Wow, YouTube Klaim Sudah Blokir 83 Juta Video dan 7 Miliar Komentar

Senin, 12 April 2021 - 10:09 WIB
loading...
Wow, YouTube Klaim Sudah...
Sejak 2017, YouTube melacak metriks yang disebut Violative View Rate (VVR), untuk mengukur persentase penayangan konten melanggar di platform mereka. Foto: dok Reuters
A A A
JAKARTA - YouTube mengklaim sudah menghapus 83 juta video dan 7 miliar komentar dalam platformnya selama ini. Video dan komentar tersebut dianggap tidak pantas dan melanggar aturan mereka.

Jennifer O'Connor, PM Director, Trust & Safety, YouTube, ada istilah baru yang saat ini sangat penting bagi YouTube. Namanya, Rasio Tontonan Melanggar ( Violative View Rate atau VVR).

BACA JUGA: Panduan Evakuasi Gempa dalam Situasi Covid-19, Tetap Pakai Masker dan Jaga Jarak!

Apa itu Violative View Rate ? Sederhananya, Violative View Rate adalah persentase penayangan di YouTube yang berasal dari konten yang melanggar kebijakan mereka. Atau, bisa juga disebut persentase video yang tidak pantas/melanggar kebijakan yang sudah terlanjur ditonton oleh pengguna.

”Tim kami mulai melacaknya pada 2017, dan sejak itu penuruannya mencapai 75 persen. Kami sangat bangga. Ini adalah metrik utama yang digunakan untuk mengukur upaya pemenuhan tanggung jawab kami. Dan target kami prosentasi VVR harus mendekati 0,” ujar Jennifer.

Jennifer mengklaim mereka sekarang dapat mendeteksi 94% dari semua konten yang melanggar di YouTube dengan pelaporan otomatis. Dari seluruh jumlah tersebut, 75% di antaranya bahkan dihapus sebelum 10 kali ditonton

YouTube ingin menjaga agar Violative View Rate ini tetap rendah. Karena itu mereka berinvestasi di teknologi machine learning, juga sumber daya manusia. Ada 20.000 orang pekerja manusia/human reviewer yang mengambil keputusan apakah sebuah konten melanggar atau tidak.

Dengan kombinasi machine learning dan pekerja manusia, YouTube menyebut prosentase VVR sangat rendah. Yakni, di angka 0,16-0,18%. Artinya, Dari setiap 10.000 penayangan di YouTube, 16-18 penayangan berasal dari konten yang melanggar.

”Persentase VVR turun lebih dari 70% dibanding kuartal yang sama 2017, sebagian besar berkat investasi kami dalam machine learning,” beber Jennifer.

Sebab, kecepatan, disebut Jennifer sangat penting untuk membuat VVR turun drastis. Dan ini sangat terbantu lewat machine learning yang bisa menyeleksi video dalam skala besar.

”Mana lebih berdampak, video melanggar yang mendapat 100 penayangan tetap bertahan di YouTube selama 24 jam? Atau video yang mencapai ribuan penayangan dalam beberapa jam pertama sebelum dihapus?” ujarnya. ”VVR adalah cara terbaik untuk memahami pengaruh konten berbahaya pada penonton,” tambahnya.

Cara Kerja VVR
VVR dihitung dengan mengambil sampel video di YouTube dan mengirimkannya kepada peninjau konten yang memberi tahu video mana yang melanggar kebijakan kami dan mana yang tidak.

Machine learning akan terus mempelajari hal tersebut, dan memperkecil konten-konten melanggar yang tidak terdeteksi sistem.

”Angka VVR akan selalu naik turun. Bisa naik drastis setelah kami memperbarui kebijakan. Karena akan semakin banyak konten yang tertangkap dan diklasifikasikan sebagai pelanggaran,” bebernya.

BACA JUGA: Maksimalkan Tiga Fitur Samsung Galaxy S21 Ultra 5G Ini untuk Bikin Video

Ini terjadi ketika YouTube memperbarui kebijakan mereka pada 2020, terutama karena maraknya misinformasi terkait Covid-19. ”Kami melihat banyak misinformasi dan butuh waktu untuk membangun sistem dan mengaplikasikannya,” ujarnya.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mark Zuckerberg Tegaskan...
Mark Zuckerberg Tegaskan Era Sosmed Akan segera Berakhir
Video YouTube Pertama...
Video YouTube Pertama Berusia 20 Tahun telah Ditonton 355 Juta Kali
YouTube Akan Terjemahkan...
YouTube Akan Terjemahkan Bahasa secara Otomatis dengan AI
Shorts YouTube Jadi...
Shorts YouTube Jadi Ancam Popularitas TikTok
YouTube Premium Kini...
YouTube Premium Kini Beri Pilihan Kualitas Audio
Cara Memperbaiki YouTube...
Cara Memperbaiki YouTube Tiba-tiba Memutar Shorts
Bikin Tercengang! Robby...
Bikin Tercengang! Robby Purba Undang Chacha Caroline Ungkap Ramalan Bencana dan Skandal 2025
Robby Purba Hadirkan...
Robby Purba Hadirkan Chacha Caroline di Bisikan Gaib! Bahas Prediksi Kecelakaan 2025 Bikin Merinding
Hukum Tajam ke Bawah...
Hukum Tajam ke Bawah dan Tumpul ke Atas? Farel Tarek Sentil Lewat Sketsa Komedi
Rekomendasi
Semringah Dapat Bantuan...
Semringah Dapat Bantuan Komputer dari MNC Peduli dan MNC Sekuritas, Siswa: Kami Diajarkan Berbagai Hal Baru
Tottenham Hotspur Juara...
Tottenham Hotspur Juara Liga Europa, Permalukan Manchester United
Breaking News! Kejagung...
Breaking News! Kejagung Tetapkan 3 Tersangka Kasus Kredit Sritex Rp3,6 Triliun
Berita Terkini
Cara Mengubah Kuota...
Cara Mengubah Kuota Belajar Menjadi Kuota Utama XL, Apakah Bisa?
China Bocor Halus: Robot...
China Bocor Halus: Robot Humanoid Tiangong Jadi Open Source, Siapa Saja Boleh Gunakan dan Kembangkan!
Era Baru Internet Tanpa...
Era Baru Internet Tanpa Kartu Fisik, Begini Jurus XLSMART Dorong Adopsi eSIM!
Varian JN.1 Picu Lonjakan...
Varian JN.1 Picu Lonjakan Drastis Kasus Covid-19 di Asia
Keseringan Menggunakan...
Keseringan Menggunakan Ponsel Diklaim Menyebabkan Kepala Tertunduk
Nama Baru Elon Musk...
Nama Baru Elon Musk di X Menyebabkan Kripto Tiba-tiba Melonjak
Infografis
Lebih dari 1 Juta Tentara...
Lebih dari 1 Juta Tentara Ukraina Tewas dan Terluka
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved