Elon Musk Kantongi 500 Ribu Pre-Order Layanan Internet Satelit Milik SpaceX
loading...
A
A
A
JAKARTA - SpaceX telah menerima lebih dari 500.000 pre-order untuk layanan internet satelit, Starlink.
Pendiri SpaceX Elon Musk, menyebut perusahaan juga sedang mengantisipasi tidak ada masalah teknis yang memenuhi permintaan tersebut.
“Satu-satunya batasan adalah kepadatan pengguna yang tinggi di daerah perkotaan,” tweet Musk, menanggapi sebuah posting dari seorang reporter CNBC yang mengatakan deposit 99 dolar Amerika Serikat (AS) yang diambil SpaceX untuk layanan itu sepenuhnya dapat dikembalikan dan tidak menjamin layanan.
“Lebih banyak tantangan saat kami menjangkau beberapa juta pengguna,” kata Musk, dilansir dari Reuters, Kamis (6/5/2021).
BACA JUGA - Tragedi Sate Sianida di Bantul, Bagaimana Racun Itu Begitu Mematikan?
SpaceX sendiri belum menetapkan tanggal peluncuran layanan Starlink, tapi layanan komersial kemungkinan belum akan ditawarkan pada 2020 seperti yang telah direncanakan sebelumnya.
Perusahaan berencana untuk akhirnya menyebarkan total 12.000 satelit dan mengatakan konstelasi Starlink akan menelan biaya sekitar 10 miliar dolar As.
Membangun dan mengirim roket ke luar angkasa adalah bisnis pada modal, tetapi dua orang terkaya di dunia, pendiri Amazon Jeff Bezos dan Musk yang juga merupakan kepala produsen mobil Tesla telah menginvestasikan miliaran dolar selama bertahun-tahun untuk membuat terobosan di pasar ini.
Musk dan Bezos bahkan berdebat secara terbuka mengenai rencana satelit yang bersaing.
Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) bulan lalu menyetujui rencana SpaceX untuk menyebarkan beberapa satelit Starlink di orbit bumi yang lebih rendah dari yang direncanakan, namun menyertakan sejumlah persyaratan untuk memastikan keamanan rencana tersebut.
SpaceX setuju untuk menerima bahwa satelit mereka mungkin mengalami gangguan dari satelit yang digunakan di bawah proyek satelit Amazon's Kuiper Systems
Pendiri SpaceX Elon Musk, menyebut perusahaan juga sedang mengantisipasi tidak ada masalah teknis yang memenuhi permintaan tersebut.
“Satu-satunya batasan adalah kepadatan pengguna yang tinggi di daerah perkotaan,” tweet Musk, menanggapi sebuah posting dari seorang reporter CNBC yang mengatakan deposit 99 dolar Amerika Serikat (AS) yang diambil SpaceX untuk layanan itu sepenuhnya dapat dikembalikan dan tidak menjamin layanan.
“Lebih banyak tantangan saat kami menjangkau beberapa juta pengguna,” kata Musk, dilansir dari Reuters, Kamis (6/5/2021).
BACA JUGA - Tragedi Sate Sianida di Bantul, Bagaimana Racun Itu Begitu Mematikan?
SpaceX sendiri belum menetapkan tanggal peluncuran layanan Starlink, tapi layanan komersial kemungkinan belum akan ditawarkan pada 2020 seperti yang telah direncanakan sebelumnya.
Perusahaan berencana untuk akhirnya menyebarkan total 12.000 satelit dan mengatakan konstelasi Starlink akan menelan biaya sekitar 10 miliar dolar As.
Membangun dan mengirim roket ke luar angkasa adalah bisnis pada modal, tetapi dua orang terkaya di dunia, pendiri Amazon Jeff Bezos dan Musk yang juga merupakan kepala produsen mobil Tesla telah menginvestasikan miliaran dolar selama bertahun-tahun untuk membuat terobosan di pasar ini.
Musk dan Bezos bahkan berdebat secara terbuka mengenai rencana satelit yang bersaing.
Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) bulan lalu menyetujui rencana SpaceX untuk menyebarkan beberapa satelit Starlink di orbit bumi yang lebih rendah dari yang direncanakan, namun menyertakan sejumlah persyaratan untuk memastikan keamanan rencana tersebut.
SpaceX setuju untuk menerima bahwa satelit mereka mungkin mengalami gangguan dari satelit yang digunakan di bawah proyek satelit Amazon's Kuiper Systems
(wbs)