4 Aplikasi Ini Sering Disalahgunakan untuk Praktik Prostitusi Online
loading...
A
A
A
JAKARTA - Maraknya PSK Online yang terjadi belakangan ini terjadi karena adanya penyalahgunaan aplikasi dan aplikasi pesan instan. Berbagai aplikasi itu terungkap dalam setiap kasus PSK Online yang terjadi di Ibu Kota.
Dari pengakuan para PSK Online ternyata seluruh transaksi memang dijalankan dengan menggunakan aplikasi dan aplikasi pesan instan. Mulai dari proses penawaran, penentuan lokasi hingga jadwal bertemu. Seluruhnya dilakukan melalui aplikasitersebut.
Psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta, dalam berita SINDONEWS.Com sebelumnya mengatakan penggunaan aplikasi pesan instan terjadi karena pelaku bisnis haram melihat adanya kemudahan dan celah yang lebih menguntungkan dari aplikasi itu. Pelaku bisnis PSK Online lebih merasa untung dibanding mengandalkan skema konvensional dimana mereka mengandalkan perantara dalam mencari konsumen.
Tidak heran jika saat ini banyak pelaku bisnis PSK Online memanfaatkan berbagai aplikasi pesan instan demi keuntungan pribadi. Pemilihan aplikasi itu pun disesuaikan dengan preferensi pribadi dari pelaku bisnis esek-esek itu.
“Sebenarnya aplikasi MiChat hanya pilihan saja. Karena fitur-fiturnya juga tidak terlalu beda dengan aplikasi komunikasi lainnya seperti Line, WA dan lainnya,” ungkap Shinta.
Hanya memang banyak kejadian transaksi prostitusi online yang menggunakan MiChat. Lama-kelamaan timbul asosiasi bahwa di aplikasi ini lebih mudah mendapatkan jaringan prostitusi. “Jadi kalau mau cari PSK ya cari di MiChat,” katanya.
Nah, berikut ini beberapa aplikasi pesan instan yang memang kerap disalahgunakan dalam bisnis prostitusi online.
1. MiChat
Aplikasi MiChat disebut-sebut dalam dugaan kasus prostitusi. Aplikasi yang telah diunggah lebih dari 10 juta itu menghadirkan fitur pencarian teman. Ada beberapa cara yang memungkinkan pengguna untuk berkesempatan dapat teman baru. Via chatroom, pengguna sekitar, atau semacam game mengapungkan pesan dalam botol (message in a bottle).
Pada banyak kasus ditemukan prostitusi online OPEN BO menggunakan aplikasi ini lantaran mudah diakses dan digunakan dengan fitur chat bisa mengirim foto dan lain sebagainya.Baca juga :Ironis, Dana Riset Rp5,9 Triliun Habis, NASA Malah Minta Bantuan Swasta Bikin Baju Luar Angkasa
2. Tinder
Aplikasi Tinder hampir serupa dengan MiChat. Pengguna juga dapat mengetahui keberadaan orang sekitar. Maka tak jarang dari mereka menggunakan aplikasi ini untuk bertransaksi prostitusi secara online dengan membuka OPEN BO.
3.Twitter
Twitter merupakan salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan untuk praktik prostitusi online. Oknum pengguna Twitter yang menawarkan jasa prostitusi online bahkan kerap mengunggah foto dan video mereka saat promosi. Twitter malah diyakini merupakan oleh Kepolisian Republik Indonesia sebagai tempat yang paling ramai promosi prostitusi online.
4. SayHi
Mirip dengan aplikasi di atas, SayHi bisa membantu kamu menemukan orang baru di sekitar kamu. Aplikasi sosial ini bisa mencari tahu orang-orang terdekat. Dengan menemukan mereka dengan peta, kamu bisa melakukan obrolan video dengan mereka secara bebas. Oleh sebab itu, aplikasi ini tentu saja bisa mudah disalahgunakan oleh pelaku prostitusi online.
Dari pengakuan para PSK Online ternyata seluruh transaksi memang dijalankan dengan menggunakan aplikasi dan aplikasi pesan instan. Mulai dari proses penawaran, penentuan lokasi hingga jadwal bertemu. Seluruhnya dilakukan melalui aplikasitersebut.
Psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta, dalam berita SINDONEWS.Com sebelumnya mengatakan penggunaan aplikasi pesan instan terjadi karena pelaku bisnis haram melihat adanya kemudahan dan celah yang lebih menguntungkan dari aplikasi itu. Pelaku bisnis PSK Online lebih merasa untung dibanding mengandalkan skema konvensional dimana mereka mengandalkan perantara dalam mencari konsumen.
Tidak heran jika saat ini banyak pelaku bisnis PSK Online memanfaatkan berbagai aplikasi pesan instan demi keuntungan pribadi. Pemilihan aplikasi itu pun disesuaikan dengan preferensi pribadi dari pelaku bisnis esek-esek itu.
“Sebenarnya aplikasi MiChat hanya pilihan saja. Karena fitur-fiturnya juga tidak terlalu beda dengan aplikasi komunikasi lainnya seperti Line, WA dan lainnya,” ungkap Shinta.
Hanya memang banyak kejadian transaksi prostitusi online yang menggunakan MiChat. Lama-kelamaan timbul asosiasi bahwa di aplikasi ini lebih mudah mendapatkan jaringan prostitusi. “Jadi kalau mau cari PSK ya cari di MiChat,” katanya.
Nah, berikut ini beberapa aplikasi pesan instan yang memang kerap disalahgunakan dalam bisnis prostitusi online.
1. MiChat
Aplikasi MiChat disebut-sebut dalam dugaan kasus prostitusi. Aplikasi yang telah diunggah lebih dari 10 juta itu menghadirkan fitur pencarian teman. Ada beberapa cara yang memungkinkan pengguna untuk berkesempatan dapat teman baru. Via chatroom, pengguna sekitar, atau semacam game mengapungkan pesan dalam botol (message in a bottle).
Pada banyak kasus ditemukan prostitusi online OPEN BO menggunakan aplikasi ini lantaran mudah diakses dan digunakan dengan fitur chat bisa mengirim foto dan lain sebagainya.Baca juga :Ironis, Dana Riset Rp5,9 Triliun Habis, NASA Malah Minta Bantuan Swasta Bikin Baju Luar Angkasa
2. Tinder
Aplikasi Tinder hampir serupa dengan MiChat. Pengguna juga dapat mengetahui keberadaan orang sekitar. Maka tak jarang dari mereka menggunakan aplikasi ini untuk bertransaksi prostitusi secara online dengan membuka OPEN BO.
3.Twitter
Twitter merupakan salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan untuk praktik prostitusi online. Oknum pengguna Twitter yang menawarkan jasa prostitusi online bahkan kerap mengunggah foto dan video mereka saat promosi. Twitter malah diyakini merupakan oleh Kepolisian Republik Indonesia sebagai tempat yang paling ramai promosi prostitusi online.
4. SayHi
Mirip dengan aplikasi di atas, SayHi bisa membantu kamu menemukan orang baru di sekitar kamu. Aplikasi sosial ini bisa mencari tahu orang-orang terdekat. Dengan menemukan mereka dengan peta, kamu bisa melakukan obrolan video dengan mereka secara bebas. Oleh sebab itu, aplikasi ini tentu saja bisa mudah disalahgunakan oleh pelaku prostitusi online.
(wsb)