Ilmuwan Telusuri Gen Virus Corona yang Tahun Lalu Diam-diam Dihapus di Wuhan

Kamis, 24 Juni 2021 - 22:31 WIB
loading...
Ilmuwan Telusuri Gen...
Seorang ilmuwan berupaya memulihkan urutan gen virus corona yang tahun lalu dihapus secara diam-diam di Wuhan, China. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Seorang ilmuwan berupaya memulihkan urutan gen virus corona yang tahun lalu dihapus secara diam-diam di Wuhan, China. Hasil penelusuran ini akan memberi gambaran tentang asal usul SARS-CoV-2 dari Wuhan tanpa perlu studi lapangan karena dipersulit oleh pemerintah setempat.

Dilansir Live Science, menemukan asal-usul SARS-CoV-2 (virus corona) yang bertanggung jawab atas kematian 3,9 juta orang di dunia, sebagian besar terhambat oleh kurangnya akses ke informasi dari China tempat kasus pertama kali muncul di Wuhan.

BACA: WHO Duga Provinsi Yunnan di China Jadi Biang Malapetaka Covid-19

Jesse Bloom dari Howard Hughes Medical Institute di Seattle telah mencari file yang dihapus dan mengungkapkan 13 urutan genetik parsial untuk beberapa kasus awal COVID-19 di Wuhan.

Untuk menentukan dengan tepat bagaimana dan dari mana virus itu berasal , para ilmuwan perlu menemukan apa yang disebut virus progenitor, yang darinya semua strain lain diturunkan.

Hingga saat ini, urutan paling awal terutama adalah sampel dari kasus di Pasar Makanan Laut Huanan di Wuhan, yang awalnya dianggap sebagai tempat pertama kali virus corona muncul pada akhir Desember 2019.

Namun, kasus dari awal Desember 2019 tidak memiliki hubungan dengan pasar Huanan. Ini menunjukkan di awal pandemi bahwa virus muncul dari tempat lain.

BACA JUGA: Jangan Salah Penggunaan, Ini Beda Air Aki Warna Biru dan Merah

Ada satu masalah yang mengganggu dengan urutan genetik pertama itu. Kasus-kasus dari kasus yang ditemukan di pasar termasuk tiga mutasi yang hilang dalam sampel virus.

"Mereka tiga langkah lebih mirip dengan virus corona kelelawar daripada virus dari pasar ikan Huanan," kata Bloom kepada The New York Times.

"Data baru ini mengisyaratkan bahwa virus itu beredar di Wuhan jauh sebelum muncul di pasar makanan laut," kata Bloom.

"Fakta ini menunjukkan bahwa urutan pasar, yang merupakan fokus utama epidemiologi genom dalam laporan bersama WHO-China tidak mewakili virus yang beredar di Wuhan pada akhir Desember 2019 dan awal Januari 2020," tulis Bloom dalam makalahnya yang diunggah 22 Juni ke database pracetak bioRxiv.

Menurut Zimmer, sekitar setahun yang lalu 241 urutan genetik dari pasien virus corona telah hilang dari database online bernama Sequence Read Archive yang dikelola oleh National Institutes of Health (NIH).

BACA JUGA: Penjualan Boncos, Apple Setop Produksi iPhone 12 Mini

Bloom memperhatikan urutan yang hilang ketika dia menemukan spreadsheet dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada Mei 2020 di jurnal PeerJ di mana penulis mencantumkan 241 urutan genetik SARS-CoV-2 hingga akhir Maret 2020; urutannya adalah bagian dari proyek Universitas Wuhan yang disebut PRJNA612766 dan diduga diunggah ke Arsip Baca Urutan.

Dia mencari database arsip untuk urutan dan mendapat pesan "Tidak ada item yang ditemukan," tulis Bloom di makalah bioRxiv, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat.

Penyelidikannya mengungkapkan bahwa urutan yang dihapus telah dikumpulkan oleh Aisu Fu dan Rumah Sakit Renmin Universitas Wuhan. Pracetak penelitian yang diterbitkan dari urutan tersebut menunjukkan bahwa mereka berasal dari sampel usap hidung dari pasien rawat jalan dengan suspek COVID-19 di awal epidemi.

Bloom tidak dapat menemukan penjelasan mengapa urutan gen virus corona dihapus. Emailnya ke kedua penulis terkait untuk menanyakan tidak mendapat tanggapan.

BACA JUGA: Astronom Deteksi Komet Raksasa Sepanjang 130 Kilometer Akan Melintas

Bloom mencatat beberapa keterbatasan pada penelitiannya, terutama bahwa urutannya hanya sebagian dan tidak menyertakan informasi tanggal atau tempat pengumpulan sampelnya.

Terlepas dari itu, Bloom berpikir bahwa melihat lebih dalam pada data yang diarsipkan dari NIH dan organisasi lain dan menyatukan urutannya dapat membantu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang asal dan penyebaran awal SARS-CoV-2 tanpa perlu melakukan studi lapangan di China.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Fakta Singa Putih,...
5 Fakta Singa Putih, Salah Satunya jadi Simbol Budaya dan Spiritualitas
Melampaui Zamannya,...
Melampaui Zamannya, Bukti Kecanggihan Teknologi Antariksa Zaman Firaun Terungkap
Spesies Dinosaurus Misterius...
Spesies Dinosaurus Misterius Terdeteksi lewat Fosil Cakarl Besar
Fenomena Alam Pemicu...
Fenomena Alam Pemicu Ratusan Gempa Bumi per-Hari Terdeteksi
Satelit Kubus Milik...
Satelit Kubus Milik Korea Selatan Bakal Ramaikan Misi Artemis
3 Tanda Kiamat yang...
3 Tanda Kiamat yang Muncul di China Semua Datang dari Langit
Mitsubishi Menolak Keras...
Mitsubishi Menolak Keras untuk Menghentikan Produksi Mirage
Cara Pasang GPS di Mobil...
Cara Pasang GPS di Mobil Avanza dengan 3 Langkah Mudah
Eksperimen Science,...
Eksperimen Science, Strategi Efektif Ciptakan Generasi Kreatif di Era Globalisasi
Rekomendasi
2 Universitas Kelas...
2 Universitas Kelas Dunia Tawarkan Program Dual Degree untuk Mahasiswa Indonesia
Komparasi dengan Banyak...
Komparasi dengan Banyak Negara, Ekonomi RI Kuartal I/2025 Diklaim Lebih Baik
Peduli Korban PHK, Pesantren...
Peduli Korban PHK, Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Buka Beasiswa bagi Santri
Berita Terkini
5 Fakta Singa Putih,...
5 Fakta Singa Putih, Salah Satunya jadi Simbol Budaya dan Spiritualitas
Google Siapkan Fitur...
Google Siapkan Fitur Mode Desktop Mirip Samsung DeX untuk HP Android
Melampaui Zamannya,...
Melampaui Zamannya, Bukti Kecanggihan Teknologi Antariksa Zaman Firaun Terungkap
AS Kembali Perpanjang...
AS Kembali Perpanjang Batas Waktu Penjualan TikTok
Intel Siapkan Teknologi...
Intel Siapkan Teknologi Pendingin CPU Berperforma Tinggi
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Max Senin 5 Mei 2025, Klaim Sekarang!
Infografis
Ilmuwan Klaim Temukan...
Ilmuwan Klaim Temukan Bukti Peradaban Kuno di Planet Mars
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved