WWF Sebut Ada 142.500 Spesies Hewan Terancam Punah dalam Waktu Dekat
loading...
WWF pastika jutaan hewan terancam kepunahan. FOTO/ IST
A
A
A
BRUSSELS - Organisasi Margasatwa Dunia (WWF) mengumumkan sebanyak 142.500 hewan telah dimasukkan dalam daftar merah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Seperti dilansir dari Daiy Mail Minggu (2/1/2022), dari jumlah, 40.000 di antaranya termasuk gajah, beruang, hiu, katak, dan ikan yang terancam punah.
Menurut laporan Winners and Losers 2021, sekitar satu juta spesies akan punah dalam dekade berikutnya yang akan menjadi ancaman kepunahan terbesar sejak era dinosaurus berakhir.
WWF memperingatkan akan meningkatnya bencana kepunahan spesies global yang membutuhkan aliansi konservasi global baru.
Misalnya, gajah Afrika terancam punah setelah spesies mamalia menurun 86 persen dalam 31 tahun.
Beruang kutub juga terancam oleh masalah serupa sejak mencairnya lapisan es di Samudra Arktik, sementara spesies hiu dan ikan pari telah menurun hingga 30 persen.
Katak pohon dan kodok di Jerman juga dilanda masalah kepunahan massal, karena setengah dari spesies amfibi asli negara itu terancam oleh sektor konstruksi.
WWF menjelaskan ancaman kepunahan berasal dari penangkapan ikan yang berlebihan, hilangnya habitat dan krisis iklim global.
Seperti dilansir dari Daiy Mail Minggu (2/1/2022), dari jumlah, 40.000 di antaranya termasuk gajah, beruang, hiu, katak, dan ikan yang terancam punah.
Menurut laporan Winners and Losers 2021, sekitar satu juta spesies akan punah dalam dekade berikutnya yang akan menjadi ancaman kepunahan terbesar sejak era dinosaurus berakhir.
WWF memperingatkan akan meningkatnya bencana kepunahan spesies global yang membutuhkan aliansi konservasi global baru.
Misalnya, gajah Afrika terancam punah setelah spesies mamalia menurun 86 persen dalam 31 tahun.
Beruang kutub juga terancam oleh masalah serupa sejak mencairnya lapisan es di Samudra Arktik, sementara spesies hiu dan ikan pari telah menurun hingga 30 persen.
Katak pohon dan kodok di Jerman juga dilanda masalah kepunahan massal, karena setengah dari spesies amfibi asli negara itu terancam oleh sektor konstruksi.
WWF menjelaskan ancaman kepunahan berasal dari penangkapan ikan yang berlebihan, hilangnya habitat dan krisis iklim global.
(wbs)
Lihat Juga :
