Pentingnya Penetration Test Guna Cegah Pelanggaran Data di Indonesia

Rabu, 23 Juni 2021 - 10:23 WIB
loading...
Pentingnya Penetration...
Pelanggaran data pribadi marak terjadi belakangan ini di Indonesia. Salah satunya bocornya data BPJS Kesehatan. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Data pribadi merupakan informasi penting yang dapat disalahgunakan untuk kepentingan pihak yang tidak bertanggungjawab. ITSEC Asia, sebuah perusahaan cybersecurity menjelaskan, bahwa perusahaan atau lembaga yang menyimpan data pribadi perlu melindungi sistem yang dimiliki untuk mencegah terjadinya kebocoran data, salah satunya adalah dengan menguji keamanan jaringan melalui metode Penetration Test.

Menjaga data pribadi penting untuk mencegah kejahatan siber yang menyasar pemilik data, seperti aksi kriminal membuka akun bank, mendaftarkan pinjaman ilegal, penipuan melalui telepon, hingga melakukan penipuan dalam pemilihan umum.

Baca juga : Cermati, Ini Dia Wujud Nyata Suzuki Jimny versi Termurah

“Keseriusan dan kerja bersama berbagai elemen secara berkelanjutan terutama perusahaan atau lembaga yang memiliki arsip data pribadi masyarakat menjadi kunci dalam mencegah aksi pelanggaran data yang dapat merugikan banyak pihak,” ujar Andri Hutama Putra, Presiden Direktur ITSEC Asia, dalam keterangannya.

Seluruh perusahaan dan lembaga milik swasta, pemerintah maupun asing yang bertanggung jawab menjaga informasi pribadi masyarakat, juga harus menyadari bahwa standar keamanan yang sama tidak dapat digunakan selama bertahun-tahun.

Salah satu hal penting bagi para pemegang data masyarakat adalah melakukan pemeriksaan menggunakan Penetration Test (Pentest), sebuah metode yang dilakukan untuk mengevaluasi keamanan dari sebuah sistem dan jaringan komputer yang berfokus pada antisipasi serangan siber.

Atik Pilihanto, Principal Consultant Incident Response & Threat Hunting ITSEC Asia, menjelaskan bahwa evaluasi dalam pentest dilakukan dengan cara sebuah simulasi serangan, yang hasilnya berguna sebagai feedback untuk pengelola sistem dalam memperbaiki tingkat keamanan dari sistem komputer yang menjadi media penyimpan data.

“Tahapan dalam melakukan pentest idealnya meliputi pencarian celah program atau sistem yang rentan, merancang dan mensimulasikan serangan pada titik rentan tersebut, kemudian memasuki dan mempelajari serangan untuk menetralisir atau memulikan data yang terancam,” jelas Atik.

Atik menambahkab, metode pentest semakin dibutuhkan di masa sekarang ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk melindungi data-data penting di dalam aplikasi atau web perusahaan, khususnya di tengah meningkatnya aktivitas digital karena pandemi global Covid-19.

Dengan melakukan pentest, celah-celah keamanan yang ada dapat diketahui dan dengan demikian dapat diperbaiki secepatnya.

"Seorang pentester menyimulasikan serangan yang dapat dilakukan, menjelaskan risiko yang bisa terjadi, dan melakukan perbaikan sistem untuk memperkuat infrastruktur jaringan perusahaan tersebut," imbuhnya.

Upaya perlindungan data yang tidak disertai dengan pembaruan teknik perlindungan secara berkala dapat berakibat pada kebocoran data yang masif.

Di Indonesia sendiri, dugaan insiden kebocoran data juga makin marak baru-baru ini, seperti dugaan kebocoran data akun pengguna di salah satu e-commerce besar di Indonesia.

Baca juga : Polisi Dubai dan Abu Dhabi Langsung Borong Toyota Land Cruiser 300 Baru

Pada awal Mei 2020, dugaan kebocoran data BPJS pada bulan Mei lalu dimana pelaku menjual klaim data pribadi 279 juta masyarakat, dan terbaru data penduduk di Magelang yang sempat dirilis secara terbuka di website Pemkab Magelang pada bulan Juni.

Terjadinya insiden-insiden kebocoran data baik dari kasus tersebut atau lainnya dapat disebabkan salah satunya melalui serangan siber.

Oleh karena itu penting untuk menyadari bahwa dunia keamanan informasi sangat mirip dengan ‘perlombaan senjata’. Pihak penyerang dan pihak bertahan terus mengembangkan cara-cara revolusioner untuk menyerang dan mencegah kebocoran informasi.

Oleh karena itu, standar keamanan juga harus diperbarui secara berkala, seperti pengenalan metode pertahanan baru dan menyadari adanya teknik baru yang mungkin dieksploitasi oleh pelaku ancaman dalam suatu sistem, termasuk juga pada penguatan pemahaman dan keahlian teknis dari sumber daya manusia.

“Mencegah kebocoran data bukanlah pekerjaan mudah, namun merupakan tanggung jawab pemegang informasi sensitif untuk menjaganya dari pelaku kejahatan dan pelanggaran data,” tutup Andri.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Sinergi Elitery dan...
Sinergi Elitery dan BSSN, Perkokoh Pilar Keamanan Siber Infrastruktur Pemerintah
NEC Raih Standar Emas...
NEC Raih Standar Emas Perlindungan Data, Jaga Keamanan Informasi dari Penjahat Siber
Selain eSIM, Ini Cara...
Selain eSIM, Ini Cara Gampang Tapi Ampuh Usir Penipu Online! Pakar Siber: Blokir IMEI!
Kolaborasi Pemerintah...
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Adalah Kunci Perkuat Ketahanan Siber
Waduh! Harley-Davidson...
Waduh! Harley-Davidson Kena Hack, Data 66 Ribu Pelanggan Melayang!
Heboh, Hacker China...
Heboh, Hacker China Berhasil Curi Data dan Sadap Jutaan Warga Amerika!
Kolaborasi Akamai dan...
Kolaborasi Akamai dan Westcon Perluas Solusi Keamanan di Indonesia
BRI Bagikan Tips Terhindar...
BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber yang Marak saat Lebaran
12 Orang Jadi Korban...
12 Orang Jadi Korban SMS Phising Fake BTS, Kerugian Rp473 juta
Rekomendasi
Hasil Piala Asia Futsal...
Hasil Piala Asia Futsal Putri 2025: Timnas Putri Indonesia Terhenti di Perempat Final
Hamas Murka Pemukim...
Hamas Murka Pemukim Israel Ingin Sembelih Domba di Masjid Al-Aqsa
Trump Tiba di Arab Saudi,...
Trump Tiba di Arab Saudi, Disambut Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Berita Terkini
Aturan Penggunaan Media...
Aturan Penggunaan Media Sosial di ASEAN Didesak untuk Dibuat
Logo Google Diperbarui...
Logo Google Diperbarui dengan Warna Gradasi Baru
Dibanderol Rp28 Juta,...
Dibanderol Rp28 Juta, HP Lipat Kelas Sultan Oppo Find N5 Ludes Bak Kacang Goreng, Apa Sebabnya?
Lebih Dahulu Gelap atau...
Lebih Dahulu Gelap atau Terang? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Reaksi Kasih Sayang...
Reaksi Kasih Sayang Ibu Gajah ketika Anaknya Tewas Ditabrak Truk
Anjing dan Kucing Berevolusi...
Anjing dan Kucing Berevolusi hingga Terlihat Mirip karena Alasan Aneh Ini
Infografis
Bill Gates Sumbang Rp2,6...
Bill Gates Sumbang Rp2,6 Triliun tapi Minta Uji Vaksin di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved