Arkeolog Ungkap Manusia Purba Hindari Perkawinan Saudara Sedarah

Jum'at, 17 September 2021 - 09:02 WIB
loading...
Arkeolog Ungkap Manusia...
Para arkeolog memastikan manusia purba menghindari pernikahan saudara 1 darah. FOTO Ilustrasi/ IST
A A A
LONDON - Sekelompok ilmuwan menganalisis kembali DNA manusia purba yang hidup selama 45.000 tahun lalu. Hasilnya mengejutkan manusia purba jarang memilih sepupu atau saudara sedarah mereka sebagai pasangan.

Seperti dilansir dari Max-Planck-Gesellschaft Kamis (16/9/2021), dalam kumpulan data global dari 1.785 individu, hanya 54, yaitu sekitar tiga persen, yang menunjukkan tanda-tanda khas orang tua mereka sebagai sepupu.

Seluruh 54 itu tidak mengelompok dalam ruang atau waktu, menunjukkan bahwa perkawinan sepupu adalah peristiwa sporadis dalam populasi purba yang dipelajari. Khususnya, bahkan pada kategori pemburu-pengumpul yang hidup lebih dari 10.000 tahun yang lalu, perkawinan antara sepupu adalah pengecualian.

Para peneliti mengembangkan alat komputasi baru untuk menyaring DNA purba pada keterkaitan orang tua. Alat ini mendeteksi bentangan panjang DNA yang identik dalam dua salinan DNA, satu diwarisi dari ibu dan satu dari ayah.

Semakin dekat orang tua terkait, semakin panjang dan lebih banyak segmen identik tersebut.

"Dengan menerapkan teknik baru ini, kami dapat menyaring lebih dari sepuluh kali lebih banyak genom purba daripada sebelumnya," kata Harald Ringbauer dari MPI-EVA, peneliti utama studi tersebut.

Selain mengidentifikasi perkawinan kerabat dekat, metode baru ini juga memungkinkan para peneliti mempelajari keterkaitan latar belakang. Keterkaitan tersebut berasal dari biasanya banyak hubungan jauh yang tidak diketahui dalam populasi kecil.

Sebagai hasil utama, para peneliti menemukan dampak demografi yang substansial dari inovasi pertanian. Hal ini selalu diikuti oleh penurunan yang mencolok dalam hubungan latar belakang orang tua, yang menunjukkan peningkatan ukuran populasi.

Dengan menganalisis transek waktu lebih dari selusin wilayah geografis di seluruh dunia, para peneliti memperluas bukti sebelumnya bahwa ukuran populasi meningkat dalam masyarakat yang mempraktikkan pertanian dibandingkan dengan strategi subsisten pemburu-pengumpul.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Terumbu Karang Purba...
Terumbu Karang Purba Berusia 800 Tahun Ditemukan di Laut Merah
Piramida Bawah Air Diklaim...
Piramida Bawah Air Diklaim Lebih Tua dari yang Ada di Mesir
Kambing Misterius Ini...
Kambing Misterius Ini Mampu Hidup di Area Vulkanik selama 2 Abad Lebih
Ilmuwan Temukan Olo...
Ilmuwan Temukan Olo Warna Baru yang Belum Dilihat oleh Manusia
Lempeng Tektonik Berubah...
Lempeng Tektonik Berubah Drastis, Riset Klaim India Mulai Terbagi Jadi Dua
Jepang Kenalkan Rudal...
Jepang Kenalkan Rudal dengan Kecepatan Lebih dari 9.000 Km per-Jam
Hasil Riset Ungkap Tumbuhan...
Hasil Riset Ungkap Tumbuhan Bisa Menjerit saat Tersakiti
China Siap Lanjutkan...
China Siap Lanjutkan Misi Luar Angkasa Minggu ini
Diselimuti Jutaan Telur...
Diselimuti Jutaan Telur Raksasa, Gunung Berapi Bawah Laut Purba Ditemukan
Rekomendasi
Kim Jong-un Janji Bangun...
Kim Jong-un Janji Bangun Monumen bagi Tentaranya yang Gugur di Perang Rusia
Optimalkan Potensi KEK...
Optimalkan Potensi KEK Mandalika dengan Membangun Ekosistem Pariwisata Hijau
Mendorong Hilirisasi...
Mendorong Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Lokal di Maluku Utara
Berita Terkini
Terumbu Karang Purba...
Terumbu Karang Purba Berusia 800 Tahun Ditemukan di Laut Merah
22 menit yang lalu
Piramida Bawah Air Diklaim...
Piramida Bawah Air Diklaim Lebih Tua dari yang Ada di Mesir
8 jam yang lalu
China Bertekat Memperkuat...
China Bertekat Memperkuat Literasi Digital dan AI
8 jam yang lalu
Instagram Uji Coba Fitur...
Instagram Uji Coba Fitur Terkunci dengan Kode Akses Terbaru
9 jam yang lalu
Cara Mengatasi HP Xiaomi...
Cara Mengatasi HP Xiaomi Restart Sendiri, Pengguna Wajib Tahu
20 jam yang lalu
10 Game Terburuk di...
10 Game Terburuk di Dunia, Penuh Bug dan Grafis Mengecewakan
23 jam yang lalu
Infografis
Arkeolog Pecahkan Misteri...
Arkeolog Pecahkan Misteri Kutukan Firaun, Ternyata Bukan Sihir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved