Fenomena Antariksa yang Terjadi di Pertengahan April 2021

Minggu, 04 April 2021 - 12:26 WIB
loading...
Fenomena Antariksa yang...
Bulan akan mengalami konjungsi tripel dengan Jupiter dan Saturnus selama tiga hari berturut-turut sejak 6-8 April 2021. Foto/Ist.
A A A
JAKARTA - Memasuki pertengahan April 2021, ada beberapa fenomena antariksa yang akan terjadi menghiasi luar angkasa. Seperti diketahui, setiap pekannya fenomena antariksa selalu berubah-ubah dan mengulang.

Berikut ini, beberapa fenomena antariksa yang terjadi di pertengahan bulan ini, dilansir dari laman resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Minggu (4/4/2021).



Konjungsi tripel Bulan - Jupiter - Saturnus (6-8 April)

Bulan akan mengalami konjungsi tripel dengan Jupiter dan Saturnus selama tiga hari berturut-turut sejak 6-8 April 2021. Fenomena ini dapat disaksikan di arah Timur-Tenggara dekat konstelasi Capricornus sejak pukul 03.00 waktu setempat hingga fajar bahari berakhir.

Fase bulan baru dan konjungsi (tripel) Bulan - Venus - Matahari (12 April)

Fase Bulan baru, disebut juga konjungsi solar Bulan, adalah konfigurasi ketika Bulan terletak di antara Matahari dan Bumi. Mengingat orbit Bulan yang membentuk suduy 5,1° terhadap ekliptika, bayangan Bulan tidak selalu jatuh dj permukaan Bumi ketika fase Bulan baru, sehingga setiap fase Bulan baru tidak selalu beriringan dengan gerhana Matahari.



Fenomena ini terjadi pukul 09.30.43 WIB dengan jarak 403.642 km dari Bumi (geosentrik) dan terletak di konstelasi Pisces. Bulan tidak hanya membentuk konjungsi dengan Matahari, melainkan juga dengan Venus sehingga disebut juga Konjungsi Tripel Bulan - Venus - Matahari.

Kondisi langit pada 12 Februari dini hari, Saturnus dapat dilihat sejak pukul 01.30 waktu setempat dari arah Timur, kemudian menyusul Jupiter yang baru terbit pada pukul 02.30 waktu setempat.

Sementara itu, ketinggian Bulan di Indonesia ketika terbenam Matahari bervariasi antara 2,6° hingga 3,6°, dengan sudut elongasi terhadap Matahari bervariasi antara 3,8° hingga 4,8°.

Apoge Bulan (15 April)

Apoge Bulan adalah konfigurasi ketika Bulan terletak paling jauh dengan Bumi. Hal ini disebabkan oleh orbit Bulan yang terbentuk elips dengan Bumi terletak di salah satu titik fokus orbit tersebut.

Fenomena ini dapat disaksikan ketika terbit sekitar pukul 11.00 waktu setempat dari arah timur-timur laut dan berkulminasi di arah utara sekitar pukul 17.00 waktu setempat, dan kemudian terbenam di arah barat-barat laut sekitar 23.00 waktu setempat.

Okultasi Mars oleh Bulan (17 April)

Ini adalah fenomena astronomis ketika Mars melintas di belakang Bulan, sehingga tampak tertutupi oleh Bulan. Hal ini dapat terjadi karena jarak Mars ke Bumi lebih jauh dibandingkan dengan jarak Bulan ke Bumi. Secara global, femomena ini terjadi pada 17 April pukul 16.25 WIB sampai 21.35 WIB.

Wilayah yang dapat menyaksikan okultasi Mars antara lain India bagian timur, Srilanka, Nepal, Bangladesh, Myanmar, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Indonesia bagian barat.

Di Indonesia, fenomena ini dapat disaksikan di Sumatera, Kalimantan, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Lempeng Tektonik Berubah...
Lempeng Tektonik Berubah Drastis, Riset Klaim India Mulai Terbagi Jadi Dua
Diselimuti Jutaan Telur...
Diselimuti Jutaan Telur Raksasa, Gunung Berapi Bawah Laut Purba Ditemukan
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
Gunung Berapi di Alaska...
Gunung Berapi di Alaska Akan Meletus Dahsyat, Ini Tanda-tandanya
7 Kota dengan Suhu Terpanas...
7 Kota dengan Suhu Terpanas di Dunia yang Bikin Kulit Terasa Terpanggang
Gempa Myanmar Hancurkan...
Gempa Myanmar Hancurkan Kota Purba di Mandalay
Asteroid 2024 YR4 Diklaim...
Asteroid 2024 YR4 Diklaim Akan Menabrak Bulan
Racun di Danau Laguna...
Racun di Danau Laguna Verde Diklaim seperti Air di Mars
Lautan Pertama di Bumi...
Lautan Pertama di Bumi yang Tidak Berwarna Biru Ditemukan
Rekomendasi
Farel Tarek Buka-bukaan...
Farel Tarek Buka-bukaan soal Kelakuan Anak Muda pada Sitkom Tongkrongan Toxic di Kanal YouTube-nya
Pertamina Dukung Pelestarian...
Pertamina Dukung Pelestarian Budaya Melalui Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah
PLN IP Komitmen Optimalkan...
PLN IP Komitmen Optimalkan Energi Surya dengan Potensi 3.295 GW
Berita Terkini
Stasiun Radio Australia...
Stasiun Radio Australia Tipu' Pendengar Pakai Host AI
10 jam yang lalu
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
13 jam yang lalu
Mencekam! Badai Pasir...
Mencekam! Badai Pasir dari 9 Negara Arab Bergeser Menerjang Israel
14 jam yang lalu
Membelah Kegelapan Visual:...
Membelah Kegelapan Visual: Xiaomi A Pro Series 2026: TV Pintar Kelas Sultan, Harga Merakyat!
15 jam yang lalu
Israel Dikepung Badai...
Israel Dikepung Badai Pasir, Langit Jerusalem Berubah Merah Darah
16 jam yang lalu
Spesifikasi Oppo Find...
Spesifikasi Oppo Find N5: Layar Lipat 8 Inci, Kamera Hasselblad, Fast Charging 80W, dan Baterai 5.600 mAh
17 jam yang lalu
Infografis
4 Negara di Dunia yang...
4 Negara di Dunia yang Tidak Memiliki Pesawat Tempur
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved