Ahli Minta Aplikasi Tracing Harus Dilakukan Audit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tak dapat dipungkiri pandemi Covid-19 membuat kehidupan berubah. Dari yang tadinya bisa dilakukan secara tatap muka, sekarang hampir seluruh aktivitas diubah menjadi online.
Hal ini tentu membuat masalah privasi dipertanyakan. Apalagi dengan alasan kesehatan, aktivitas terpantau demi alasan penelusuran kontak erat atau tracing. Belakangan ada beberapa aplikasi yang menyediakan fitur ini.
Ahli IT sekaligus dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Budi Rahardjo, berpendapat bahwa aplikasi tracing merupakan salah satu perdebatan yang rumit sampai sekarang.
Menurutnya aplikasi-aplikasi tracing ini harus dilakukan audit, sehingga tidak bisa sembarangan menyalahgunakan data pengguna, tapi di satu sisi tetap bisa melakukan tracing.
"Buat agregatnya segala macem. Sehingga tidak ada yang tahu pak Budi Rahardjo dimana, tapi kalau dikasih tau orang ini berdekatan dengan orang yang postif covid. Nah ini yaa, ini gimana cara mengelolanya," tuturnya dalam talkshow Ancaman Multidimensi Serangan Siber Era Pandemi yagn digelar secara virtual, Selasa (13/7/2021).
Soal aplikasi tracing ini, kata Budi, adalah sesuatu yang harus dipelajari dengan cepat. Tidak bisa ditunda-tunda lagi karena menyangkut data masyarakat. Hal seperti ini telah menjadi keributan besar di luar negeri sana.
"Di kita masih belum ada nih yang kaya gini-gini, kenapa? Privasi kita masih RUU ya belum jadi apa-apa," ujar Budi.
Tapi menurutnya saat seperti ini adalah sebuah kesempatan yang bagus sehingga bisa terus belajar.
"Yuk kita belajar seharusnya bagaimana menangani hal tersebut," pungkasnya.
Hal ini tentu membuat masalah privasi dipertanyakan. Apalagi dengan alasan kesehatan, aktivitas terpantau demi alasan penelusuran kontak erat atau tracing. Belakangan ada beberapa aplikasi yang menyediakan fitur ini.
Ahli IT sekaligus dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Budi Rahardjo, berpendapat bahwa aplikasi tracing merupakan salah satu perdebatan yang rumit sampai sekarang.
Menurutnya aplikasi-aplikasi tracing ini harus dilakukan audit, sehingga tidak bisa sembarangan menyalahgunakan data pengguna, tapi di satu sisi tetap bisa melakukan tracing.
"Buat agregatnya segala macem. Sehingga tidak ada yang tahu pak Budi Rahardjo dimana, tapi kalau dikasih tau orang ini berdekatan dengan orang yang postif covid. Nah ini yaa, ini gimana cara mengelolanya," tuturnya dalam talkshow Ancaman Multidimensi Serangan Siber Era Pandemi yagn digelar secara virtual, Selasa (13/7/2021).
Soal aplikasi tracing ini, kata Budi, adalah sesuatu yang harus dipelajari dengan cepat. Tidak bisa ditunda-tunda lagi karena menyangkut data masyarakat. Hal seperti ini telah menjadi keributan besar di luar negeri sana.
"Di kita masih belum ada nih yang kaya gini-gini, kenapa? Privasi kita masih RUU ya belum jadi apa-apa," ujar Budi.
Tapi menurutnya saat seperti ini adalah sebuah kesempatan yang bagus sehingga bisa terus belajar.
"Yuk kita belajar seharusnya bagaimana menangani hal tersebut," pungkasnya.
(wbs)