TikToker Mengira Siput Naga Biru Beracun Sebagai Pokemon

Senin, 13 Desember 2021 - 07:41 WIB
loading...
TikToker Mengira Siput Naga Biru Beracun Sebagai Pokemon
Siput laut Naga Biru yang berukuran kecil tapi memiliki racun mematikan. Foto: dok TikTok
A A A
JAKARTA - Seorang pengguna TikTok di Australia @julianobayd membagikan video ketika ia memegang siput laut Naga Biru yang mematikan, mengiranya sebagai Pokemon, seraya bertanya: “ada yang tahu ini apa?”.

Tentu saja, unggahannya menjadi viral dan langsung mendapat respon dari 50 ribuan followernya. Mereka memperingatkannya tentang bahaya siput laut tersebut.


”Kak, sudah pasti kamu akan selesai,” tulis salah satu tanggapan.

“Bro, itu namanya Naga Biru. Dan mereka sangat berbisa,” kata yang lain.

Karena bentuknya yang sangat indah itu, @julianobayd mengira Naga Biru sebagai Pokemon. Beberapa komentar dari pengikutnya juga menyebutnya sebagai Pokemon. “Itu sudah pasti Pokemon!,”.

Penemuan itu ada di Stradbroke Island, Queensland, tidak jauh dari Brisbane.

TikToker Mengira Siput Naga Biru Beracun Sebagai Pokemon

Glaucus atlanticus adalah siput laut bertubuh kecil sekitar 3 milimeter dan terkadang tidak terlihat sedang mengapung di laut. Namun, kita bisa merasakan sengatan menyakitkan jika memegang hewan tersebut.

Hewan ini dikenal dengan berbagai nama, di antaranya Naga Biru atau siput samudera biru. Berasal dari keluarga glaucidae, hewan karnivora (memakan ubur-ubur) ini dapat ditemukan di perairan hangat, seperti di Australia, Afrika Selatan, serta Eropa.

Spesies ini mengapung terbalik di permukaan laut dengan cara ditopang oleh gelembung gas di dalam perut mereka. Nama ”Glaucus” diambil dari nama dewa laut Yunani yang terpaksa hidup terombang-ambing di laut selama hidupnya.

Direktur National Marine Science Center di Southern Cross University di Australia Steve Smith mengatakan, siput laut Naga Biru tidak selalu menyengat.

TikToker Mengira Siput Naga Biru Beracun Sebagai Pokemon

”Mereka sering tidak nampak karena ukurannya sangat kecil. Tapi, kalau sering ke pantai, pasti sering juga bertemu mereka. Saya pernah memegang mereka beberapa kali dan saya tidak pernah disengat. Mereka memang memiliki racun yang berbahaya, tapi bukan berarti akan menggunakannya setiap saat,” katanya.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2119 seconds (0.1#10.140)