Teknologi Realitas Virtual Wujudkan Impian Umat yang Ingin Lebih Dekat dengan Hajar Aswad
loading...
A
A
A
ARAB SAUDI - Berkembangnya teknologi di berbagai aspek kehidupan tentu bertujuan untuk memudahkan manusia melakukan beragam aktivitas. Salah satu inovasi baru yang dikembangkan adalah teknologi virtual reality (VR) atau realitas virtual, yang memungkinkan manusia untuk berinteraksi dengan lingkungan hasil simulasi komputer.
Konsep virtual reality ini kemudian dimanfaatkan oleh Badan Pameran dan Urusan Museum Arab Saudi dalam memperkenalkan terobosan terbarunya. Mereka mengenalkan teknologi VR yang memungkinkan umat muslim untuk melihat secara langsung bentuk batu Hajar Aswad.
Diketahui Hajar Aswad merupakan batu hitam yang dilapisi perak, diletakkan di salah satu sudut Ka’bah. Batu itu dipercayai sebagai batu yang turun langsung dari surga kepada Nabi Ibrahim AS melalui Malaikat Jibril.
Jamaah yang datang untuk menunaikan ibadah haji dan umrah akan berusaha untuk menyentuh Hajar Aswad . Namun, hal ini tidak mudah dilakukan mengingat banyaknya jamaah yang datang dengan niat yang sama.
Teknologi VR yang dikembangkan saat ini dianggap dapat menjadi pengalaman baru bagi orang yang belum mendapatkan kesempatan untuk melakukan ibadah haji dan umrah. Tidak hanya melihat, teknologi ini juga akan dikembangkan agar pengguna dapat merasakan sensasi menyentuh Hajar Aswad. Tujuannya adalah agar seluruh umat Islam dapat merasakan pengalaman berhaji secara digital dari seluruh penjuru dunia.
Gagasan ini diprakarsai oleh Sheikh Dr Abdulrahman bin Abdulaziz Al-Sudais, Presiden Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, yang langsung meresmikan inisiatif penggunaan VR ini. Menurutnya, proses digitalisasi keberadaan Hajar Aswad sebagai salah satu situs keagamaan dan sejarah merupakan hal yang penting.
Karenanya, pada bulan Mei 2021, pihak berwenang Arab Saudi membagikan gambar detail Hajar Aswad yang diambil secara saksama. Pengambilan detail Hajar Aswad ini beresolusi hingga 49.000 megapiksel dan memakan waktu hingga 50 jam untuk dikembangkan agar dapat menangkap seluruh detail secara presisi. Selanjutnya, inisiatif ini akan menjadi bagian dari Pameran Arsitektur Dua Masjid Suci yang akan diselenggarakan di Makkah.
Konsep virtual reality ini kemudian dimanfaatkan oleh Badan Pameran dan Urusan Museum Arab Saudi dalam memperkenalkan terobosan terbarunya. Mereka mengenalkan teknologi VR yang memungkinkan umat muslim untuk melihat secara langsung bentuk batu Hajar Aswad.
Diketahui Hajar Aswad merupakan batu hitam yang dilapisi perak, diletakkan di salah satu sudut Ka’bah. Batu itu dipercayai sebagai batu yang turun langsung dari surga kepada Nabi Ibrahim AS melalui Malaikat Jibril.
Jamaah yang datang untuk menunaikan ibadah haji dan umrah akan berusaha untuk menyentuh Hajar Aswad . Namun, hal ini tidak mudah dilakukan mengingat banyaknya jamaah yang datang dengan niat yang sama.
Teknologi VR yang dikembangkan saat ini dianggap dapat menjadi pengalaman baru bagi orang yang belum mendapatkan kesempatan untuk melakukan ibadah haji dan umrah. Tidak hanya melihat, teknologi ini juga akan dikembangkan agar pengguna dapat merasakan sensasi menyentuh Hajar Aswad. Tujuannya adalah agar seluruh umat Islam dapat merasakan pengalaman berhaji secara digital dari seluruh penjuru dunia.
Gagasan ini diprakarsai oleh Sheikh Dr Abdulrahman bin Abdulaziz Al-Sudais, Presiden Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, yang langsung meresmikan inisiatif penggunaan VR ini. Menurutnya, proses digitalisasi keberadaan Hajar Aswad sebagai salah satu situs keagamaan dan sejarah merupakan hal yang penting.
Karenanya, pada bulan Mei 2021, pihak berwenang Arab Saudi membagikan gambar detail Hajar Aswad yang diambil secara saksama. Pengambilan detail Hajar Aswad ini beresolusi hingga 49.000 megapiksel dan memakan waktu hingga 50 jam untuk dikembangkan agar dapat menangkap seluruh detail secara presisi. Selanjutnya, inisiatif ini akan menjadi bagian dari Pameran Arsitektur Dua Masjid Suci yang akan diselenggarakan di Makkah.
(wsb)