Dinilai Tak Mampu Blokir Ujaran Kebencian, Pengungsi Rohingya Gugat Facebook

Rabu, 08 Desember 2021 - 16:01 WIB
loading...
Dinilai Tak Mampu Blokir...
Facebook dinilai tak bisa memblokir ujaran kebencian. FOTO/ IST
A A A
MENLO PARK - Pengungsi Rohingya menggugat Facebook sebesar USD150 miliar kemarin karena mengklaim situs sosial tersebut gagal memblokir ujaran kebencian di platformnya, sehingga menyebabkan kekerasan terhadap etnis minoritas meningkat.

Gugatan yang diajukan di pengadilan California menyatakan algoritma yang digunakan oleh Facebook mempromosikan informasi palsu dan ide-ide ekstremis yang diwujudkan sebagai kekerasan di dunia nyata.


“Facebook seperti robot yang diprogram dengan satu misi, yaitu tumbuh. Namun, pertumbuhan Facebook yang dipicu oleh kebencian, perpecahan, dan informasi palsu telah mempengaruhi kehidupan ribuan Rohingya," menurut gugatan itu, seperti dilansir dari Mirror Rabu (812/2021).

Kaum Muslim menghadapi diskriminasi yang meluas di Myanmar di mana mereka dibenci sebagai 'orang asing' meskipun telah tinggal di negara itu selama beberapa generasi.

Kampanye anti-Rohingya yang didukung oleh militer Myanmar, yang diberi label oleh PBB sebagai pembersihan etnis, membuat ratusan ribu penduduknya dideportasi ke Bangladesh pada tahun 2017 di mana mereka tinggal di kamp-kamp pengungsi.

Banyak orang Rohingya masih berada di Myanmar di mana mereka tidak diizinkan untuk memperoleh kewarganegaraan dan menjadi sasaran kekerasan etnis selain menjadi korban diskriminasi terang-terangan oleh junta militer.

Di bawah undang-undang Amerika Serikat (AS), Facebook dilindungi dari kewajiban apa pun terkait konten yang diunggah oleh penggunanya.

Namun, gugatan tersebut menyatakan bahwa hukum Myanmar yang tidak memberikan perlindungan tersebut harus berlaku dalam kasus tersebut.

Sementara itu, Facebook belum mengomentari gugatan tersebut. Raksasa media sosial itu mendapat tekanan di AS dan Eropa untuk mengekang penyebaran informasi palsu terutama yang menyangkut masalah pemilu dan virus corona.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Washington Gelar Sidang...
Washington Gelar Sidang Kasus Antimonopoli Meta
Akun Meta Teen Kini...
Akun Meta Teen Kini Tersedia di Facebook dan Messenger, Ini Fungsinya
Aplikasi Instagram untuk...
Aplikasi Instagram untuk iPad dalam Pengembangan, Ini Bocorannya
Meta Blokir Live Streaming...
Meta Blokir Live Streaming yang Dilakukan Remaja di Instagram
WhatsApp Siapkan Fitur...
WhatsApp Siapkan Fitur Baru untuk Panggilan Audio dan Video
Meta Umumkan Llama 4,...
Meta Umumkan Llama 4, AI Baru yang Pandai Berbicara
Meta AI Sudah Terintegrasi...
Meta AI Sudah Terintegrasi di WhatsApp, Facebook, dan Instagram, Ini Cara Memakainya!
WhatsApp Siap Luncurkan...
WhatsApp Siap Luncurkan Fitur Canggih untuk Membalas Pesan Group
Meta Siap Uji Coba Fitur...
Meta Siap Uji Coba Fitur Community Notes
Rekomendasi
Penembakan Massal Guncang...
Penembakan Massal Guncang Universitas Florida AS, Pelakunya Anak Polisi
Tren Baru: Transformasi...
Tren Baru: Transformasi Konsep Mal ke Modern Culture untuk Urban Lifestyle
Polres Pelabuhan Tanjung...
Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polda Berjibaku Atasi Macet Akibat Lonjakan Truk Peti Kemas
Berita Terkini
Lomba Balap Sperma untuk...
Lomba Balap Sperma untuk Tes Kesuburan Siap Digelar di AS
2 jam yang lalu
Chip Nubbin Siap Bawa...
Chip Nubbin Siap Bawa Manusia Masuk ke Dimensi Alam Tak Kasat Mata
3 jam yang lalu
Perplexity Tawarkan...
Perplexity Tawarkan AI kepada Samsung dan Lenovo
4 jam yang lalu
Bukti Terkuat Adanya...
Bukti Terkuat Adanya Kehidupan di Luar Bumi Ditemukan
13 jam yang lalu
Saham Perusahaan Teknologi...
Saham Perusahaan Teknologi AS Anjlok Imbas Tarif Trump
13 jam yang lalu
Apple Siapkan Perangkat...
Apple Siapkan Perangkat Andalan untuk Gantikan iPhone
14 jam yang lalu
Infografis
Negara-negara Arab Dikecam...
Negara-negara Arab Dikecam karena Tak Berani Melawan Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved