Yuk Bangun Rasa Peduli dan Kebaikan secara Virtual

Selasa, 16 Maret 2021 - 21:24 WIB
loading...
Yuk Bangun Rasa Peduli dan Kebaikan secara Virtual
Nathalia Sunaidi, Chief Executive Officer (CEO) AyoBantuin.com. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Pertumbuhan media sosial berdampak langsung pada meningkatnya antusias masyarakat dalam penggunaan kanal digital . Berbagai layanan hadir di internet mulai dari marketplace hingga ragam platform transaksi uang elektronik (cashless).

Tidak hanya perilaku belanja online, laju digitalisasi juga kerap digunakan untuk transaksi kebaikan melalui sejumlah platform penggalangan dana dan donasi secara online (social crowdfunding). Pelaku umumnya kalangan generasi Z dan milenial yang sudah terbiasa menggunakan akses internet.

Indonesia menjadi negara paling dermawan di dunia menurut Charity Aid Foundation World Giving Indeks 2018. Dalam laporannya, Indonesia menempati posisi teratas dari 144 negara yang gemar berdonasi. Hasil survei yang dilakukan selama 10 tahun (2009-2018) dengan responden 1,3 juta orang itu menyebut, RI sebagai negara paling murah hati pada indikator donasi uang dengan persentase 78%. Laporan tersebut merilis fakta bahwa lebih dari 90% transaksi donasi uang tersebut dilakukan secara virtual.

Perbuatan baik, kreatifitas dan tekat kuat untuk membantu sesama manusia itulah yang melatarbelakangi terbentuknya sejumlah perusahaan rintisan penggalangan donasi. Salah satunya adalah AyoBantuin.com. Resmi berdiri sebagai platform donasi daring pada 2019, AyoBantuin.com memberikan kemudahan penggalang dana dengan berbagai kategori permasalahan.

Di antaranya. kesehatan, edukasi dan sosial kemanusiaan yang membutuhkan pendanaan muncul ke publik secara massif agar dapat dibantu oleh orang banyak. Sampai hari ini AyoBantuin.com berhasil mengumpulkan ratusan bahkan ribuan orang baik yang menjadi donatur dan menyalurkan dana Rp5,4 miliar bagi pihak yang membutuhkan.

“Hingga saat ini kami telah menyalurkan donasi sebesar Rp5,4 miliar dari 90 kegiatan kampanye orang sakit, pendidikan dan bantuan sosial di seluruh Indonesia,” ungkap Nathalia Sunaidi, Chief Executive Officer (CEO) AyoBantuin.com di Jakarta.

Niat awal Nathalia membangun social platform ini adalah ingin membuat gerakan sosial yang bisa membantu orang banyak. Mulanya dia melakukan projek sosial secara langsung seperti menggalang dana dari lingkungan terdekat (inner circle) baik antar teman, rekan bisnis dan keluarga. Tak jarang dia datang ke daerah terpencil, orang sakit yang tidak mampu membayar biaya pengobatan, atau membantu keluarga kurang mampu.

Seiring berjalannya waktu, Nathalia berpikir bahwa semua orang semakin fokus dengan dunia digital. Sehingga kerap mengabaikan lingkungan sosialnya yang justru sedang membutuhkan perhatian dan pertolongan.

“Dari hal itu saya menginisiasikan untuk membentuk Yayasan Kita Bantu Persada dan kemudian beralih fokus berupa platform AyoBantuin.com sebagai wadah donasi online,” katanya.

Nathalia mengakui, Indonesia beruntung lantaran dihuni oleh ratusan juta warga yang memiliki jiwa sosial dan rasa peduli yang tinggi antar sesama. “Tujuan utamanya platform ini harus memenuhi tujuan dan cita-cita para donatur untuk membantu kingkungan sosial di era digital. Semua aktivitas, termasuk berbuat baik menjadi lebih mudah di era virtual seperti saat ini," tandasnya.

Nathalia sendiri memiliki latar belakang sebagai pengusaha muda di sektor properti. Sejak tahun 2010 ia mengembangkan sejumlah proyek properti di kawasan penyangga Kota Jakarta. Melalui PT Rotterdam Properti, dia membangun Rotterdam Residence 1-5 di Bekasi, Jawa Barat, rumah seharga Rp300 jutaan yang kini sudah terbangun dan dihuni.

Masih di Bekasi, dia mengembangkan proyek landed house Santorini Residence yang konstruksinya kini sudah 80%. Sementara di Tangerang, Banten, ia mengembangkan area komersial bertajuk Rotterdam Business Center. Di Bali, Nathalia bersama pengembang Gandaland tengah memasarkan proyek kondotel Lavaya Residence and Resort, yang ditargetkan akan serah terima unit ke konsumen di akhir tahun ini.

Perizinan Lengkap
Ayobantuin.com telah melalui sejumlah pengesahan dan penyesuaian dengan perundang-undangan. Salah satunya sudah memiliki izin Pengumpulan Uang dan Barang (PUB) dari Kementerian Sosial dengan SK (Surat Keputusan) 1336/HUK-PS/2020 untuk kategori umum dan bencana alam.

“Kami bersyukur sekali bahwa AyoBantuin.com sudah mendapat pengakuan dari pemerintah melalui uji verifikasi kelayakan dan legalitas. Maka hal ini menjadi acuan AyoBantuin.com untuk terus memaksimalkan platform website yang sudah sesuai dengan ketentuan undang-undang. Masyarakat pun akhirnya bisa mempunyai kepercayaan yang kuat terhadap AyoBantuin.com sebagai wadah galang dana online masa kini,” tutur Nathalia.

Meski demikian, Nathalia sepakat bahwa tidaklah mudah menjadi wadah galang dana online. AyoBantuin.com harus terus menarik perhatian masyarakat dengan berbagai konten sosial untuk menarik emosi warganet secara perlahan.

“Siapapun bisa menjadi orang baik, tapi suasana digital yang 'menyentuh' tetap dibutuhkan untuk menumbuhkan digital empati. Konsep kampanye penggalangan dana di sini lebih ke harapan lepas dari ujian, bukan menjual rasa iba,” pungkasnya.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2667 seconds (0.1#10.140)