Pengguna Merasa Diawasi, Apple Dikritik Karena Menyimpan Data di China

Sabtu, 22 Mei 2021 - 11:03 WIB
loading...
Pengguna Merasa Diawasi,...
Langkah Apple yang menyimpan data pelanggan China di dalam pusat data yang berbasis di China dikritik. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Apple mengonfirmasi bahwa mereka menyimpan data pelanggan China di dalam pusat data yang berbasis di China. Langkah ini menuai kritik karena diketahui China dituduh menggunakan teknologi untuk melacak warganya dalam pengawasan massal.

Dilansir BBC News, Apple menjamin mereka tidak pernah membahayakan keamanan baik pelanggan atau data mereka yang disimpan di China. Apple mengatakan telah mematuhi hukum China tentang penyimpanan data warga negaranya.



Namun seorang ahli mengatakan kepada BBC bahwa Apple secara efektif "menyerahkan kunci" kepada pemerintah China dengan melakukan ini. China telah lama dituduh menggunakan teknologi untuk melacak warganya dan untuk tujuan pengawasan massal.

"Saya akan merasa tidak nyaman menggunakan produk Apple jika saya mengkritik pemerintah China," kata Prof Michael Posner, mantan pejabat pemerintahan Obama, dan direktur Pusat Bisnis dan Hak Asasi Manusia di Universitas New York.

Apple mengatakan telah mematuhi hukum di semua negara tempat Apple berada. "Kami mempertahankan kendali atas kunci enkripsi untuk data pengguna kami, dan setiap pusat data baru yang kami bangun memberi kami kesempatan untuk menggunakan perangkat keras dan teknologi keamanan Apple yang paling mutakhir untuk melindungi kunci tersebut," katanya dalam sebuah pernyataan.



Pada Desember 2020 Apple menghapus sekitar 46.000 aplikasi dari China App Store, mengikuti tenggat waktu yang ditetapkan oleh negara. Mayoritas adalah game, yang membutuhkan lisensi resmi agar tersedia di negara tersebut.

Dan pada 2019 Google meninggalkan proyek untuk meluncurkan versi mesin pencari yang disensor di China, menyusul kritik dari stafnya sendiri.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Bye-bye China! Demi...
Bye-bye China! Demi Hindari Petaka Tarif Trump, Apple Bikin iPhone di India dan iPad di Vietnam
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
Apple Pindahkan produksi...
Apple Pindahkan produksi iPhone untuk Pasar AS ke India
Desain 4 Model iPhone...
Desain 4 Model iPhone 17 Bocor, Begini Bentuknya
Cara Cek Layar iPhone...
Cara Cek Layar iPhone Terkena Shadow atau Dead Pixel, Ternyata Mudah
Apple Siapkan Perangkat...
Apple Siapkan Perangkat Andalan untuk Gantikan iPhone
Kapitalisasi Pasar Apple...
Kapitalisasi Pasar Apple Rontok USD640 miliar dalam 3 Hari Akibat Tarif Trump
Trump Bikin Apple Panik:...
Trump Bikin Apple Panik: Harga iPhone Bakal Naik Drastis, Sementara Penjualan Sedang Lesu
Harga iPhone Bakal Naik...
Harga iPhone Bakal Naik 2 Kali Lipat Akibat Tarif Impor Baru AS
Rekomendasi
Gempa M4,8 Guncang Jembrana...
Gempa M4,8 Guncang Jembrana Bali
Sopir di Papua Diduga...
Sopir di Papua Diduga Lecehkan Agama, Polri Diminta Kedepankan Restorative Justice
PHK Massal MU Sasar...
PHK Massal MU Sasar Karyawan Terlama: Akhir Era di Old Trafford?
Berita Terkini
Bye-bye China! Demi...
Bye-bye China! Demi Hindari Petaka Tarif Trump, Apple Bikin iPhone di India dan iPad di Vietnam
4 jam yang lalu
Stasiun Radio Australia...
Stasiun Radio Australia Tipu' Pendengar Pakai Host AI
17 jam yang lalu
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
20 jam yang lalu
Mencekam! Badai Pasir...
Mencekam! Badai Pasir dari 9 Negara Arab Bergeser Menerjang Israel
22 jam yang lalu
Membelah Kegelapan Visual:...
Membelah Kegelapan Visual: Xiaomi A Pro Series 2026: TV Pintar Kelas Sultan, Harga Merakyat!
22 jam yang lalu
Israel Dikepung Badai...
Israel Dikepung Badai Pasir, Langit Jerusalem Berubah Merah Darah
23 jam yang lalu
Infografis
Tegaskan Status Negara...
Tegaskan Status Negara Berdaulat, Taiwan Lawan China di PBB
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved