Ilmuwan Australia Membuktikan Tidak Ada Potensi 5G Membahayakan Manusia

Sabtu, 20 Maret 2021 - 14:07 WIB
loading...
Ilmuwan Australia Membuktikan...
Foto/AFP
A A A
JAKARTA - Ilmuwan Australia mementahkan anggapan potensi bahaya teknologi 5G terhadap manusia melalui dua metode penelitian yang mereka lakukan. Keduanya tidak menemukan bukti yang jelas bahwa jenis energi frekuensi radio yang digunakan oleh jaringan seluler 5G menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia.

Jaringan 5G adalah generasi berikutnya dari komunikasi nirkabel yang memungkinkan kecepatan meebihi latensi yang lebih rendah daripada LTE. Meskipun kita sudah melihatnya beraksi pada ponsel 5G, perlu waktu bertahun-tahun sebelum potensi 5G untuk mengubah industri menjadi kenyataan. (Baca: Pemerintah Percepat Inisiatif Alokasi Spektrum Khusus 5G)

Dikutip dari Gizmodo , Bukti risiko kesehatan apa pun dari ponsel kita saat ini tidak terlalu kuat, tetapi masih menjadi sesuatu yang diawasi oleh para ilmuwan. Secara khusus, ada banyak penelitian di laboratorium dan pada hewan yang mencoba mencari tahu bagaimana berbagai tingkat energi frekuensi radio dapat memengaruhi tubuh, termasuk jenis energi yang akan dipancarkan oleh jaringan 5G .

Kedua makalah baru tersebut merupakan hasil karya peneliti dari Badan Perlindungan Radiasi dan Keselamatan Nuklir Australia (ARPANSA) dan Universitas Teknologi Swinburne di Australia. Keduanya diterbitkan minggu ini di Journal of Exposure Science and Environmental Epidemiology dan disebut sebagai ulasan pertama yang berfokus pada 5G secara khusus.

Selain melihat eksperimen pada hewan dan laboratorium, satu ulasan juga menganalisis studi epidemiologi radar, yang menggunakan jenis RF yang sama yang diharapkan dapat diandalkan oleh 5G. Kesimpulan mereka, berdasarkan tinjauan data dari lebih dari 100 penelitian. (Baca juga: Ilmuwan Ini Menjelaskan Apa yang Terjadi Ketika Manusia Mati)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Struktur Raksasa di...
Struktur Raksasa di Mars Jadi PR Besar Astronom untuk Mengungkapnya
Ini Penyebab Lautan...
Ini Penyebab Lautan Pertama di Bumi Tidak Berwarna Biru
Tanggal Datangnya Kiamat...
Tanggal Datangnya Kiamat Resmi Ditentukan Berdasarkan Hitungan Ilmuwan Belanda
Bumi Miring 31,5 Inci,...
Bumi Miring 31,5 Inci, Ilmuwan Sebut Akibat Aktivitas Manusia
Peran Penting Sungai...
Peran Penting Sungai Nil dalam Kejayaan Kerajaan Firaun Terungkap
Terlalu Banyak Pekerjaan...
Terlalu Banyak Pekerjaan Secara Harfiah Bisa Mengubah Otak Anda
Mitsubishi Menolak Keras...
Mitsubishi Menolak Keras untuk Menghentikan Produksi Mirage
Cara Pasang GPS di Mobil...
Cara Pasang GPS di Mobil Avanza dengan 3 Langkah Mudah
Eksperimen Science,...
Eksperimen Science, Strategi Efektif Ciptakan Generasi Kreatif di Era Globalisasi
Rekomendasi
Capai Rekor Tertinggi:...
Capai Rekor Tertinggi: Portofolio Keuangan Berkelanjutan BRI Lampaui Rp796 Triliun di Indonesia
Luna Maya dan Maxime...
Luna Maya dan Maxime Bouttier Gelar Resepsi di Jakarta pada Juli 2025, Rayakan Bersama Sahabat
Ini Cerita Singapore...
Ini Cerita Singapore Airlines Bagikan Bonus Hampir 8 Kali Gaji untuk Seluruh Karyawannya
Berita Terkini
Babak Baru Inovasi LG...
Babak Baru Inovasi LG di Indonesia: Ketika Kecerdasan Buatan Merajai Produk Premium
Bye-Bye Qualcomm? Xiaomi...
Bye-Bye Qualcomm? Xiaomi Lahirkan Chip Monster XRING 01 setelah 10 Tahun Bertapa di Lab!
Struktur Raksasa di...
Struktur Raksasa di Mars Jadi PR Besar Astronom untuk Mengungkapnya
Ini Penyebab Lautan...
Ini Penyebab Lautan Pertama di Bumi Tidak Berwarna Biru
ByteDance Bertekad Kalahkan...
ByteDance Bertekad Kalahkan Meta Tahun 2025
Snapdragon 7 Gen 4 Resmi...
Snapdragon 7 Gen 4 Resmi Hadir Dilengkapi Teknologi AI
Infografis
Batas Aman Makan Kue...
Batas Aman Makan Kue Lebaran Biar Berat Badan Tidak Naik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved