Investor Aset Kripto Meroket 67.5% saat Pandemi, RI Jadi Pasar Terbesar Kedua Luno di Asia

Selasa, 17 Agustus 2021 - 19:45 WIB
loading...
Investor Aset Kripto Meroket 67.5% saat Pandemi, RI Jadi Pasar Terbesar Kedua Luno di Asia
Ilustrasi uang digital Bitcoin. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Selama tahun 2021, Indonesia mengalami pertumbuhan i nvestasi kripto tertinggi sepanjang sejarah, terlebih sejak pemerintah mengakui kripto sebagai aset komoditas perdagangan. Pasar aset kripto secara konsisten mencatatkan pertumbuhan yang positif, bahkan melebihi kecepatan pertumbuhan investor saham.

Kementerian Perdagangan mencatat bahwa jumlah investor kripto mencapai 6,5 juta pengguna per Mei 2021, dengan total transaksi menembus Rp370 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi dari investor pasar modal yang baru berada di kisaran 4,5 juta per Februari 2021, menurut data BEI.

Dengan makin meningkatnya minat investor terhadap aset kripto di Indonesia, Luno, platform perdagangan kripto terdepan di dunia, berfokus untuk meningkatkan literasi dan edukasi seputar kripto. Selain terpercaya dan telah terdaftar secara resmi di BAPPEBTI (Badan Pengatur Perdagangan Berjangka Komoditi), Luno juga merancang platform dengan UI/UX terbaik, agar setiap pengguna, termasuk masyarakat yang masih awam terhadap kripto, bisa menavigasi platform dengan mudah.

Tidak hanya di Indonesia, minat yang melonjak tajam terhadap aset kripto juga terjadi di berbagai belahan dunia. Pada bulan Maret 2021, rata-rata volume perdagangan untuk semua aset kripto di dunia mencapai US$109 miliar per hari, dengan Bitcoin menduduki posisi pertama kripto yang paling laris di pasaran (59.5%). Diperkirakan bahwa jumlah total pemilik dompet blockchain untuk pembelian kripto di seluruh dunia mencapai 75 juta orang, menurut data Statista di akhir Juli 2021.
Investor Aset Kripto Meroket 67.5% saat Pandemi, RI Jadi Pasar Terbesar Kedua Luno di Asia

Namun, dengan makin tingginya volume serta minat terhadap perdagangan kripto, banyak investor yang hanya memasuki pasar dengan mindset ikut-ikutan atau hanya karena efek Fear of Missing Out (FOMO). Mereka kurang memahami volatilitas pasar, tren permintaan kripto, serta ketidakpastian kondisi perdagangan, sehingga rawan membuat keputusan yang salah. Ini menunjukkan adanya fenomena kesenjangan edukasi terhadap aset Kripto.

Inilah mengapa Luno punya misi untuk menanamkan pengetahuan fundamental yang baik kepada para investor kripto, terutama di Indonesia yang baru-baru ini menjadi pasar kedua terbesar Luno semenjak meroketnya jumlah investor aset kripto. Pada awal tahun 2021, Luno telah meluncurkan program edukasi bernama Luno Academy agar setiap orang bisa mempelajari tentang aset kripto dengan mudah, melalui website dan aplikasinya. Menjunjung tinggi transparansi, platform yang berdiri sejak tahun 2013 ini juga menerapkan sistem bebas biaya deposit dan biaya transaksi hanya sebesar 0,75% untuk transaksi jual/beli instan. Di Indonesia, Luno sendiri telah terdaftar secara resmi di BAPPEBTI (Badan Pengatur Perdagangan Berjangka Komoditi).

“Kripto dapat membantu investor membangun portofolio, terutama untuk investasi jangka panjang. Kita bisa melihat daya tarik kripto sangat tinggi dalam beberapa bulan terakhir, dan kami yakin banyak orang Indonesia yang tertarik untuk mendapatkan profit dari perdagangan ini. Dalam hal keuntungan, aset kripto memberikan pilihan yang lebih fleksibel bagi pelanggan. Teknologi yang terdesentralisasi, serta transparansi yang tinggi mempermudah setiap investor untuk membeli, menjual, menyimpan, dan memperdagangkan kripto kapan saja dan dimana saja, dibandingkan aset investasi lainnya,” ungkap Jay Jayawijayaningtiyas, Country Manager Luno Indonesia.

Memasuki semester kedua tahun 2021, volume transaksi kripto di Luno sudah menunjukkan pertumbuhan sebesar 22 kali dibandingkan sepanjang tahun 2020. Secara global, Luno juga telah memiliki lebih dari 8 juta pelanggan, dan menjadi Top 6 platform perdagangan kripto terbaik di dunia versi CryptoCompare. Luno menjadi satu-satunya platform perdagangan kripto di Indonesia yang berhasil masuk ke ranking Top 50 dan mendapatkan skor Grade AA.

“Kami hendak menghapuskan stigma di masyarakat yang memandang bahwa perdagangan kripto rumit dan hanya bisa dilakukan investor tingkat lanjut. Untuk itu, strategi kami adalah dengan memperbanyak konten pendidikan yang simpel, mudah dipahami, dan gratis, baik di media sosial, acara virtual dan offline, serta aplikasi dan website Luno. Kami ingin bisa membantu investor baru agar bisa memahami fundamental investasi kripto hanya dalam waktu kurang dari satu jam,” tambah Jay. “Berbeda dengan platform lain, investor aset kripto Luno bisa melakukan penarikan dan pembelian secara instan, sehingga sangat mudah digunakan oleh pengguna baru”.

Untuk mendukung edukasi tentang aset kripto lebih lanjut Luno juga meluncurkan program terbaru bernama “Panjat Cuan”, dimana pengguna bisa mendapatkan bonus hingga Rp200 ribu untuk pembelian Bitcoin pertama melalui aplikasi Luno. Kampanye ini bertujuan untuk mengajak lebih banyak investor Indonesia untuk berinvestasi pada aset kripto, dengan target menjaring setidaknya 2.000 investor baru dalam platform Luno.

Ke depannya, Luno akan terus menghadirkan promo, fitur, serta program menarik untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pengguna. Selain menurunkan biaya jual-beli dari 2% menjadi 0,75%, Luno juga sedang menggarap fitur baru agar pengguna bisa melihat profit/loss dari portofolio mereka dengan mudah. Dengan total penduduk sebesar 270 juta, perusahaan ini percaya bahwa investasi kripto di Indonesia akan terus berkembang, inklusif, dan mudah diakses lebih banyak masyarakat.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2004 seconds (0.1#10.140)