Yuk, Bikin Ucapan Idul Fitri dari Tulisan Para Pengarang Buku
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mengirimkan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri merupakan aktivitas tahunan yang tidak pernah dilupakan semua orang di saat momen Lebaran. Saking seringnya, ucapan yang dikirimkan jadi terlalu umum.
Nah, biar tidak terlalu umum dan jadi kelihatan keren, Anda bisa memanfaatkan beberapa kutipan yang ada di buku-buku fiksi. Apalagi saat ini banyak buku fiksi karangan penulis terkenal yang sedikitnya bisa bersinggungan dengan ucapan maaf.
Nah, berikut ini ada beberapa tulisan yang ada di berbagai buku fiksi penulis terkenal di Indonesia yang bisa Anda tiru. Cermati dan sedikit modifikasi di bagian akhirnya dengan menambahkan tulisan "Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H".
Catatan Pinggir - Goenawan Mohamad
“Kegagalan kita untuk memaafkan, kesediaan kita untuk mengakui dendam, adalah penerimaan tentang batas. Setelah itu adalah doa. Pada akhirnya kita akan tahu bahwa kita bukan hakim yang terakhir. Di ujung sana, Tuhan lebih tahu.”
Once More Ramadhan - Adya Pramudita
“Maafkan siapapun bersungguh-sungguh dalam meminta maaf dan biarkan hidup ke depan menjelma menjadi kisah yang baru.”
Tere Liye - Moga Bunda Disayang Allah
Nah, biar tidak terlalu umum dan jadi kelihatan keren, Anda bisa memanfaatkan beberapa kutipan yang ada di buku-buku fiksi. Apalagi saat ini banyak buku fiksi karangan penulis terkenal yang sedikitnya bisa bersinggungan dengan ucapan maaf.
Nah, berikut ini ada beberapa tulisan yang ada di berbagai buku fiksi penulis terkenal di Indonesia yang bisa Anda tiru. Cermati dan sedikit modifikasi di bagian akhirnya dengan menambahkan tulisan "Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H".
Catatan Pinggir - Goenawan Mohamad
“Kegagalan kita untuk memaafkan, kesediaan kita untuk mengakui dendam, adalah penerimaan tentang batas. Setelah itu adalah doa. Pada akhirnya kita akan tahu bahwa kita bukan hakim yang terakhir. Di ujung sana, Tuhan lebih tahu.”
Once More Ramadhan - Adya Pramudita
“Maafkan siapapun bersungguh-sungguh dalam meminta maaf dan biarkan hidup ke depan menjelma menjadi kisah yang baru.”
Tere Liye - Moga Bunda Disayang Allah