Hanya Berjarak 14 Meter, Laboratorium Luar Angkasa China Nyaris Ditabrak Puing Satelit Rusia

Kamis, 20 Januari 2022 - 16:30 WIB
loading...
Hanya Berjarak 14 Meter,...
Jumlah puing-puing sisa satelit di ruang angkasa yang mengorbit Bumi semakin banyak, termasuk sekitar 1.500 keping puing sisa ledakan satelit mata-mata Rusia yang hancur ditembak rudal pada November 2021. Foto/Shutterstock/South China Morning Post
A A A
SALAH satu satelit milik China yang berfungsi sebagai laboratorium di luar angkasa nyaris ditabrak puing-puing sisa satelit. Badan Antariksa Nasional China (China National Space Administration’s/CNSA) menyebutkan, puing-puing sisa satelit itu hanya berjarak sekitar 14,5 meter dari satelit sains milik China, Tsinghua.

Liu Jing, seorang ahli puing-puing ruang angkasa dan Wakil Direktur Pusat Puing-Puing CNSA mengatakan, puing-puing itu diyakini berasal dari sisa satelit mata-mata bekas milik Uni Soviet, yaitu Cosmos 1408. Satelit itu hancur dalam uji coba penembakan rudal anti-satelit S-500 Prometey oleh Rusia pada 15 November 2021.

"Pertemuan yang sangat berbahaya. Pada malam 18 Januari, keduanya berada di posisi paling dekat. Itu sangat berisiko dan kemungkinan keduanya bertabrakan sangat tinggi,” kata Liu Jing kepada tabloid China Global Times yang dikutip SINDOnews dari laman south china morning post (scmp), Kamis (20/1/2022).

Liu Jing mengatakan, pertemuan antara pesawat ruang angkasa dan puing-puing satelit biasanya terjadi pada jarak beberapa kilometer. Untuk itu, dalam kasus ini yang hanya berjarak beberapa meter merupakan peristiwa yang sangat jarang. (Baca juga; Pesawat Ruang Angkasa Ini Sangat Ekonomis, Dapat Diterbangkan Kembali Setiap 48 Jam )

China telah memantau puing-puing satelit itu sejak rudal Rusia ditembakkan pada November. Sebagian besar puing-puing itu telah menyebar pada ketinggian 400 hingga 1.100 km di atas Bumi. Lokasi orbit tersebut ada ratus satelit milik China, sehingga risiko tabrakan masih cukup tinggi.

"Jika ada puing-puing yang mendekat, satelit kami perlu diberitahu dengan cepat dan melakukan beberapa manuver untuk menghindarinya. Ini merupakan pendekatan paling praktis," kata Liu. (Baca juga; Rusia Uji Coba Penembakan Rudal Anti-Satelit, NASA Kecam Sebagai Tindakan Sembrono )

Penembakan satelit mata-mata Uni Soviet yang sudah tidak berfungsi dan diluncurkan pada 1982, meninggalkan sekitar 1.500 keping puing di orbit. Tes penembakan tersebut menuai kritik dari Amerika Serikat melalui Menteri Luar Negeri Antony Blinken yang menyebutnya "sebagai tindakan sembrono".

Badan antariksa AS NASA telah mengatakan bahwa keselamatan kru Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan terancam oleh puing-puing satelit itu. Akibatnya, para astronot menunda perjalanan ruang angkasa (space walk) pada akhir November 2021. (Baca juga; Bantah Tudingan AS, Rusia Rilis Video Uji Coba Rudal Anti-Satelit )

Direktur Program ISS NASA Robyn Gatens mengatakan, kepada Komite Penasihat NASA bahwa risiko puing-puing yang menembus ISS telah berlipat ganda. Dari satu dalam 50.000 orbit sebelum uji coba penembakan rudal oleh Rusia, menjadi satu dalam 25.000-33.000 orbit.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Rekomendasi Link Tambah...
Rekomendasi Link Tambah Follower TikTok Gratis
3 Tanda Kiamat yang...
3 Tanda Kiamat yang Muncul di China Semua Datang dari Langit
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
Tentara Robotik China...
Tentara Robotik China Bikin Para Ahli Khawatir
Spesies Kepiting China...
Spesies Kepiting China Ditemukan di Sungai AS
China Siap Lanjutkan...
China Siap Lanjutkan Misi Luar Angkasa Minggu ini
Ukraina Mengharapkan...
Ukraina Mengharapkan 3 Juta Peluru Sekutu untuk Akhiri Perang
4 Tanda Rusia Diduga...
4 Tanda Rusia Diduga Sedang Mempersiapkan Perang Melawan NATO
Apakah Ukraina Memiliki...
Apakah Ukraina Memiliki Senjata Nuklir? Ini Riwayat Bom Atom yang Tak Pernah Meledak
Rekomendasi
Gandeng Ruang Amal Indonesia,...
Gandeng Ruang Amal Indonesia, Baznas Gelar Pelatihan Vokasi Perempuan di KIT Batang
Kasus Dugaan Korupsi...
Kasus Dugaan Korupsi Sritex, Kejagung Periksa Saksi dari Bank BUMD
KPK Dilarang Tangkap...
KPK Dilarang Tangkap Direksi dan Komisaris BUMN, Ini Kata Erick Thohir
Berita Terkini
Jepang Ciptakan Drone...
Jepang Ciptakan Drone yang Bisa Mengarahkan Sambaran Petir
Cara Pakai Aplikasi...
Cara Pakai Aplikasi Deteksi Produk Israel, Mudah Banget!
5 Fakta Singa Putih,...
5 Fakta Singa Putih, Salah Satunya jadi Simbol Budaya dan Spiritualitas
Google Siapkan Fitur...
Google Siapkan Fitur Mode Desktop Mirip Samsung DeX untuk HP Android
Melampaui Zamannya,...
Melampaui Zamannya, Bukti Kecanggihan Teknologi Antariksa Zaman Firaun Terungkap
AS Kembali Perpanjang...
AS Kembali Perpanjang Batas Waktu Penjualan TikTok
Infografis
Presiden Ukraina Zelensky:...
Presiden Ukraina Zelensky: China Memasok Senjata ke Rusia!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved