Terapi Power of Powerless Bisa Bantu Penanganan Pasien COVID-19

Minggu, 19 April 2020 - 18:15 WIB
loading...
Terapi Power of Powerless...
Terapi Healing Deep Relaxation bisa dijadikan salah satu upaya membantu pemulihan kesehatan penderita COVID-19. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, tenaga medis, dan peneliti terus bekerja mencari solusi terbaik untuk menangani penyebaran virus Corona, termasuk menyembuhkan pasien positif COVID-19.

Sehubungan dengan penyembuhan pasien dari COVID-19, terapi Healing Deep Relaxation bisa dijadikan salah satu upayanya. Hal ini dikatakan Dr Andreas FK, CMPp., pemilik Klinik Power of powerless - Healing Deep Relaxation dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, akhir pekan ini.

Menurut dia, metode relaksasi ini membuat tubuh secara aktif 'memproduksi' hormon endorfin melalui sistem syaraf pusat dan kelenjar hipofisis. Ini memiliki efekmengurangi rasa sakit, nyeri dan stres, serta meningkatkan imunitas, membangkitkan perasaan senang, tenang, dan bahagia.

Sementara itu, dr Fajar Subroto, Sp.A (K)., yang berpraktik di RS Harapan Kita, mengatakan, hormon endorfin sangat membantu proses penyembuhan, tak terkecuali pada pasien COVID-19.

Fajar yang sempat didiagnosa terpapar virus Corona ini menjelaskan, dirinya sempat dihantui ketakutan dan susah tidur. Setelah melakukan relaksasi yang dipandu dr Andreas, tubuhnya menjadi lebih segar dan sehat. Pun penyakit batuk serta sesak napas yang dialaminya berangsur pulih.

Melalui relaksasi, kata Fajar, tubuh seseorang mengeluarkan hormon endorfin yang membuatnya merasa tenang, kondisi lebih baik, bahkan bisa keluar dari rasa kuatir yang berlebihan. "Apalagi sekarang ini banyak informasi yang kerap membuat masyarakat takut, terutama terkait ancaman virus corona," tambahnya.

Selain upaya secara medis, sambung dia, terapi alternatif bisa saja dijalankan untuk mendukung penyembuhan pasien COVID-19. Salah satu contohnya metode Healing Deep Relaxation dari Power of powerless ini.

Secara sederhana, Andreas menjelaskan, hormon endorfin secara otomatis terproduksi bila seseorang berpikir positif, banyak bersyukur, dan banyak senyum lepas (ramah). Dia berkeyakinan metode Healing Deep Relaxation ini bisa membantu lebih banyak orang, tidak hanya pasien COVID-19, tapi juga masyarakat luas di Indonesia. "Kami berharap melalui terapi ini akan banyak pasien COVID-19 yang sembuh total," harapnya.

Di sisi lain, EWS. Yuwono, salah satu pendiri klinik relaksasi ini, mengaku telah menyaksikan cukup banyak penderita yang terbantu mengatasi berbagai penyakit kronis, seperti darah tinggi, jantung, kanker, stroke, dan sebagainya, termasuk pasien COVID-19. Dia berharap metode ini bisa dimanfaatkan secara lebih luas agar lebih banyak masyarakat yang sehat.

Suster Aisah, menjelaskan, terapi ini membantu beberapa keluhan yang muncul akibat penyakit dan efek samping dari pengobatan. "Dari segi medis, endorfin bisa membantu penyembuhan karena senyawa kimia yang membuat seseorang merasa senang dan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Endorfin ini keluar saat kita merasa bahagia dan tenang serta mampu menimbulkan perasaan senang hingga membuat seseorang berenergi," jelasnya.

Aisah menambahkan, terapi ini bisa digunakan untuk pasien COVID-19. "Selama ini penyakit yang diakibatkan virus bisa dilawan dengan kekebalan tubuh yang baik dan hati yang tenang. Salah satunya melalui terapi Power of powerless (kekuatan dalam ketidakberdayaan), di mana penyembuhan berasal dari dalam diri sendiri. Beberapa rekan sejawat saya yang dikarantina karena terpapar COVID-19, setelah melakukan terapi ini bisa pulih. Rasa bahagia dan semangat yang muncul pascaditerapi menjadi salah satu kuncinya," urai Aisah.

Oleh karena itu, dalam rangka mendukung pemerintah untuk memulihkan kesehatan masyarakat, terutama dari ancaman COVID-19, saat ini Power of powerless Healing Deep Relaxation membuka layanan Gratis Terapi 24 jam.
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Gempa Myanmar Hancurkan...
Gempa Myanmar Hancurkan Kota Purba di Mandalay
Asteroid 2024 YR4 Diklaim...
Asteroid 2024 YR4 Diklaim Akan Menabrak Bulan
Peta Geologi Bumi dengan...
Peta Geologi Bumi dengan Lempeng Tektonik Terbaru Diterbitkan
China Luncurkan Robot...
China Luncurkan Robot Tangan yang Punya Sensitivitas seperti Jari Manusia
Kota Kelahiran Cleopatra...
Kota Kelahiran Cleopatra Ditemukan setelah Ribuan Tahun Menghilang
Jamur di kaki Katak...
Jamur di kaki Katak Bikin Ilmuwan Ketakutan, Ini Penyebabnya
Fosil Nenek Moyang Manusia...
Fosil Nenek Moyang Manusia Berusia 1 Juta Tahun Ditemukan
Racun di Danau Laguna...
Racun di Danau Laguna Verde Diklaim seperti Air di Mars
Bukti Perselingkuhan...
Bukti Perselingkuhan Ratu Cleopatra Terungkap Tanpa Tes DNA
Rekomendasi
Janibek Alimkhanuly...
Janibek Alimkhanuly Menang KO, Perpanjang Rekor 17-0, Pertahankan Gelar
Mobil Pemudik Nyasar...
Mobil Pemudik Nyasar di Bukititinggi Gara-gara Google Maps, Bocah-bocah Mendadak Jadi Pak Ogah
Menkeu AS Peringatkan...
Menkeu AS Peringatkan Jangan Ada Aksi Balasan Tarif Trump: Duduk Diam dan Terima Saja
Berita Terkini
Raksasa Teknologi Terguncang:...
Raksasa Teknologi Terguncang: Apple Kehilangan USD300 Miliar Akibat Tarif Trump
15 jam yang lalu
Perbandingan Nintendo...
Perbandingan Nintendo Switch 2 dan Nintendo Switch: Harga, Spesifikasi, Desain, dan Fitur
16 jam yang lalu
Inilah Rusa Kutub Belang...
Inilah Rusa Kutub Belang Langka Norwegia yang Menghebohkan Dunia
16 jam yang lalu
Fosil Hewan Tertua di...
Fosil Hewan Tertua di Dunia Dickinsonia Ini Berumur 558 Juta Tahun!
19 jam yang lalu
Daftar Terlengkap Game...
Daftar Terlengkap Game Nintendo Switch 2 2025: Tanggal Rilis, Harga, dan Fitur
20 jam yang lalu
Alasan Jangan FOMO Pre-Order...
Alasan Jangan FOMO Pre-Order Nintendo Switch 2 Sekarang!
21 jam yang lalu
Infografis
5 Cara Mencegah Lonjakan...
5 Cara Mencegah Lonjakan Covid-19 di Momen Libur Nataru
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved