WHO Pastikan Varian Delta Bersiap Kuasai Dunia

Minggu, 20 Juni 2021 - 06:02 WIB
loading...
WHO Pastikan Varian...
Gambar mutasi virus corona. FOTO/ IST
A A A
NEW YORK - Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengumukan varian baru Covid-19 yang tecipta di India Delta kini telah menguasai dunia.

Inggris melaporkan lonjakan tajam infeksi varian Delta. Sementara pejabat senior kesehatan masyarakat Jerman memprediksikan varian Delta akan dengan cepat menjadi varian dominan di sana meski tingkat vaksinasi tinggi.

Pemerintah Rusia menyalahkan lonjakan kasus Covid-19 pada keraguan vaksinasi setelah rekor infeksi baru di Moskow. Kebanyakan varian Delta baru menjadi kekhawatiran gelombang ketiga. BACA JUGA - Terjadi di Nil hingga Eufrat, Fakta Ini Lebih Menakutkan dari Matahari Terbit di Utara

”Varian Delta sedang dalam perjalanan menuju varian dominan secara global sebab penularannya yang sangat tinggi,” kata SwaminathanSwaminathan, dalam pernyataan dari Jenewa, Swiss, dikutip dari Reuters, Sabtu (19/6/2021).

Para pejabat WHO mengatakan Afrika masih menjadi kawasan yang membutuhkan perhatian terhadap serangan mematikan Varian asal India ini. Meski sekarang Afrika hanya menyumbang sekitar lima persen yang terinfeksi dan dua persen yang meninggal.

Kasus baru di Namibia, Sierra Leone, Liberia, dan Rwanda selama beberapa hari ini naik dua kali lipat. Apalagi di negara-negara ini program vaksinasi masih jarang.

Di Rusia, pemerintah menyebut lonjakan kasus infeksi harian sebagian besar dipicu varian Delta . Negara itu berada di ambang gelombang ketiga wabah virus corona setelah penambahan kasus harian mencetak rekor lagi, terutama di Moskow.

Pemerintah Rusia juga menyalahkan warganya yang enggan mendapatkan vaksin Covid-19. " Delta dalam perjalanan untuk menjadi varian dominan secara global karena peningkatan transmisibilitasnya," jelasnya.

Pada kesempatan itu dia juga menumpahkan kekecewaan bahwa vaksin CureVac hanya terbukti efektif 47 persen dalam mencegah penyakit akibat virus corona, di bawah standar yang ditetapkan WHO yakni 50 persen.

Perusahaan asal Jerman yang membuat vaksin itu menyatakan, vaksinnya menjadi kurang efektif karena mendeteksi ada setidaknya 13 varian baru dalam populasi uji coba klinisnya.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Satu Lagi Varian Baru...
Satu Lagi Varian Baru Virus Corona Bikin Was-was Ahli Kesehatan
CIA Punya Bukti Covid-19...
CIA Punya Bukti Covid-19 Berasal dari Bocornya Laboratorium di China
Wuhan Resmi Bebas dari...
Wuhan Resmi Bebas dari Covid-19, Ini Datanya
China Tegaskan Tidak...
China Tegaskan Tidak Ada Penyakit Menular Baru setelah Covid-19
Sama-sama dari China,...
Sama-sama dari China, Ahli Pastikan HMPV Berbeda dengan Covid-19
Apa itu Virus HMPV yang...
Apa itu Virus HMPV yang Merebak di China, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Ilmuwan Ungkap Hewan...
Ilmuwan Ungkap Hewan Penyebar Pandemi ke Manusia Berikutnya
China Deteksi Keberadaan...
China Deteksi Keberadaan Kutu yang Menyebarkan Virus seperti Covid-19
Bakal Hancurkan Ekonomi...
Bakal Hancurkan Ekonomi Dunia, Virus Pengganti Covid-19 Diklaim Meletus 2025
Rekomendasi
Arab Saudi dan Qatar...
Arab Saudi dan Qatar Umumkan Akan Lunasi Utang Suriah Rp252,8 Miliar
Kisah Penobatan Liverpool...
Kisah Penobatan Liverpool Juara Liga Inggris di Anfield dan Penantian 35 Tahun Berakhir
Hukum Tajwid Surat Ad...
Hukum Tajwid Surat Ad Dukhan Ayat 1-5, Penjelasan Lengkap Cara Membaca dan Keutamaanya
Berita Terkini
Piramida Bawah Air Diklaim...
Piramida Bawah Air Diklaim Lebih Tua dari yang Ada di Mesir
52 menit yang lalu
China Bertekat Memperkuat...
China Bertekat Memperkuat Literasi Digital dan AI
1 jam yang lalu
Instagram Uji Coba Fitur...
Instagram Uji Coba Fitur Terkunci dengan Kode Akses Terbaru
2 jam yang lalu
Cara Mengatasi HP Xiaomi...
Cara Mengatasi HP Xiaomi Restart Sendiri, Pengguna Wajib Tahu
13 jam yang lalu
10 Game Terburuk di...
10 Game Terburuk di Dunia, Penuh Bug dan Grafis Mengecewakan
16 jam yang lalu
Kambing Misterius Ini...
Kambing Misterius Ini Mampu Hidup di Area Vulkanik selama 2 Abad Lebih
16 jam yang lalu
Infografis
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved