UNESCO Ajak PANDI Promosikan Digitalisasi Aksara Nusantara di Level Dunia

Rabu, 10 Maret 2021 - 15:28 WIB
loading...
UNESCO Ajak PANDI Promosikan...
ilustrasi tulisan aksara nusantara . FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) mendapatkan undangan dari Organisasi tingkat dunia yang membidangi sektor Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) untuk bisa melakukan pemaparan konsep program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Akasara Nusantara (MIMDAN) pada pertengahan bulan November tahun ini, yang bertempat di Kota Paris, Prancis. Undangan tersebut diterima oleh PANDI tertanggal 3 Maret 2021.

Diketahui UNESCO akan mengadakan konferensi umum yang diikuti oleh berbagai negara menjelang akhir tahun ini. Kegiatan tersebut berisikan laporan tentang implementasi atau pencapaian yang terkait dengan rekomendasi bidang pendidikan, budaya dan salah satunya adalah terkait rekomendasi bahasa daerah.

Menurut Dr. Ming-Kuok LIM, Advisor for Communication and Information UNESCO, agenda tersebut sangat relevan dengan PANDI, yang sedang menggaungkan program MIMDAN. Program yang didukung penuh oleh UNESCO ini disebut bisa diperkenalkan lebih luas ke dunia internasional lewat konferensi tersebut.

"UNESCO membantu memberikan informasi tentang diskusi dengan PANDI mengenai Bahasa Asli Indonesia (Aksara Nusantara). Dan menanyakan bagaimana kita bisa report ini di Konferensi umum. UNESCO akan mencari cara dan informasi agar PANDI bisa memberikan laporannya secara langsung," tukas Ming dalam keterangannya via daring.

Konferensi Umum UNESCO, mengakui pentingnya mempromosikan multibahasa dan akses yang adil ke informasi dan pengetahuan, terutama di domain publik. Menurut Ming, UNESCO juga akan berperan utama dalam mendorong akses ke informasi untuk multibahasa dan keragaman budaya di jaringan informasi global. UNESCO akan mengajak negara anggotanya untuk mendukung mereka mengenai pengembangan informasi multikultural.

"Mengadopsi rekomendasi mengenai promosi dan penggunaan multibahasa dan akses universal ke dunia maya. Ada usulan untuk langkah-langkah yang mendorong akses universal dan layanan digital, serta memfasilitasi pelestarian keragaman budaya dan bahasa. UNESCO telah mengirimkan surat kepada PANDI untuk melakukan komunikasi dengan KOMINFO mengenai rekomendasi tersebut," tambah Ming.

Dikatakan Ming, PANDI mungkin bisa berkordinasi dengan KOMINFO dan KEMENLU perihal bagaimana cara mereka mengirimkan informasi untuk dilaporkan pada saat Konferensi Umum UNESCO tahun ini.

"Saya ingin mengkonfirmasi apakah PANDI sudah berhubungan dengan KOMINFO dan KEMENLU? Karena saya yakin lembaga ini sudah mengumpulkan informasi yang relevan dengan tuntutan UNESCO. Saya bisa menghubungkannya ke komisi UNESCO. Komisi UNESCO ada di setiap negara, mereka biasanya ada dibawah kementerian. Apabila di Indonesia mereka ada di bawah KEMENDIKBUD," papar Ming dalam diskusi dengan PANDI secara daring.

Mengenai rekomendasi UNESCO tentang promosi dan penggunaan multibahasa serta akses universal ke dunia maya, ada pelaporan rutin oleh negara-negara anggota ke konferensi umum UNESCO mengenai proses implementasi atau pencapaian yang terkait dengan rekomendasi.

"Meskipun birokrasi di setiap negara sedikit berbeda, mungkin PANDI dapat berkomunikasi dengan KOMINFO mengenai proses yang dilakukan PANDI dalam mempromosikan dan digitalisasi Bahasa Indonesia Asli (Aksara Nusantara) yang harus dilaporkan kembali ke konferensi umum. Ini sangat relevan mengingat Dekade Internasional Bahasa Pribumi (2022-2023) di mulai tahun depan," pungkas Ming.

Pada kesempatan lain, Alicia Nabilla, staf yg dipercayakan menjadi koordinator penghubung antara PANDI dan UNESCO, Menyatakan bahwa PANDI telah berkordinasi dengan pihak KEMENKOMINFO. Sudah mulai dijalin kordinasi antara PANDI dan MENKOMINFO atas arahan Bapak Semmy A Pangerapan, Dirjen Aplikasi dan Informatika KEMENKOMINFO, tinggal mengatur agenda pembahasan teknis, sebelum kemudian nanti berkordinasi dengan Kementerian Luar Negeri," terang Alicia.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Aturan Penggunaan Media...
Aturan Penggunaan Media Sosial di ASEAN Didesak untuk Dibuat
Mark Zuckerberg Tegaskan...
Mark Zuckerberg Tegaskan Era Sosmed Akan segera Berakhir
Beragam Kejahatan kini...
Beragam Kejahatan kini Ada di TikTok, Ini Modusnya
X Dilaporkan Blokir...
X Dilaporkan Blokir Akun-akun Pengkritik Elon Musk
Ambisi Indonesia-Rusia...
Ambisi Indonesia-Rusia Bikin Internet Ngebut tapi Murah Meriah
Inovasi Aplikasi Isi...
Inovasi Aplikasi Isi Pulsa dan Paket Data, Pasar Kuota Miliki Ribuan Transaksi Sehari
Penahanan Mahasiswi...
Penahanan Mahasiswi Pembuat Meme AI Prabowo-Jokowi Ditangguhkan, Polisi: Agar Bisa Lanjutkan Kuliah
5 Persamaan Jokowi dengan...
5 Persamaan Jokowi dengan Dedi Mulyadi, dari Pemanfaatan Media Sosial hingga Angkat Kearifan Lokal
KM ITB Tuntut Polri...
KM ITB Tuntut Polri Bebaskan Mahasiswi Pengunggah Meme Prabowo-Jokowi
Rekomendasi
Megawati Sedih Melihat...
Megawati Sedih Melihat Kondisi KPK dan MK Saat Ini
Apakah Jin Bisa Tertarik...
Apakah Jin Bisa Tertarik dengan Manusia?
Bagaimana Pakistan Mengembangkan...
Bagaimana Pakistan Mengembangkan Sistem Pertahanan ABC Mengalahkan India?
Berita Terkini
Ilmuwan Top Gambarkan...
Ilmuwan Top Gambarkan Kondisi Terakhir Alam Semesta sebelum Kiamat Datang
Geger Pernyataan Menkes:...
Geger Pernyataan Menkes: Pria Bercelana 33 Inci Umur Lebih Pendek? Bongkar Fakta Obesitas yang Lebih Mengerikan!
Ini Bukti Nyata AI Mampu...
Ini Bukti Nyata AI Mampu Menguasai Perasaan Manusia
Elon Musk Minta Robot...
Elon Musk Minta Robot Tesla Menari untuk Keluarga Kerajaan Arab Saudi
China Siagakan 42 Dokter...
China Siagakan 42 Dokter untuk Mengobati Penyakit Jiwa Akibat AI
Struktur Aneh Muncul...
Struktur Aneh Muncul di Antartika, Ilmuwan Klaim Tanda Akhir Dunia Semakin Nyata
Infografis
Aksi Premanisme Makin...
Aksi Premanisme Makin Marak Terjadi di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved