutip SINDOnews dari laman Cnet, Rabu (9/2/2022).

Ketika badai geomagnetik menghantam Bumi pekan lalu, menyebabkan hambatan atmosfer pada kumpulan satelit. SpaceX dengan cepat mengubah satelit ke mode aman dan menerbangkannya ke tepi orbit untuk meminimalkan gangguan sebagai langkah berlindung dari badai.

Namun, dari analisis menunjukkan bahwa satelit tidak pernah keluar posisinya dan tidak dapat menaikkan orbitnya. Kondisi ini membuat satelit masuk kembali atau sudah memasuki atmosfer bumi pada hari Selasa 8 Februari 2022.


Dihantam Badai Matahari, 40 Satelit Starlink SpaceX Berguguran Jatuh ke Bumi


Secara efektif keadaan itu mengakhiri hidup satelit yang berumur singkat. Ketika satelit bertabrakan dengan atmosfer akan terbakar seluruhnya, sehingga tidak ada puing yang mencapai tanah. SpaceX juga mengatakan tidak akan menimbulkan risiko bagi satelit lain.

SpaceX telah meluncurkan lebih dari 2.000 satelit Starlink sejak 2018 dalam upaya menghadirkan internet satelit berkecepatan tinggi ke seluruh penjuru dunia. Para astronom memiliki kekhawatiran tentang peningkatan jumlah satelit Starlink yang menuju ke orbit.

Pada bulan Januari, para astronom yang bekerja di Zwicky Transient Facility menerbitkan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa satelit Starlink telah menyebabkan goresan pada gambar teleskop dan masalahnya semakin meningkat. Pada 2 Februari, Persatuan Astronomi Internasional mengumumkan pembentukan badan baru, Centre for the Protection of the Dark and Quiet Sky, untuk mengurangi dampak negatif konstelasi satelit.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
3 Ciri-ciri Matahari...
3 Ciri-ciri Matahari Akan Terbit dari Barat
Update iOS 18.3: iPhone...
Update iOS 18.3: iPhone Kini Mendukung Akses Internet Satelit Starlink SpaceX
Matahari Buatan China...
Matahari Buatan China Pecah Rekor! Energi Tak Terbatas Semakin Dekat?
Penyebab Matahari Berwarna...
Penyebab Matahari Berwarna Biru pada Tahun 1831 Akhirnya Terungkap
Mengenal Direct-to-Cell...
Mengenal Direct-to-Cell Starlink: Ketika HP Bisa Langsung Terhubung ke Satelit
Setara dengan Miliaran...
Setara dengan Miliaran Bom Atom, Ilmuwan: Bumi Akan Dihantam Suar Matahari Dahsyat
Modus Baru Pengedaran...
Modus Baru Pengedaran Sabu Menggunakan Teknologi Starlink Terungkap!
Karakter Tanahnya Subur,...
Karakter Tanahnya Subur, Elon Musk Siapkan Ini Sebelum Pindahkan Manusia ke Mars
Hadirkan Roket Murah,...
Hadirkan Roket Murah, China Tabuh Genderang Perang dengan SpaceX
Rekomendasi
Prodi Sains Komunikasi...
Prodi Sains Komunikasi MNC University Gelar Kuliah Praktisi, Mahasiswa Diajak Asah Kreativitas dan Kembangkan Ide Konten di Media Sosial
Dolar AS Ambruk ke Level...
Dolar AS Ambruk ke Level Terendah 3 Tahun Gegara Tarif Trump
Batasi Impor Baja Murah...
Batasi Impor Baja Murah dari China, India Kenakan Tarif 12%
Berita Terkini
Meta Gunakan AI untuk...
Meta Gunakan AI untuk Deteksi Umur Pengguna di Bawah Umur
4 jam yang lalu
YouTube Akan Terjemahkan...
YouTube Akan Terjemahkan Bahasa secara Otomatis dengan AI
1 hari yang lalu
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
1 hari yang lalu
Capek Antre Tiket Bus?...
Capek Antre Tiket Bus? Platform Ini Ubah Perjalananmu Jadi Lebih Asyik dan Hemat
2 hari yang lalu
Arkeolog Temukan Makam...
Arkeolog Temukan Makam Pangeran Firaun Userkaf dan atung Djoser
2 hari yang lalu
Robot Bergabung dengan...
Robot Bergabung dengan Manusia dalam Lomba Maraton di Beijing
2 hari yang lalu
Infografis
Olahraga untuk Usia...
Olahraga untuk Usia 40 Tahun ke Atas yang Bikin Panjang Umur
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved