Ingin Berhenti Kecanduan Pornografi, Gunakan Aplikasi Ini
loading...
A
A
A
INGGRIS - Aplikasi Remojo dibuat untuk membantu orang-orang yang putus asa mengatasi kecanduan pornografi . Pendiri Remojo, Jack Jenkins membat aplikasi itu berdasarkan fakta saat ini banyak orang kecanduan pornografi dan sulit untuk mengatasinya tanpa bantuan profesional.
Masalahnya adalah banyak orang yang tidak mau mengakui jika mereka kecanduan pornografi. Semakin parah ketika kecanduan seks itu terjadi di usia remaja yakni ketika berusia 13 tahun. "Saat saya berusia 13 tahun saya melihat sendiri teman-teman sebaya mulai kecanduan pornografi tanpa mereka bisa hentikan. Banyak dari mereka nonton film porno selama 10 jam tanpa henti," ujar Jack Jenkins seperti dikutip The Guardian.
Jack Jenkins tidak membantah jika dia pernah kecanduan pornografi. Proses pemulihannya pun berjalan sangat lama setelah menjalani berbagai metode dan pelatihan yang dia rasakan tepat. Mulai dari meditasi, psikologi hingga teknologi.
Setelah melakukan penelitian dan diskusi melalui berbagai forum dunia maya, Jack Jenkins akhirnya memberanikan diri membuat aplikasi Remojo. Aplikasi itu sendiri sudah dibuat oleh Jack Jenkins pada September 2020. Saat ini sudah ada 100.000 orang yang menggunakan aplikasi Remojo. "Kebanyakan dari pengguna kami justru datang dari negara-negara yang religius," jelasnya.
Cara kerja aplikasi Remojo sendiri bekerja tidak hanya seperti sebuah buku panduan. Mereka juga memiliki algoritma khusus dimana aktivitas pengguna Remojo di dunia maya terutama dalam pornografi bisa dibendung. Seluruh akses akan tiba-tiba bisa dicegah agar tidak lagi dapat dengan mudah menikmati konten pornografi.
Untuk mengenal aplikasi itu, Remojo bisa digunakan gratis selama 3 hari. Nantinya Remojo akan memberikan berbagai panduan termasuk penjagaan individual yang dilakukan oleh tenaga-tenaga profesional di Remojo.
Tenaga-tenaga individual itu dihadirkan karena seperti halnya kecanduan obat-obat terlarang, orang-orang yang kecanduanpornografijuga bisa relapse atau kambuh. Begitu potensi kambuh terjadi, tenaga-tenaga profesional itu akan langsung membantu agar pengguna bisa bertahan untuk tidak terjatuh pada adiksi yang sama.
Jack Jenkins mengatakan dalam 90 hari Remojo mampu mengatasi masalah kecanduanpornografipenggunanya. Dia mengatakan Remojo dibuat bukan karena mereka anti-pornografi. Mereka justru ingin membuat penggunanya lebih mengoptimalkan potensi yang ada di diri mereka ketimbang terjebak pada pornografi karena kecanduan akut. "Saya rasa mereka akan berpikir bahwa diri mereka yang lebih baik adalah mereka yang tidak terjebak pada pornografi," jelasnya.
Masalahnya adalah banyak orang yang tidak mau mengakui jika mereka kecanduan pornografi. Semakin parah ketika kecanduan seks itu terjadi di usia remaja yakni ketika berusia 13 tahun. "Saat saya berusia 13 tahun saya melihat sendiri teman-teman sebaya mulai kecanduan pornografi tanpa mereka bisa hentikan. Banyak dari mereka nonton film porno selama 10 jam tanpa henti," ujar Jack Jenkins seperti dikutip The Guardian.
Jack Jenkins tidak membantah jika dia pernah kecanduan pornografi. Proses pemulihannya pun berjalan sangat lama setelah menjalani berbagai metode dan pelatihan yang dia rasakan tepat. Mulai dari meditasi, psikologi hingga teknologi.
Setelah melakukan penelitian dan diskusi melalui berbagai forum dunia maya, Jack Jenkins akhirnya memberanikan diri membuat aplikasi Remojo. Aplikasi itu sendiri sudah dibuat oleh Jack Jenkins pada September 2020. Saat ini sudah ada 100.000 orang yang menggunakan aplikasi Remojo. "Kebanyakan dari pengguna kami justru datang dari negara-negara yang religius," jelasnya.
Cara kerja aplikasi Remojo sendiri bekerja tidak hanya seperti sebuah buku panduan. Mereka juga memiliki algoritma khusus dimana aktivitas pengguna Remojo di dunia maya terutama dalam pornografi bisa dibendung. Seluruh akses akan tiba-tiba bisa dicegah agar tidak lagi dapat dengan mudah menikmati konten pornografi.
Untuk mengenal aplikasi itu, Remojo bisa digunakan gratis selama 3 hari. Nantinya Remojo akan memberikan berbagai panduan termasuk penjagaan individual yang dilakukan oleh tenaga-tenaga profesional di Remojo.
Tenaga-tenaga individual itu dihadirkan karena seperti halnya kecanduan obat-obat terlarang, orang-orang yang kecanduanpornografijuga bisa relapse atau kambuh. Begitu potensi kambuh terjadi, tenaga-tenaga profesional itu akan langsung membantu agar pengguna bisa bertahan untuk tidak terjatuh pada adiksi yang sama.
Jack Jenkins mengatakan dalam 90 hari Remojo mampu mengatasi masalah kecanduanpornografipenggunanya. Dia mengatakan Remojo dibuat bukan karena mereka anti-pornografi. Mereka justru ingin membuat penggunanya lebih mengoptimalkan potensi yang ada di diri mereka ketimbang terjebak pada pornografi karena kecanduan akut. "Saya rasa mereka akan berpikir bahwa diri mereka yang lebih baik adalah mereka yang tidak terjebak pada pornografi," jelasnya.
(wsb)