CLBK, Samsung Mau Balik Lagi ke Baterai yang Bisa Dilepas
loading...
A
A
A
SEOUL - Samsung menciptakan kembali bisnis smartphone -nya dengan seri Galaxy S6 . Perusahaan meninggalkan setiap aspek "murah" dari jajaran produk unggulannya, membuat perubahan drastis dalam konstruksi. (Baca juga: Dirilis Diam-diam, Seperti Ini Spesifikasi Samsung Galaxy M21 di Indonesia )
Bahan polikarbonat digantikan oleh kaca dan paduan berkualitas tinggi. Namun, itu harus dibayar mahal. Dengan bahasa desain baru, Samsung membuang dukungan untuk kartu microSD dan baterai yang dapat dilepas.
Hal itu menghasilkan reaksi besar dari pelanggan yang terbiasa dengan kedua fitur tersebut. Satu tahun kemudian, perusahaan membawa kembali dukungan kartu MicroSD dengan keluarga Galaxy S7. Namun, penggemar harus berurusan dengan fakta baterai yang dapat dilepas tidak akan pernah kembali.
Baterai yang dapat dilepas cukup nyaman karena pengguna dapat dengan mudah mengganti baterai di akhir masa pakai dengan yang baru. Selain itu, pengguna dapat dengan mudah membeli dua unit dan bertukar jika diperlukan.
Terakhir, beberapa perusahaan pihak ketiga ikut memproduksi baterai dengan kapasitas yang diperluas untuk beberapa smartphone. Saat ini, kita memiliki lebih dari baterai yang mampu menampung kapasitas sel 4.000 mAh, bahkan 5.000 mAh.
Daya besar hadir bersamaan dengan kemampuan pengisian cepat. Akibatnya, baterai yang tidak dapat dilepas cukup memberikan penggunaan sehari penuh dan pengisian daya baterai tidak memakan banyak waktu seperti sebelumnya.
Namun kenyamanan baterai bisa dilepas ternyata membuat Samsung jatuh cinta kembali (CLBK). Raksasa Korea Selatan itu disebut-sebut bakal menggunakan kembali baterai bisa dilepas ke handphone-nya.
Keputusan itu tentunya tidak akan diterapkan ke flagship Galaxy berikutnya. Menurut kebocoran baru-baru ini, Samsung berpikir untuk melengkapi perangkat low-end di masa depan dengan baterai yang dapat dilepas. Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas, model I yang diidentifikasi sebagai SM-A013F. Diyakini bahwa model tersebut akan mencapai pasar sebagai Galaxy A01e.
Seperti disebutkan di atas, Samsung adalah salah satu perusahaan terakhir yang meninggalkan baterai yang bisa dilepas. Bahkan ketika perusahaan melakukan perubahan pada jajaran produk unggulannya, kita masih melihat beberapa perangkat kelas menengah dan kelas bawah datang dengan baterai yang dapat diganti.
Namun, ini telah berubah dalam dua tahun terakhir, ketika perusahaan memutuskan untuk membuat smartphone yang lebih baik untuk semua pasar. Sekarang, Samsung mungkin ingin mengeksplorasi tren ini sekali lagi dengan menawarkannya pada ponsel murah.
Setelah diperiksa lebih lanjut, ditemukan bahwa kode SM_A013F adalah smartphone yang sedang dikembangkan. Perangkat akan mengemas baterai 3.000 mAh dan memiliki konfigurasi RAM 16 GB/32 GB penyimpanan bawaan.
Handphone ini bisa jadi hanya sebuah tes pasar, untuk melihat bagaimana tren ini akan tampil pada 2020. Tentu saja, kapasitas baterai tersebut di bawah apa yang tersedia di ponsel kelas menengah sekarang ini.
Bahan polikarbonat digantikan oleh kaca dan paduan berkualitas tinggi. Namun, itu harus dibayar mahal. Dengan bahasa desain baru, Samsung membuang dukungan untuk kartu microSD dan baterai yang dapat dilepas.
Hal itu menghasilkan reaksi besar dari pelanggan yang terbiasa dengan kedua fitur tersebut. Satu tahun kemudian, perusahaan membawa kembali dukungan kartu MicroSD dengan keluarga Galaxy S7. Namun, penggemar harus berurusan dengan fakta baterai yang dapat dilepas tidak akan pernah kembali.
Baterai yang dapat dilepas cukup nyaman karena pengguna dapat dengan mudah mengganti baterai di akhir masa pakai dengan yang baru. Selain itu, pengguna dapat dengan mudah membeli dua unit dan bertukar jika diperlukan.
Terakhir, beberapa perusahaan pihak ketiga ikut memproduksi baterai dengan kapasitas yang diperluas untuk beberapa smartphone. Saat ini, kita memiliki lebih dari baterai yang mampu menampung kapasitas sel 4.000 mAh, bahkan 5.000 mAh.
Daya besar hadir bersamaan dengan kemampuan pengisian cepat. Akibatnya, baterai yang tidak dapat dilepas cukup memberikan penggunaan sehari penuh dan pengisian daya baterai tidak memakan banyak waktu seperti sebelumnya.
Namun kenyamanan baterai bisa dilepas ternyata membuat Samsung jatuh cinta kembali (CLBK). Raksasa Korea Selatan itu disebut-sebut bakal menggunakan kembali baterai bisa dilepas ke handphone-nya.
Keputusan itu tentunya tidak akan diterapkan ke flagship Galaxy berikutnya. Menurut kebocoran baru-baru ini, Samsung berpikir untuk melengkapi perangkat low-end di masa depan dengan baterai yang dapat dilepas. Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas, model I yang diidentifikasi sebagai SM-A013F. Diyakini bahwa model tersebut akan mencapai pasar sebagai Galaxy A01e.
Seperti disebutkan di atas, Samsung adalah salah satu perusahaan terakhir yang meninggalkan baterai yang bisa dilepas. Bahkan ketika perusahaan melakukan perubahan pada jajaran produk unggulannya, kita masih melihat beberapa perangkat kelas menengah dan kelas bawah datang dengan baterai yang dapat diganti.
Namun, ini telah berubah dalam dua tahun terakhir, ketika perusahaan memutuskan untuk membuat smartphone yang lebih baik untuk semua pasar. Sekarang, Samsung mungkin ingin mengeksplorasi tren ini sekali lagi dengan menawarkannya pada ponsel murah.
Setelah diperiksa lebih lanjut, ditemukan bahwa kode SM_A013F adalah smartphone yang sedang dikembangkan. Perangkat akan mengemas baterai 3.000 mAh dan memiliki konfigurasi RAM 16 GB/32 GB penyimpanan bawaan.
Handphone ini bisa jadi hanya sebuah tes pasar, untuk melihat bagaimana tren ini akan tampil pada 2020. Tentu saja, kapasitas baterai tersebut di bawah apa yang tersedia di ponsel kelas menengah sekarang ini.
(iqb)