Hati-Hati, Ikut Undian di Instagram Malah Terjerumus Penipuan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hati-hati jika Anda tiba-tiba menerima Direct Message (DM) di akun Instagram yang menyebutkan bahwa Anda pemenang kuis.
Apalagi, ketika saat itu Anda memang sedang mengikuti kuis di Instagram yang syaratnya harus melakukan mention akun penyelenggara kuis. Sebab, ada modus Phising baru yang dilakukan penipu yang memanfaatkan keteledoran warganet.
Hal ini disampaikan Pakar Keamanan Siber sekaligus Pendiri Vaksincom Alfons Tanujaya. Menurut Alfons, memang menjadi standar dan kebiasaan pelaku event, baik komunitas seperti kegiatan olahraga atau undian mensyaratkan peserta melakukan mention dengan iming-iming hadiah tertentu.
Tujuannya untuk meningkatkan jangkauan event supaya lebih populer, meningkatkan gaung dari satu aktivitas serta kepentingan branding. ”Sayangnya, mention bisa menjadi petaka ketika dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan,” ujar Alfons.
Vaksincom mengaku mendapat laporan penipuan yang mengakibatkan kerugian finansial korban lebih dari Rp25 juta gara-gara mengikuti lomba Instagram yang dihelat oleh sebuah bank.
Menurut Alfons, penipu tanpa perlu bersusah payah melihat komentar dan memanen siapa saja yang melakukan mention dan menjadikannya sasaran eksploitasi.
”Secara tidak langsung pelaksana event ini menyodorkan nasabahnya sendiri kepada penipu untuk di eksploitasi,” ungkap Alfons.
”Penipu tidak usah bersusah payah lagi menjaring calon korbannya, karena semuanya sudah disediakan oleh bank pelaksana event,” ia menambahkan.
Modusnya, Alfons menyebut, penipu menggunakan akun Instagram palsu, lalu mengirim Direct Message dari Instagram dengan akun palsunya. ”Semua direkayasa seolah-olah berasal dari Costumer Service bank dan meminta kontak dan data korban,” bebernya.
Apalagi, ketika saat itu Anda memang sedang mengikuti kuis di Instagram yang syaratnya harus melakukan mention akun penyelenggara kuis. Sebab, ada modus Phising baru yang dilakukan penipu yang memanfaatkan keteledoran warganet.
Hal ini disampaikan Pakar Keamanan Siber sekaligus Pendiri Vaksincom Alfons Tanujaya. Menurut Alfons, memang menjadi standar dan kebiasaan pelaku event, baik komunitas seperti kegiatan olahraga atau undian mensyaratkan peserta melakukan mention dengan iming-iming hadiah tertentu.
Tujuannya untuk meningkatkan jangkauan event supaya lebih populer, meningkatkan gaung dari satu aktivitas serta kepentingan branding. ”Sayangnya, mention bisa menjadi petaka ketika dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan,” ujar Alfons.
Vaksincom mengaku mendapat laporan penipuan yang mengakibatkan kerugian finansial korban lebih dari Rp25 juta gara-gara mengikuti lomba Instagram yang dihelat oleh sebuah bank.
Menurut Alfons, penipu tanpa perlu bersusah payah melihat komentar dan memanen siapa saja yang melakukan mention dan menjadikannya sasaran eksploitasi.
”Secara tidak langsung pelaksana event ini menyodorkan nasabahnya sendiri kepada penipu untuk di eksploitasi,” ungkap Alfons.
”Penipu tidak usah bersusah payah lagi menjaring calon korbannya, karena semuanya sudah disediakan oleh bank pelaksana event,” ia menambahkan.
Modusnya, Alfons menyebut, penipu menggunakan akun Instagram palsu, lalu mengirim Direct Message dari Instagram dengan akun palsunya. ”Semua direkayasa seolah-olah berasal dari Costumer Service bank dan meminta kontak dan data korban,” bebernya.