Indah Banget, Foto Daun Ek Jadi Juara Lomba Foto Mikroskopis Nikon
loading...
Foto daun di pohon ek yang menjadi juara pertama Small World Photomicrography Competition. Foto: dok Jason Kirk
A
A
A
JAKARTA - Foto daun di pohon ek menjuarai lomba foto tahunan Small World Photomicrography Competition ke 47 yang dihelat oleh Nikon .
Foto tersebut diabadikan oleh fotografer Jason Kirk. Jason menjadi juara pertama lomba tersebut dengan memotret daun ek secara detil. Terutama trikoma, stomata, dan pembuluh daun.
Kompetisi Nikon Small World dimulai sejak 1974. Tujuannya, untuk mempopulerkan seni, kemahiran, dan keunggulan teknik fotografi mikroskopis. Dan sejak itu, cabang fotomikrografi ini ternyata memiliki peminatnya sendiri.
Pada 2011, Nikon bahkan membuat kompetisi lagi bernama Nikon Small World in Motion untuk merespon kemajuan teknologi. Kompetisi tersebut memungkinkan perekaman film atau fotografi melalui mikroskop.
Tahun ini, Small World Photomicrography Competition menerima lebih dari 1.900 foto peserta dari 88 negara. Semuanya dinilai berdasarkan orisinalitas, informasi, teknis kesulitan pengambilan gambar, serta visual.
Untuk mengambil foto daun eknya, Kirk menggunakan berbagai teknik pencahayaan. Para juri menyebut karyanya sebagai “mastermind”. Karena menciptakan hubungan yang dinamis antara teknologi pencitraan dan kreativitas artistik.
Pohon oak atau ek sendiri merupakan salah satu pohon tertua yang dulunya digunakan oleh orang Eropa sebagai sembahan yang berhubungan dengan dewa.
Pada zaman manusia purba, pohon oak atau ek digunakan sebagai kayu yang dibuat berbagai macam perabotan. Tekstur kayunya yang keras membuat pohon ini layak dibuat perabotan yang baik.
Kirk menggunakan sistem mikroskop yang dibuat khusus yang menggabungkan cahaya yang ditransmisikan dengan filter warna dengan cahaya yang dipantulkan. Ia menangkap sekitar 200 gambar individu daun dan menumpuknya bersama-sama untuk menciptakan gambar yang menakjubkan tersebut.
![Indah Banget, Foto Daun Ek Jadi Juara Lomba Foto Mikroskopis Nikon]()
Juara kedua diberikan kepada fotografer Esmeralda Paric untuk fotonya tentang perangkat mikofluida yang berisi ratusan ribu neuron jaringan.
Neuron primer diekstraksi dan dikultur, kemudian diunggulkan dan ditransduksi dengan virus.
Foto tersebut diabadikan oleh fotografer Jason Kirk. Jason menjadi juara pertama lomba tersebut dengan memotret daun ek secara detil. Terutama trikoma, stomata, dan pembuluh daun.
Kompetisi Nikon Small World dimulai sejak 1974. Tujuannya, untuk mempopulerkan seni, kemahiran, dan keunggulan teknik fotografi mikroskopis. Dan sejak itu, cabang fotomikrografi ini ternyata memiliki peminatnya sendiri.
Pada 2011, Nikon bahkan membuat kompetisi lagi bernama Nikon Small World in Motion untuk merespon kemajuan teknologi. Kompetisi tersebut memungkinkan perekaman film atau fotografi melalui mikroskop.
Tahun ini, Small World Photomicrography Competition menerima lebih dari 1.900 foto peserta dari 88 negara. Semuanya dinilai berdasarkan orisinalitas, informasi, teknis kesulitan pengambilan gambar, serta visual.
Untuk mengambil foto daun eknya, Kirk menggunakan berbagai teknik pencahayaan. Para juri menyebut karyanya sebagai “mastermind”. Karena menciptakan hubungan yang dinamis antara teknologi pencitraan dan kreativitas artistik.
Pohon oak atau ek sendiri merupakan salah satu pohon tertua yang dulunya digunakan oleh orang Eropa sebagai sembahan yang berhubungan dengan dewa.
Pada zaman manusia purba, pohon oak atau ek digunakan sebagai kayu yang dibuat berbagai macam perabotan. Tekstur kayunya yang keras membuat pohon ini layak dibuat perabotan yang baik.
Kirk menggunakan sistem mikroskop yang dibuat khusus yang menggabungkan cahaya yang ditransmisikan dengan filter warna dengan cahaya yang dipantulkan. Ia menangkap sekitar 200 gambar individu daun dan menumpuknya bersama-sama untuk menciptakan gambar yang menakjubkan tersebut.
Juara kedua diberikan kepada fotografer Esmeralda Paric untuk fotonya tentang perangkat mikofluida yang berisi ratusan ribu neuron jaringan.
Neuron primer diekstraksi dan dikultur, kemudian diunggulkan dan ditransduksi dengan virus.
Lihat Juga :
