Foto-foto Seperti Ini Sekarang tak Bisa Diunggah di Twitter

MENLO PARK - Twitter telah resmi merilis peraturan baru tentang foto-foto yang bisa atau tidak bisa diunggah pada salah satu akun media sosial tersebut.

Seperti diketahui, selama ini Twitter memang dikenal sebagai salah satu aplikasi yang bebas. Kamu bisa menemukan apapun di sana.



Bahkan, banyak sekali ditemukan konten-konten berbau pornografi pada aplikasi tersebut.

Salah satu yang sedang viral saat ini adalah video Siskaeee yang bisa dengan mudah ditemukan di media Twitter.

Akan tetapi per Jumat (3/12/2021) perusahaan sudah membatasi beberapa informasi yang kini dianggap telah melanggar kebijakan privasi Twitter.

Berikut ini adalah rinciannya yang dilansir langsung dari Blog Twitter:

1. Alamat rumah atau informasi lokasi fisik, termasuk alamat jalan, informasi pengenal lainnya yang terkait dengan lokasi yang dianggap pribadi, hingga koordinat GPS.

2. Dokumen identitas, termasuk tanda pengenal yang dikeluarkan pemerintah dan jaminan sosial atau KTP. Namun, Twitter membuat pengecualian untuk di wilayah yang menganggap informasi ini bukan privasi.

3. Informasi kontak, termasuk nomor telepon pribadi atau alamat e-mail.

I4. nformasi rekening keuangan, termasuk rekening bank dan rincian kartu kredit.

5. Informasi pribadi lainnya, termasuk data biometrik atau catatan medis.

6. Media (foto atau video) milik pengguna lain tanpa seizin pengguna tersebut.

Kendati demikian, Twitter juga mengumumkan, ada beberapa skenario dimana Twitter tidak akan menghapus media tersebut. Misalnya, wajah tokoh masyarakat seperti politisi, selebritas, dan orang terkenal lainnya.
.

Perusahaan butuh laporan dari pengguna lain untuk memblokir atau menghapus sebuah konten yang dianggap sudah melanggar kebijakan privasi terbaru.

Twitter juga tak akan asal hapus konten. Jika menurut mereka konten tersebut berguna untuk kepentingan orang banyak, maka laporan akan diacuhkan.

Itulah beberapa jenis foto yang dilarang diunggah di Twitter sesuai dengan kebijakan terbaru.

Twitter juga akan mempertimbangkan konteks lain serta aturan yang ada, misalnya gambar seksual nonkonsensual. Kondisi di atas, misalnya setelah peristiwa kekerasan atau sebagai bagian dari peristiwa yang layak diberitakan karena tingginya perhatian publik.