Google Rilis Tren Seputar Ramadhan dan Konsumen di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Google merilis tren terbaru seputar bulan Ramadhan dan konsumen di Indonesia. Saat ini, melihat ekonomi internet Indonesia, pertumbuhannya dinilai masih sehat yaitu sebesar 11% dari tahun ke tahun.
Industry Analyst CPG, Google Indonesia Christian Lopulalan, Industry Analyst CPG Google Indonesia, menjelaskan, sekitar 3-4 tahun yang lalu, digital masih menjadi salah satu tools bagi para pengiklan untuk menjangkau konsumen, tetapi tidak menjadi yang utama.
Namun pandemi membuat adopsi digital di Indonesia melompat lebih cepat dan menyebabkan digital menjadi tools dan kanal utama bagi pemasar untuk menjangkau konsumen.
Lewat semua perubahan yang terjadi pada tahun 2020, Google mencoba mengidentifikasi pembelajaran utama dari seluruh platform selama Ramadhan sebelumnya.
"Tahun ini, minat terhadap spiritualitas, hiburan, kemudahan, dan berbelanja masih bertumbuh, namun kini minat tersebut dilakukan secara digital," ujar Christian dalam keterangan tertulis, Senin (26/4/2021).
Dari segi spiritualitas, terjadi peningkatan 2 kali lipat pada penelusuran untuk “donasi” karena orang Indonesia ingin menyumbang secara digital selama Ramadan dan peningkatan 4 kali lipat pada penelusuran “kirim makanan/parcel”.
Sedangkan di sisi hiburan, meningkatan 2 kali lipat pada penelusuran hiburan selama Ramadan dan 41% orang Indonesia meningkatkan penggunaan media streaming platform.
Dengan digital tentu semua lebih mudah, termasuk 55% orang Indonesia lebih sering menggunakan aplikasi pengiriman makanan daripada sebelum pandemi.
Sementara peningkatan pencarian sebesar 79% tentang bagaimana berbelanja online dan 44% tentang bagaimana menjadi penjual online.
Dengan segala sesuatu yang semakin mengandalkan digital, perayaan kini berpindah dilakukan secara online.
Untuk itu berikut ini kiat yang bisa dilakukan oleh pemasar untuk dapat menjangkau konsumen mereka secara digital.
Menangkan audiens di 5 detik pertama. Google merekomendasikan untuk membuat konten promosi yang tidak terlihat seperti iklan. Berikan perhatian singkat dari konsumen dengan menghadirkan konten yang menonjol dan tetap relevan.
Gunakan kembali cerita lama. Seimbangkan cerita dan penjualan produk dengan menggunakan kembali aset lama dan menjadikannya iklan yang lebih pendek. Satu ide yang diceritakan dalam tiga cara berbeda dapat mendorong meningkatkan 133% niat membeli.
Buat materi iklan yang dipersonalisasi untuk mendapatkan dampak lebih. Di sini pemasar dapat membuat materi iklan dengan memanfaatkan perilaku konsumen dan data. Dengan iklan yang dipersonalisasi, pemasar dapat meraih dampak 67% lebih tinggi pada iklan terintegrasi.
Industry Analyst CPG, Google Indonesia Christian Lopulalan, Industry Analyst CPG Google Indonesia, menjelaskan, sekitar 3-4 tahun yang lalu, digital masih menjadi salah satu tools bagi para pengiklan untuk menjangkau konsumen, tetapi tidak menjadi yang utama.
Namun pandemi membuat adopsi digital di Indonesia melompat lebih cepat dan menyebabkan digital menjadi tools dan kanal utama bagi pemasar untuk menjangkau konsumen.
Lewat semua perubahan yang terjadi pada tahun 2020, Google mencoba mengidentifikasi pembelajaran utama dari seluruh platform selama Ramadhan sebelumnya.
"Tahun ini, minat terhadap spiritualitas, hiburan, kemudahan, dan berbelanja masih bertumbuh, namun kini minat tersebut dilakukan secara digital," ujar Christian dalam keterangan tertulis, Senin (26/4/2021).
Dari segi spiritualitas, terjadi peningkatan 2 kali lipat pada penelusuran untuk “donasi” karena orang Indonesia ingin menyumbang secara digital selama Ramadan dan peningkatan 4 kali lipat pada penelusuran “kirim makanan/parcel”.
Sedangkan di sisi hiburan, meningkatan 2 kali lipat pada penelusuran hiburan selama Ramadan dan 41% orang Indonesia meningkatkan penggunaan media streaming platform.
Dengan digital tentu semua lebih mudah, termasuk 55% orang Indonesia lebih sering menggunakan aplikasi pengiriman makanan daripada sebelum pandemi.
Sementara peningkatan pencarian sebesar 79% tentang bagaimana berbelanja online dan 44% tentang bagaimana menjadi penjual online.
Dengan segala sesuatu yang semakin mengandalkan digital, perayaan kini berpindah dilakukan secara online.
Untuk itu berikut ini kiat yang bisa dilakukan oleh pemasar untuk dapat menjangkau konsumen mereka secara digital.
Menangkan audiens di 5 detik pertama. Google merekomendasikan untuk membuat konten promosi yang tidak terlihat seperti iklan. Berikan perhatian singkat dari konsumen dengan menghadirkan konten yang menonjol dan tetap relevan.
Gunakan kembali cerita lama. Seimbangkan cerita dan penjualan produk dengan menggunakan kembali aset lama dan menjadikannya iklan yang lebih pendek. Satu ide yang diceritakan dalam tiga cara berbeda dapat mendorong meningkatkan 133% niat membeli.
Buat materi iklan yang dipersonalisasi untuk mendapatkan dampak lebih. Di sini pemasar dapat membuat materi iklan dengan memanfaatkan perilaku konsumen dan data. Dengan iklan yang dipersonalisasi, pemasar dapat meraih dampak 67% lebih tinggi pada iklan terintegrasi.
(wbs)