6 Tren Keamanan Siber di 2021, Bahaya Phising, Malware dan Ransomeware

Selasa, 28 Desember 2021 - 07:11 WIB
loading...
6 Tren Keamanan Siber di 2021, Bahaya Phising, Malware dan Ransomeware
Acronis Cyberthreats Report 2022 memaparkan tren keamanan siber yang terjadi selama 2021. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Kejahatan siber selama 2021 ibarat mesin yang diberi pelumas dengan baik: sangat berbahaya. Sebab, selain para penyerang lebih terfokus dan lebih agresif, mereka juga menggunakan AI, cloud, dan machine learning.



Hal tersebut terungkap dalam laporan Acronis Cyberthreats Report 2022 . VP Penelitian Perlindungan Cyber Acronis Candid Wuest memaparkan tren keamanan siber yang terjadi selama 2021 sebagai berikut:

1. Malware Dirikim Lewat Email
94% malware dikirim lewat email menggunakan teknik rekayasa sosial untuk mengelabui pengguna agar membuka lampiran atau tautan berbahaya. Phishing telah menduduki posisi pelanggaran tertinggi bahkan sebelum pandemi.

2. Phising Paling Sering
Pelanggaran phising terus berkembang pesat. Tahun ini Acronis melaporkan 23% lebih banyak pemblokiran email phishing dan 40% lebih banyak email malware di Q3, dibanding Q2.

3. Messenger Jadi Sasaran
Pelaku phishing mengembangkan trik baru dan beralih ke messenger untuk pekerjaan, mulai Slack hingga Teams. Penargetan OAuth dan alat autentikasi multifaktor (MFA) saat ini menjadi trik baru yang memungkinkan penjahat mengambil alih akun.

4. Ransomeware Paling Berbahaya
Ransomeware paling berbahaya bagi UMKM maupun perusahaan besar. Apalagi sektor publik, perawatan kesehatan, manufaktur, dan organisasi penting lainnya. Ransomware jadi salah satu serangan cyber yang paling menguntungkan bagi rampok digital. Acronis memperkirakan kerusakan akibat ransomware akan melebihi USD20 miliar sebelum akhir 2021.

5. Hati-Hati dengan Kripto
Mata uang kripto adalah salah satu sasaran favorit penyerang. Infostealer dan malware yang menukar alamat dompet digital menjadi tren. ”Kami memprediksi adanya serangan di aplikasi-aplikasi mata uang kripto,” ujar Candid Wuest.

6. Serangan di Aplikasi Web 3.0
Acronis menyebut serangan terhadap aplikasi Web 3.0 lebih sering terjadi dan serangan baru yang semakin canggih seperti serangan pinjaman kilat akan memungkinkan penyerang menguras jutaan dolar dari kumpulan mata uang kripto.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4791 seconds (0.1#10.140)