Perusahaan Penerbangan Antariksa Milik Jeff Bezos Protes Hasil Kontrak NASA
loading...
Kantor pusat NASA di Amerika Serikat. FOTO/ IST
A
A
A
NEW YORK - Perusahaan penerbangan antariksa milik Jeff Bezos , Blue Origin, memprotes keputusan NASA yang memenangkan kontrak program senilai USD 2,9 miliar kepada SpaceX.
Program tersebut berkaitan dengan upaya pendaratan manusia di Bulan pada 2024 mendatang.
Human Landing System NASA akan mendanai pengembangan tiga prototipe kendaraan pendarat bulan, termasuk milik Blue Origin.
Semula diperkirakan NASA akan memilih dua kendaraan pendarat bulan, namun ternyata lembaga antariksa AS ini hanya memilih Starship milik SpaceX, lantaran mereka kekurangan dana dari Kongres.
Protes Blue Origin diajukan melalui dokumen 175 halaman. Dokumen tersebut diajukan ke Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS, kurang dari dua pekan setelah SpaceX memenangkan kontrak.
Dalam dokumennya, Blue Origin menuding NASA salah menilai beberapa bagian dari proposalnya terkait Blue Moon, pendarat bulan yang dikembangkan perusahaan bersama Tim Nasional beranggotakan Northrop Grumman, Lockheed Martin, dan Draper.
"NASA telah melakukan akuisisi yang cacat untuk program Sistem Pendaratan Manusia dan memindahkan tiang gawang pada menit terakhir," kata Blue Origin dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Verge, Rabu (28/4/2021).
NASA sendiri mengumumkan keputusan memilih Starship SpaceX pada 16 April lalu. Dalam keputusannya, NASA mengatakan, pesawat tersebut dinilai lebih efisien dan memuat kargo lebih banyak. Hal ini jadi alasan NASA lebih memilih SpaceX dibanding dua perusahaan lain Blue Origin dan Dynetics.
Keputusan NASA dinilai menghilangkan peluang persaingan, secara signifikan mempersempit basis pasokan dan tidak hanya penundaan tetapi juga membahayakan kembalinya Amerika ke Bulan.
Program tersebut berkaitan dengan upaya pendaratan manusia di Bulan pada 2024 mendatang.
Human Landing System NASA akan mendanai pengembangan tiga prototipe kendaraan pendarat bulan, termasuk milik Blue Origin.
Semula diperkirakan NASA akan memilih dua kendaraan pendarat bulan, namun ternyata lembaga antariksa AS ini hanya memilih Starship milik SpaceX, lantaran mereka kekurangan dana dari Kongres.
Protes Blue Origin diajukan melalui dokumen 175 halaman. Dokumen tersebut diajukan ke Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS, kurang dari dua pekan setelah SpaceX memenangkan kontrak.
Dalam dokumennya, Blue Origin menuding NASA salah menilai beberapa bagian dari proposalnya terkait Blue Moon, pendarat bulan yang dikembangkan perusahaan bersama Tim Nasional beranggotakan Northrop Grumman, Lockheed Martin, dan Draper.
"NASA telah melakukan akuisisi yang cacat untuk program Sistem Pendaratan Manusia dan memindahkan tiang gawang pada menit terakhir," kata Blue Origin dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Verge, Rabu (28/4/2021).
NASA sendiri mengumumkan keputusan memilih Starship SpaceX pada 16 April lalu. Dalam keputusannya, NASA mengatakan, pesawat tersebut dinilai lebih efisien dan memuat kargo lebih banyak. Hal ini jadi alasan NASA lebih memilih SpaceX dibanding dua perusahaan lain Blue Origin dan Dynetics.
Keputusan NASA dinilai menghilangkan peluang persaingan, secara signifikan mempersempit basis pasokan dan tidak hanya penundaan tetapi juga membahayakan kembalinya Amerika ke Bulan.
Lihat Juga :
(wbs)
